Headphone merupakan salah satu alat yang memicu terjadinya gangguan pendengaran pada telinga manusia. Karena, headphone dapat menghasilkan suara hingga 120 desibel (dB), setara dengan tingkat suara pada konser musik rock. Seperti apa yang terjadi pada telinga saat pakai headphone?

Telinga saat Pakai Headphone

Menurut Direktur WHO untuk Departemen Penyakit Tidak Menular Dr Bente Mikkelsen jika pengunaan headphone tidak dalam batas aman, generasi muda usia 12-35 tahun berisiko menderita gangguan dengar. Bahkan, mereka dapat kehilangan pendengaran karena paparan kebisingan suara dan musik terus menerus.

Apa yang terjadi pada telinga manusia ketika mendengarkan melalui headphone?

Manusia dapat mendengar suara karena adanya getaran (gelombang suara) yang sampai ke telinga. Getaran itu dikenal sebagai ucapan, musik atau suara lainnya. Adapun proses manusia mendengar berdasarkan catatan dari Centers for Disease Control and Prevention melalui telinga luar, tengah, bagian dalam dan saraf pendengaran serta otak.

Proses pendengaran adalah sebagai berikut

  1. Telinga luar bertanggung jawab menyalurkan gelombang suara ke saluran telinga. Gelombang suara berjalan melalui saluran telinga untuk mencapai gendang telinga.
  2. Telinga tengah, khususnya gendang telinga menangkap getaran dari gelombang suara yang masuk dan mengirimkannya ke tiga tulang kecil di telinga tengah. Tulang-tulang ini memperkuat atau meningkatkan getaran suara dan mengirimkannya ke telinga bagian dalam.
  3. Telinga bagian dalam adalah struktur berbentuk siput berisi cairan, yaitu koklea. Getaran suara menciptakan gelombang dalam cairan koklea. Saat gelombang memuncak, sel-sel rambut kecil menekuk. Kemudian mengubah getaran menjadi sinyal listrik. Sel-sel rambut kecil ini adalah stereocilia (jenis reseptor yang dapat mendeteksi suara).
  4. Saraf Pendengaran
    Saraf pendengaran berfungsi membawa sinyal listrik dari telinga bagian dalam tersebut ke otak. Otak menafsirkan sinyal sebagai suara yang manusia kenali dan pahami.
Baca Juga :   Bentuk Telinga "Normal" seperti Apa sih?

Risiko kerusakan telinga akibat penggunaan headphone yang tidak aman sendiri terjadi pada telinga bagian dalam. Rata-rata orang dilahirkan dengan sekitar 16.000 sel rambut di dalam koklea mereka. Sel-sel ini memungkinkan otak untuk mendeteksi suara. 30 hingga 50 persen sel rambut dapat rusak atau hancur sebelum perubahan pendengaran.

Bagaimana caranya?

Suara masuk ke telinga melalui sebuah gelombang. Gelombang suara membuat gendang telinga bergetar yang ditransmisikan ke telinga bagian dalam melalui beberapa tulang kecil sampai mencapai koklea.

Ketika getaran suara itu mencapai koklea, otomatis cairan di dalamnya bergetar dan menyebabkan rambut-rambut di dalamnya bergerak. Jika suara yang ke luar dalam batas aman, getaran membuat rambut bergerak normal.

Namun, saat suara lebih keras masuk, seperti suara yang ke luar dari mendengarkan musik lewat headphone,  getaran tersebut menjadi yang lebih kuat. Hal itu menyebabkan rambut bergerak lebih banyak.

Akhirnya, telinga yang terus menerus mendengarkan suara yang terlalu keras atau rata-rata 120 dB dalam periode lama, membuat sel-sel rambut kehilangan kepekaan terhadap getaran. Sebab, suara keras membuat sel menekuk atau terlipat. Pada saat mengalami gangguan pendengaran, banyak sel rambut yang rusak dan tidak dapat diperbaiki.

Rate this post