Anak-anak dapat menderita gangguan pendengaran pada setiap tahap pertumbuhannya. Mulai dari bayi usia nol bulan, pada masa balita, sebelum sekolah hingga usia remaja.

Maka dari itu, orang tua perlu melakukan pemeriksaa pendengaran pada anak dengan diagnosis tepat. Hal tersebut berguna untuk mengetahui seberapa parah gangguan dengar yang menyerang anak-anak.

Derajat Gangguan Pendengaran

Tingkat keparahan gangguan dengar masing-masing pada anak-anak berbeda. Adapun derajat gangguan pendengaran secara umum dalam catatan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), yaitu sebagai berikut.

Ringan

Anak-anak gangguan pendengaran ringan masih dapat mendengar suara orang yang berbicara pada level normal. Namun, suara yang mereka dengar cukup lembut. Sehingga, mereka akan mulai mengalami kesulitan mengikuti percakapan, terutama di lingkungan yang bising.

Sedang

Ketika anak mengalami gangguan pendengaran sedang, ia hampir tak dapat mendengar suara percakapan pada level normal. Akhirnya, mereka mengalami kesulitan mengikuti suatu obrolan.

Parah

Anak-anak dengan gangguan pendengaran berat, tidak akan mendengar atau ucapan ketika seseorang berbicara pada tingkat suara normal. Mereka kemungkinan hanya mengenali beberapa suara keras. Pada level ini, anak-anak akan bergantung pada alat bantu dengar untuk dapat berkomunikasi. Tetapi, ada juga yang mengandalkan kemampuannya membaca bibir.

Berat

Saat anak-anak menderita gangguan pendengaran berat tidak akan mendengar ucapan apapun. Pada tingkat ini, mereka sudah sulit mendengar. Jika tak ada alat bantu dengar, mereka akan bergantung pada membaca bibir dan bahasa isyarat untuk berkomunikasi dengan orang lain.

Level Suara Berdasarkan Desibel (dB)

Sedangkan menurut catatan American Speech-Language-Hearing Association (ASHA), derajat gangguan pendengaran ditentukan setelah melakukan tes kemampuan dengar dengan audilog. Hasilnya kemudian terbagi menjadi sebagai berikut.

  • Normal: memiliki kemampuan mendengar suara -10 sampai 15 decibel (dB)
  • Sedikit: memiliki kemampuan mendengar suara 16 sampai 25
  • Ringan: memiliki kemampuan mendengar suara 26 sampai 40
  • Sedang: memiliki kemampuan mendengar suara 41 sampai 55
  • Cukup Parah: memiliki kemampuan mendengar suara 56 sampai 70
  • Parah: memiliki kemampuan mendengar suara 71 sampai 90 dB
  • Amat sangat parah: memiliki kemampuan mendengar suara 91+dB.
Baca Juga :   Tulang Pendengaran di Telinga Tengah

Cek Gejala Gangguan Dengar pada Anak

Agar orang tua tak kecolongan, mereka perlu melakukan pengecekan terhadap anak-anaknya. Salah satu cara yang mudah, seperti dilansir dari Kids Health, adalah melihat tanda-tanda dan gejala anak-anak menderita gangguan pendengaran.

  • Pendengaran normal ketika tahun pertama kehidupan menunjukan tanda-tanda seperti:
  • Bayi yang baru lahir terkejut atau lompat saat tiba-tiba muncul suara keras yang tiba-tiba
  • Pada saat usia tiga bulan mengenali suara orang tua
  • Usia enam bulan, mata atau kepala bergerak ke arah suara baru dan mengulang suara, seperti “ooh” dan “aah”
  • Bayi berusia 12 bulan akan membuat suara mengoceh, merespons ketika namanya dipanggil, menirukan kata-
  • kata, dan mengucapkan beberapa kata. Misalnya, “mama” atau “bye-bye”

Sementara itu, seiring bertambah usia, tanda-tanda gangguan pendengaran mungkin mengalami tanda-tanda, di antaranya:

  • terbatas, tidak jelas atau tidak ada ucapan
  • tak tampak peduli atau mengikuti perintah
  • tidak menanggapi ucapan tingkat percakapan atau menjawab dengan tidak tepat
  • menjadi frustrasi ketika ada banyak kebisingan latar belakang
  • membutuhkan volume TV yang lebih tinggi
  • bermasalah saat belajar

Baca Juga : Anak-anak Belajar Kemampuan Lisan melalui Mendengar

Mengapa Gangguan Pendengaran Perlu Ditangani?

Gangguan pendengaran perlu penanganan sesegera mungkin. Lantaran, akan menimbulkan dampak besar bagi penderitanya. Bukan hanya kesehatan fisik, gangguan dengar dapat memengaruhi kesehatan mental hingga mengubah masa depan anak-anak. Jadi, penting bagi orang tua untuk aware terhadap pendengaran anak-anak sejak usia dini.

Rate this post