Tak semua bayi terlahir ke dunia dengan kondisi telinga sempurna. Sebab, diperkirakan satu dari 5.000 bayi yang baru lahir mengalami kelainan bentuk telinga luar, yaitu microtia (mikrotia).

Apa itu microtia?

Microtia berasal dari bahasa latin, yakni micro dan otia. Artinya adalah telinga kecil. Dalam catatan Stanford Children’s Health, microtia merupakan kelainan bawaan dari telinga luar karena telinga tidak berkembang sepenuhnya selama trimester pertama kehamilan.

Dalam 90 persen kasus, penyakit ini hanya menyerang satu telinga, yaitu kanan. Selain itu, dan lebih sering terjadi pada bayi laki-laki. Adapun kondisi tersebut dapat memengaruhi telinga, yaitu sebagai berikut.

  1. Unilateral. Satu telinga terpengaruh. Ini adalah bentuk yang paling umum karena 90 persen kasus microtia bersifat unilateral.
  2. Bilateral. Kedua telinga terpengaruh dan terjadi pada satu dari 25.000 kelahiran.

Di samping itu, kondisi ini memiliki bentuk bervariasi. Hal tersebut tergantung dari keparahannya. Untuk lebih jelasnya, berikut empat tingkat kondisi pada bayi.

  • Tingkat 1: Bentuk telinga sedikit berubah atau lebih kecil dari ukuran normal. Tetapi masih memperlihatkan ciri-ciri utama dari telinga normal.
  • Tingkat 2: Pada tingkat ini, beberapa fitur telinga hilang. Hanya saja, sebagian besar dari dua pertiga bagian bawah telinga masih ada. Tak hanya itu, mikrotia tipe conchal ini menyebabkan telinga memiliki saluran. Tetapi seringkali sangat sempit (stenosis saluran). Pada tingkat ini, bisa terjadi gangguan pendengaran.
  • Tingkat 3: Ini adalah jenis yang paling umum, yang mana satu-satunya fitur yang tersisa adalah daun telinga kecil berbentuk kacang. Tingkat 3 atau mikrotia tipe lobular ini biasanya sudah tak memiliki saluran telinga sama sekali (atresia aural).
  • Tingkat 4: Tidak adanya telinga luar sama sekali tanpa sisa. Ini disebut “anotia”, dan jarang terlihat.
Baca Juga :   Hati-hati Infeksi Saluran Telinga Luar atau Otitis Eksterna

Penyebab

Kondisi microtia adalah kondisi langka. Belum ada jawaban pasti, kenapa bayi baru lahir bisa menderitanya. Hanya saja, ada beberapa hal yang dinilai menjadi alasan kenapa bayi yang baru lahir menderita mikrotia.

Berikut beberapa kesimpulan bayi baru lahir mengalami microtia

  1. Penyumbatan suplai darah karena tekanan dari posisi janin terhadap bagian dalam ibu atau dari tali pusat selama trimester pertama, menyebabkan kurang berkembangnya telinga luar.
  2. Penurunan kadar oksigen selama trimester pertama menyebabkan telinga berhenti berkembang.
  3. Obat-obatan dan alkohol yang berlebihan selama kehamilan. Meskipun jarang terjadi,  ibu yang mengonsumsi alkohol dan mengalami sindrom alkohol janin bayinya lahir dengan kondisi kelainan telinga luar. Tak hanya itu, beberapa bayi menderita kelainan akibat sang ibu mengonsumsi obat-obatan Accutane (isotretinoin) dan metamfetamin selama kehamilan.

Sementara itu, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) melaporkan temuan penting tentang beberapa faktor yang meningkatkan risiko memiliki bayi microtia, yaitu sebagai berikut.

  1. Diabetes Wanita. Wanita yang menderita diabetes sebelum hamil terbukti lebih berisiko melahirkan bayi dengan anotia atau mikrotia ketimbang wanita yang tidak menderita diabetes.
  2. Pola makan ibu. Wanita hamil yang makan makanan rendah karbohidrat dan asam folat mungkin memiliki peningkatan risiko untuk memiliki bayi dengan kondisi kelaianan telinga daripada semua wanita hamil lainnya.

Sebagian besar anak yang lahir dengan mikrotia tidak memiliki masalah medis lainnya. Orang lain mungkin juga memiliki kondisi genetik (seperti sindrom Treacher Collins) atau masalah dengan pembentukan wajah, jantung, ginjal atau anggota tubuh mereka.

Rate this post