Gangguan pendengaran konduktif merupakan kondisi yang dapat menurunkan kemampuan telingan untuk mendengar dengan normal. Keadaan ini dapat terjadi pada satu atau kedua telinga sekaligus. Bagaimana gejala ketika seseorang terserang gangguan pendengaran konduktif?

Proses gangguan pendengaran konduktif terjadi ketika suara dari luar telinga tidak dapat mengalir ke telinga tengah sampai bagian dalam. Penyebabnya adalah masalah pada saluran telinga, gendang telinga, atau telinga tengah dan tulang-tulang kecilnya (maleus, inkus, dan stapes).

Gejala Gangguan Dengar Konduktif

Dalam catatan ENT Health, American Academy of Otolaryngology–Head and Neck Surgery Foundation, gejala gangguan pendengaran konduktif bervariasi tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan. Adapun gejalanya termasuk atau terkait dengan hal sebagai berikut.

  • Pendengaran teredam
  • Kehilangan pendengaran yang tiba-tiba atau menetap
  • Sensasi penuh atau “pengap” di telinga
  • Pusing
  • Pengeringan telinga
  • Nyeri atau nyeri di telinga

Penyebab Gangguan Pendengaran Konduktif

Gangguan Pendengaran Konduktif dan Pendengaran Sensorineural

Kehilangan suara akibat gangguan dengar konduktif disebabkan dua hal, pertama karena struktur telinga luar dan struktur telinga tengah.

Struktur telinga luar

Adapun gangguan pendengaran konduktif dari struktur telinga luar, di antaranya sebagai berikut.

Kotoran telinga (earwax)

Tubuh biasanya memproduksi kotoran telinga. Dalam beberapa kasus, kotoran telinga tersebut malah menumpuk dan memblokir saluran telinga. Kotoran telinga yang menumpuk tersebut dapat menghalangi suara dari luar untuk masuk ke telinga bagian dalam. Sehingga, terjadi gangguan pendengaran konduktif.

Telinga perenang (swimmer’s ear)

Otitis eksterna merupakan infeksi pada saluran telinga yang terjadi dari gendang telinga ke bagian luar kepala. Penyebabnya adalah karena ada air yang masuk ke telinga dan menggenang, ketika berenang.

Benda asing

Masuknya benda asing ke dalam telinga menjadi masalah umum pada anak-anak. Mereka kemungkinan memasukan benda, seperti manik-manik dan kacang-kacangan ke telinga ketika orang dewasa tak melihatnya. Bisa juga, benda asing masuk secara tidak sengaja, seperti ketika serangga masuk ke telinga.

Baca Juga :   Waardenburg Syndrome Menyebabkan Gangguan Pendengaran?

Tumor tulang jinak

Tumbuhnya tumor tulang pada saluran telinga menjadi salah satu faktor terjadinya gangguan pendengaran kondukif. Hal tersebut terjadi karena pertumbuhan tulang yang berlebihan menghambat suara masuk.

Cacat saluran telinga luar (atresia aural)

Catat pada saluran telinga ini adalah kondisi ketika saluran telinga bayi tidak terbentuk. Kelainan bentuk atau struktur telinga luar ini juga memengaruhi terjadinya gangguan pendengaran konduktif. Sebab, saluran telinga yang sangat sempit (stenosis) akan membuat gelombang suara tidak dapat sampai ke telinga bagian dalam. Atresia aural bisa terjadi di satu telinga, maupun keduanya.

Struktur telinga tengah

Sementara itu, gangguan pendengaran konduktif yang terkait dengan struktur telinga tengah disebabkan berbagai hal, yaitu sebagai berikut.

Cairan atau infeksi telinga tengah

Ruang telinga tengah biasanya berisi udara. Tetapi, kondisinya dapat meradang dan berisi cairan (otitis media). Ketika ruang telinga tengah berisi cairan kemudian terjadi infeksi, maka berkembang menjadi otitis serosa. Sedangkan, saat infeksi aktif, menjadi otitis media akut. Sementara itu, jika cairan ke luar dari telinga atau terjadi kerusakan pada gendang telinga atau tulang telinga tengah (tulang pendengaran), kondisi tersebut adalah otitis media kronis.

Kerusakan gendang telinga

Ketidakseimbangan tekanan yang parah di telinga tengah dapat terjadi akibat fungsi tuba eustachius (saluran penghubung antara telinga tengah dengan saluran di belakang rongga hidung) buruk. Jika tuba eustachius tidak bekerja dengan benar, cairan di telinga tengah bisa mengalir keluar melalui tabung tersebut. Akhirnya, gendang telinga collapse ke tulang telinga tengah.

Lubang di gendang telinga (membran timpani)

Terjadinya kerusakan di gendang telinga karena trauma, infeksi, atau disfungsi tuba eustachius yang parah pun dapat membuat gangguan pendengaran kondutif. Sebab, suara dari luar tidak bisa masuk ke telinga bagian dalam.

Baca Juga :   Gangguan Pendengaran Non-Genetik, seperti Apa?

Kolesteatoma

Tumor jinak yang berkembang di dalam telinga bagian tengah itu terbentuk dari sel-sel kulit mati dan minyak yang diproduksi oleh kelenjar minyak di kulit. Bila kolesteatoma tumbuh terus-menerus, menyebabkan kerusakan pada tulang. Sehingga, terjadi gangguan pendengaran konduktif.

Otosklerosis

Penyakit bawaan yang mana tulang stapes atau sanggurdi di telinga tengah menyatu dengan tulang di sekitarnya dan gagal bergetar dengan baik. Ini mempengaruhi sedikit kurang dari satu persen dari populasi, terjadi pada wanita lebih sering daripada pria.

Baca Juga : Ini Cara Mengobati Gangguan Pendengaran Konduktif

Penderita perlu mengetahui kapan terserang gangguan dengar konduktif. Karena, jika gangguan pendengaran konduktif tiba-tiba atau pendengaran berkurang lebih dan lebih dalam waktu singkat, mereka harus menemui dokter untuk memeriksakan telinga.

Dokter THT (telinga, hidung, dan tenggorokan) atau ahli pendengaran seperti audiolog akan membuat diagnosis yang tepat. Caranya, dengan melakukan tes pendengaran dan tes serta pemeriksaan telinga lain.

Rate this post