Headphone, headset, earphone atau earbuds dinilai menjadi penyebab kerusakan telinga kelompok usia remaja hingga dewasa muda. Karena, headphone dapat menghasilkan volume suara keras yang merupakan kebisingan. Kebisingan sendiri merupakan biang keladi dari terjadinya gangguan pendengaran di dunia.

Gangguan pendengaran akibat kebisingan ini terjadi saat seseorang mendengarkan suara atau musik dari headphone terus-menerus. Ketika suara ke luar terlalu keras, maka sel-sel rambut di koklea membungkuk terlalu banyak atau terlalu parah. Jika mereka tidak mendapatkan waktu untuk pulih, kerusakannya bisa permanen.

Bukan cuma suara keras saja. Pada kenyataannya, mendengarkan melalui headphone, headset, earphone atau earbuds dengan volume sedang juga dapat merusak pendengaran seiring waktu. 

Hal itu karena telinga terus menerus atau terlalu lama terpapar suara di bawah level aman.

Level Kebisingan Headphone

Pada perangkat iPhone, volume maksimal yang dihasilkan adalah 102 desibel (dB). Nilai tersebut melebihi ambang batas aman untuk telinga mendengar. Sementara itu, suara maksinal dari pemutar audio adalah 120 dB. Suara tersebut setara dengan tingkat suara pada konser musik rock.

Dengan suara sebesar 120 dB, mereka yang mendengarkan suara saat menggunakan headphone tidak dapat mendengar apa pun yang terjadi di sekitarnya. Artinya, headphone menjadi berbahaya karena sangat dekat dengan telinga bagian dalam, yakni koklea dan menghasilkan suara sangat keras. 

Bagaimana tanda-tanda gangguan pendengaran imbas mendengarkan musik memakai headphone?

Dokter Anak Osteopathic dari Vallejo, California James E. Foy menilai jenis gangguan pendengaran akibat penggunaan headphone biasanya bertahap, kumulatif, dan tanpa tanda peringatan yang jelas. Sehingga, tes pendengaran dan pemeriksaan medis menjadi satu-satunya cara untuk benar-benar mendiagnosis kerusakan pendengaran.

Tetapi, ada beberapa gejala yang bisa menjadi acuan ketika anak-anak atau orang dewasa mengalami kondisi, seperti:

  • mendengar suara dering, menderu, mendesis atau berdengung di telinga
  • kesulitan memahami pembicaraan di tempat yang bising
  • merasa suara teredam dan ada sumbatan pada telinga
  • mendengarkan TV atau radio dengan volume lebih tinggi dari sebelumnya
Baca Juga :   Begini Dampak Gangguan Pendengaran terhadap Masa Depan Anak

Untuk mencegah kerusakan pada telinga akibat paparan kebisingan lakukan aturan praktis, yaitu 60/60 sehubungan dengan persentase volume maksimum dan durasi waktu ketika mendengarkan musik melalui headphone

Pertama, dilarang mendengarkan suara atau musik melebihi 60 persen dari volume maksimum selama total 60 menit sehari. Kedua, perhatikan durasi waktu menggunakan headphone beserta berapa kencang volume saat mendengarkannya.

Selain itu, harus memahami level aman mendengar, yaitu 85 dB. Karena jika tidak, paparan kebisingan yang berulang terhadap suara keras akan memengaruhi seberapa baik mendengar di kemudian hari dan seberapa cepat mengalami masalah pendengaran.

Rate this post