Manusia lahir dengan lima indera. Salah satunya, telinga yang berfungsi sebagai organ pendengaran. Namun, tak hanya berperan sebagai indera pendengaran, rupanya telinga juga punya fungsi lain, yakni organ keseimbangan. Seperti apa anatomi telinga?

Anatomi Telinga sebagai Organ Pendengaran

Seperti dilansir dari Direktorat Pencegahan dan Pengendalaian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), setiap bagian telinga memiliki peranan penting dalam menyediakan informasi bunyi ke otak. Maka dari itu, kita harus mengetahui soal anatomi telinga manusia.

Berdasarkan data dari stanfordchildrens.org, secara umum telinga memiliki beberapa bagian dengan rincian anatomi sebagai berikut.

Telinga luar

Telinga luar terbagi menjadi:

  • daun telinga (pinna)
  • saluran pendengaran eksternal (meatus akustik eksternal atau liang telinga) yang menghubungkan telinga luar ke telinga bagian dalam atau tengah
  • membran tumoani (gendang telinga)

Pinna atau daun telinga adalah struktur berpasangan yang ada di kedua sisi kepala. Sebagian besar pinna terbuat dari tulang rawan. Sedangkan, lobulus menjadi satu-satunya bagian yang tidak ada tulang rawannya. Sementara, saluran atau tabung pendengaran eksternal yang bertugas menghubungkan telinga luar ke telinga dalam atau tengah.

Sedangkan, membran timpani memisahkan telinga luar dari telinga tengah. Itu terletak di ujung distal meatus akustik eksternal. Ini adalah struktur jaringan ikat, tertutup dengan kulit di bagian luar dan selaput lendir di bagian dalam.

Telinga tengah (rongga timpani)

Anatomi telinga tengah adalah ruang berisi udara di bagian petrosus tulang temporal. Itu terletak di dalam tulang temporal dan memanjang dari membran timpani ke dinding lateral telinga bagian dalam. Di dalam rongga timpani, ada tiga tulang pendengaran. Itu bertugas mengirimkan dan memperkuat getaran suara dari membran timpani ke jendela oval dinding lateral.

  1. Osikel (ossicles). Tiga tulang kecil yang terhubung dan mengirimkan gelombang suara ke telinga bagian dalam. Tulang tersebut di antaranya adalah malleus, inkus, dan stapes
  2. Tabung Eustachius (eustachian tube). Sebuah kanal yang menghubungkan telinga tengah dengan bagian belakang hidung. Tuba eustachius membantu menyamakan tekanan di telinga tengah. Tekanan yang seimbang diperlukan untuk transfer gelombang suara yang tepat. Tuba eustachius dilapisi dengan lendir, seperti bagian dalam hidung dan tenggorokan.
Baca Juga :   Microtia Ear, ketika Ukuran Daun Telinga Kecil atau Tak Terbentuk

Telinga bagian dalam

Telinga bagian dalam terletak di dalam bagian petrous tulang temporal. Di dalamnya terdapat koklea (cochlea), berbentuk seperti rumah siput dengan sel-sel rambut. Sel-sel rambut yang da di dekat ujung lebar untuk mendeteksi suara bernada tinggi. Sedangkan, yang lebih dekat ke tengah mendeteksi suara bernada rendah. Area ini juga terdapat organ keseimbangan, yaitu kanal setengah lingkaran (labirin), dan vestibule (ruang atau saluran membuka ke yang lain).

Di sana juga merupakan letak saraf pendengaran, itu berjalan dari koklea ke stasiun di batang otak (nukleus). Dari stasiun itu, impuls saraf berjalan ke lobus temporal, tempat otak menghubungkan suara dengan makna.

Bagaimana peran telinga sebagai organ pendengaran?

Gelombang suara memasuki telinga luar dan berjalan melalui lorong sempit yang disebut liang telinga. Gendang telinga bergetar dari gelombang suara yang masuk dan mengirimkan getaran ini ke tiga tulang kecil di telinga tengah. Tulang di telinga tengah memperkuat atau meningkatkan, getaran suara dan mengirimkannya ke koklea, struktur berbentuk siput yang berisi cairan, di telinga bagian dalam.

Kemudian, begitu getaran menyebabkan cairan di dalam koklea beriak, gelombang berjalan terbentuk di sepanjang membran basilar. Sel-sel rambut (sel-sel sensorik) yang duduk di atas membran basilar, mengendarai gelombang. Saat sel-sel rambut bergerak ke atas dan ke bawah, proyeksi seperti rambut mikroskopis (stereocilia) yang hinggap di atas sel-sel rambut menabrak struktur dan tikungan di atasnya.

Pembengkokan menyebabkan saluran seperti pori, yang berada di ujung stereocilia, terbuka. Ketika itu terjadi, bahan kimia masuk ke dalam sel, menciptakan sinyal listrik. Saraf pendengaran membawa sinyal listrik ini ke otak. Otak pun memahami sinyal suara tersebut.

Rate this post