Gangguan pendengaran sensorineural atau sensorineural hearing loss (SNHL) merupakan kondisi yang membuat seseorang kehilangan atau mengalami penurunan kemampuan dengar pada telinga bagian dalam, koklea, dan saraf pendengaran yang menghubungkan telinga bagian dalam ke otak.

Masalah tersebut timbul karena kerusakan pada sel-sel rambut kecil di koklea dan atau saraf pendengaran. Akibatnya, ketika energi suara mencapai koklea, sel-sel rambut yang rusak itu tidak dapat mengubah gelombang suara menjadi sinyal saraf yang melewati saraf pendengaran ke otak.

Penyebab Gangguan Pendengaran Sensorineural

Dalam catatan ENT Health, penyebab seseorang menderita gangguan pendengaran sensorineural terdiri dari berbagai macam. Adapun detailnya, yakni sebagai berikut.

Kehilangan pendengaran mendadak (sudden hearing loss)

Seseorang yang mengalami kehilangan pendengaran secara mendadak termasuk pada kategori ini. Kemungkinan, hilangnya pendengaran pada mereka karena terserang virus. Untuk memulihkan pendengaran, mereka harus mendapat perawatan dengan menemui spesialis THT (telinga, hidung, dan tenggorokan) atau otolaryngologist.

Penuaan

Gangguan pada telinga bagian dalam tersebut juga erat kaitannya dengan penuaan. Seiring bertambah usia manusia, sel-sel rambut kecil di koklea dan atau saraf pendengaran dapat mengalami penurunan fungsi secara alamiah.

Trauma akustik

Paparan suara keras misalnya, dari suara yang dihasilkan industri, mesin, ledakan, tembakan dekat telinga. Namun, paparan suara keras tersebut dapat dicegah dengan perlindungan yang tepat.

Trauma kepala atau perubahan tekanan udara yang tiba-tiba

Ttrauma kepala atau ada tekanan udara yang tiba-tiba dapat menyebabkan ruang yang berisi cairan telinga bagian dalam pecah.

Penyakit Penyebab Gangguan Pendengaran Sensorineural

Autoimun

Seseorang yang menderita penyakit autoimun, berisiko mengalami penurunan pendengaran karena masalah pada telinga dalam ini. Sebab, ketika sistem kekebalan tubuh menyerang telinga bagian dalam gangguan pendengaran progresif di kedua telinga tak dapat terhindarkan.

Baca Juga :   Gejala Vestibular Schwannoma, Gangguan Pendengaran hingga Keseimbangan

Ménière

Suatu kondisi yang ditandai dengan gangguan pendengaran yang berfluktuasi, pusing, telinga penuh, atau telinga berdenging (tinnitus).

Saraf Pusat

Kerusakan yang disebabkan oleh kondisi seperti multiple sclerosis juga menjadi penyebab terjadinya gangguan pendengaran sensorineural.

Otosklerosis koklea

Gangguan dengar sensorineural juga disebabkan oleh pertumbuhan tulang abnormal di telinga bagian dalam.

Malformasi telinga bagian dalam bawaan

Kelainan genetik atau lingkungan menjadi penyebab yang sangat umum pada anak-anak menderita gangguan dengar sensorineural.

Tumor jinak

Schwannoma vestibular atau tumor jinak non-kanker pada saraf keseimbangan yang berdekatan dapat menekan saraf pendengaran yang menghubungkan telinga bagian dalam ke otak. Sehingga, orang yang mengalaminya dapat menderita gangguan pendengaran sensorineural.

Baca Juga : Seperti Apa Gejala Menderita Gangguan Pendengaran Sensorineural?

Gejala Gangguan Pendengaran Sensorineural

Mereka yang menderita gangguan dengar ini akan merasa kesulitan mendengar suara lembut. Bahkan, dalam beberapa kasus, orang-orang tersebut tak dapat mendengar dengan jelas saat ada suara yang lebih keras.

Adapun gejalanya, seperti dilansir dari MedinePlus adalah sebagai berikut.

  • Beberapa suara terdengar lebih keras di satu telinga
  • Bermasalah saat mengikuti percakapan dua orang atau lebih
  • Pendengaran bermasalah ketika berada di area yang bising
  • Merasa lebih mudah mendengar suara pria daripada suara wanita
  • Kesulitan untuk membedakan suara bernada tinggi (seperti “s” atau “th”) dari satu sama lain
  • Suara orang lain terdengar bergumam atau tidak jelas

Sementara itu, gejala lain di antaranya:

  • merasa tidak seimbang atau pusing (lebih sering terjadi pada penyakit Meniere dan neuroma akustik)
  • suara berdenging atau berdengung di telinga (tinnitus).
Rate this post