Anak dengan gangguan pendengaran perlu memakai alat bantu dengar untuk meningkatkan atau memanfaatkan sisa-sisa pendengarannya. Tak hanya itu, mereka perlu belajar komunikasi agar dapat berinteraksi dengan teman sebayanya. Salah satu metode untuk mendukung perkembangan bicara dan perkembangan bahasa adalah Auditory Verbal therapy. Apa perbedaan Auditory Verbal therapy dengan terapi lainnya?

Auditory Verbal therapy atau AVT adalah program khusus yang berpusat pada keluarga untuk mendukung anak-anak dan bayi gangguan pendengaran untuk belajar mendengar dan berbicara. Meski sama-sama membantu anak gangguan dengar belajar berkomunikasi ada yang berbeda dari metode yang diterapkan AVT dengan terapi wicara dan bahasa lainnya.

Perbedaan Auditory Verbal Therapy dengan Terapi Lain

Terapi ini mengikuti perkembangan yang khas dan bersifat diagnostik. Ini bertujuan agar anak dapat menyamai teman sebayanya dalam hal perkembangan bahasa. Maka dari itu, orang tua perlu belajar keterampilan agar anak-anak menjadi pendengar dan pembicara yang fasih serta memiliki keterampilan sosial. Berikut perbedaannya seperti dilansir dari Auditory Verbal UK.

Auditory Verbal Therapy Mengutamakan Mendengar

Perbedaan Auditory Verbal therapy dengan terapi lain adalah mengutamakan mendengarkan sebagai dasar untuk memahami dan mengembangkan komunikasi lisan. Terapi Verbal Auditory berfokus pada pengembangan pendengaran untuk belajar bahasa lisan.

Orang tua dilatih memberi kesempatan kepada anak untuk mendengarkan terlebih dahulu. Hal tersebut berguna untuk mengembangkan jalur saraf yang mendasari proses mendengarkan. Dengan melakukan itu, mereka merangsang korteks pendengaran, salah satu bagian otak yang bertanggung jawab untuk mendengarkan.

Untuk mengembangkan otak sebagai otak yang mendengarkan, AVT berupaya memanfaatkan saraf ini sebaik-baiknya dalam tiga setengah tahun pertama kehidupan. Metode mendengarkan tersebut berbeda dengan terapi wicara. Sebab, terapi tersebut mengutamakan bahasa isyarat tangan, gerak tubuh, gambar, dan membaca bibir untuk belajar komunikasi.

Baca Juga :   Anak-anak Gangguan Pendengaran Butuh Auditory Verbal Therapy, Apa itu AVT?

Mengoptimalkan Alat Bantu Dengar

Agar efektif, perlu teknologi optimal seperti alat bantu dengar atau implan koklea. AVT memiliki peran bekerja sama dengan orang tua untuk memastikan anak mereka memiliki teknologi yang sesuai untuk mengakses berbagai macam suara untuk belajar bicara.

Pembentukan jaringan saraf di korteks pendengaran bergantung pada pengalaman suara individu dan perkembangan optimal membutuhkan stimulasi di tahun-tahun awal. Terapi Auditory Verbal memungkinkan orang tua untuk membantu anak mereka memanfaatkan teknologi pendengarannya secara maksimal.

Terapi Berbasis Permainan

AVT berfokus pada pembinaan orang tua atau wali anak dalam penggunaan strategi dan teknik Auditory Verbal untuk mengembangkan pendengaran dan bahasa lisan anak dalam kegiatan sehari-hari dan bermain. Seperti sesi terapi berbasis permainan yang bertujuan agar anak dapat memperhatikan suara secara otomatis.

Mendengar dan mendengarkan menjadi bagian integral dari komunikasi, bermain, mendidik, dan akhirnya bekerja. Semua pembelajaran dari sesi tersebut dibawa ke dalam kehidupan sehari-hari. Artinya, di rumah, orang tua bisa menjadikan kegiatan sehari-hari seperti menata meja atau membacakan cerita menjadi kesempatan mendengarkan dan belajar yang menyenangkan.

Peran Serta Orang Tua

Auditory Verbal therapy adalah program intervensi dini. Orang tua dilatih tentang bagaimana mengintegrasikan strategi mendengarkan, berpikir dan berbicara ke dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut memastikan gangguan pendengaran bukan penghalang untuk berkarya. Artinya, anak-anak dengan gangguan pendengaran memiliki kesempatan yang sama dengan teman sebaya dengan pendengaran normal.

Baca Juga : Begini Cara Kerja Cochlear Implant

Auditory Verbal Therapy di Kasoem Hearing Center

Sama halnya dengan metode AVT lain, Kasoem mengajak orang tua untuk melatih kemampuan dengar anaknya, di antaranya sebagai berikut.

  1. Membimbing orang tua dan melatihnya menjadi fasilitator utama dalam mengembangkan kemampuan mendengar dan berbicara anak
  2. Pengoptimalan teknologi mendengar
  3. Membuat program dan target yang sesuai dengan kebutuhan anak
  4. Memonitor perkembangan anak
Baca Juga :   Inilah Beberapa Ciri-Ciri Tuli di Sekolah

Selain itu, pusat alat bantu dengar Kasoem Hearing Center membagi program AVT menjadi dua, yaitu langsung (direct) dan (teletherapy service) telepractice. Untuk layanan langsung, tersedia ruangan yang ramah anak dengan desain mempertimbangan ruangan agar anak belajar mendengar dan bicara secara optimal. Misalnya, meja yang didesain khusus untuk mempermudah proses belajar anak.

Sementara itu, untuk yang lokasinya jauh dari Kasoem Hearing Center memberikan layanan telepractice. Layanan ini menggunakan video conference yang di mana saja. Sehingga, orang tua, pengasuh, dan anak tetap bisa terhubung dan bertatap muka langsung dengan terapis.

Rate this post