Gangguan pendengaran dapat dialami semua usia, termasuk anak-anak. Jika tak dapat penanganan yang tepat, dampak gangguan pendengaran akan memengaruhi masa depannya. Maka dari itu, orang tua perlu aware dengan perilaku anak-anak, baik di rumah atau di lingkungan bermainnya.

Ciri-ciri Gangguan Pendengaran Anak

World Health Organization (WHO) gangguan pendengaran pada anak berbeda-beda. Tapi, ada ciri-ciri yang bisa menjadi rujukan orang tua untuk memeriksakan telinga dan pendengarna anak, yaitu sebagai berikut.

  1. Anak tidak berbicara dan tidak ada peningkatan bahasa pada tingkat seperti anak-anak seusianya (lahir sampai dengan tiga tahun) 
  2. Sering meminta untuk mengulangi apa yang diucapkan
  3. Menaikkan volume televisi dan bermasalah saat mendengar apa yang orang katakan melalui telepon 
  4. Hasil belajar di sekolah kurang baik atau memiliki masalah perilaku. Karena, anak tidak dapat mendengar instruksi dengan benar yang akibatnya, tidak bisa merespons dengan benar
  5. Ada infeksi telinga, seperti keluarnya cairan (nanah) dari telinga, telinga berair, keluhan nyeri, perasaan tersumbat atau berdenging di telinga serta demam beserta sakit telinga

Dampak Gangguan Pendengaran

Bayi dan anak-anak belajar berbicara berdasarkan apa yang didengar di sekitar. Agar keterampilan menyimak dan berbahasa lisannya berkembang, maka harus bisa mendengar suara orang yang bicara.

Bagaimana dampaknya jika orang tua tak memiliki kesadaran untuk melakukan pemeriksan pendengaran?

Ketika bayi lahir tuli dan tidak menerima intervensi yang sesuai, kemampuan bicara dan bahasanya tidak akan bisa berkembang (termasuk keterampilan bahasa isyarat). Artinya anak tersebut akan tertinggal dari anak-anak lain dengan pendengaran yang baik. Tanpa diagnosis dini dan rehabilitasi yang tepat, anak tersebut bakal kesulitan pergi ke sekolah, belajar, berteman, dan mendapatkan pekerjaan di kemudian hari.

Bagaimana dengan anak yang kedua telinganya infeksi dan mengalami gangguan pendengaran sedang?

Anak yang mengalami gangguan dengar sedang akan sering kehilangan suku kata dan kata-kata ketika mendengar orang lain bicara. Ia juga akan mengalami masalah dalam kehidupannya. Lantaran, anak-anak membutuhkan komunikasi yang baik untuk belajar dengan baik di sekolah dan memahami sepenuhnya apa yang sedang terjadi di sekitar.

Akibat gangguan pendengaran, anak tersebut tidak akan mengerti sepenuhnya ketika gurunya menerangkan pelajaran di kelas. Apalagi, saat suara guru menjauh darinya atau ketika dia duduk bangku belakang. Ketika guru mengajukan pertanyaan, anak tersebut juga sulit memahami pertanyaannya. Sehingga, guru menganggap dia tak tertarik pada pelajaran itu.

Tak hanya di sekolah, anak tersebut bakal kesulitan berkomunikasi dengan orang tuanya di rumah. Lantaran, tidak ada respons ketika orang tuanya memanggil dan sebaliknya. Selain itu, anak akan menaikan volume televisi karena tidak bisa mendengar dengan jelas. Jika infeksi tidak diobati, kemungkinan anak tersebut akan ketinggalan secara akademis.

Untuk mencegah gangguan pendengaran terjadi, ada baiknya melakukan konsultasi dengan dokter terkait atau ke fasilitas layanan kesehatan seperti hearing center. Salah satu hearing center terpercaya adalah Kasoem Hearing Center. 

Satu-satunya hearing center dengan sertifikat ISO 9001:2015, Kasoem Hearing Center dapat menjawab kebutuhan Anda, mulai dari pemeriksaan pendengaran dan keseimbangan oleh audilog profesional. Anda dapat menemukan pilihan teknologi terbaik, dari alat bantu dengar (hearing aid), alat bantu dengar konduksi tulang atau bone-anchored hearing aid (BAHA), dan cochlear implant (implan koklea).

Selain itu, untuk memaksimalkan pendengaran dapat mendaftarkan sesi terapi Auditory Verbal therapy (AVT). Mau pakai BPJS? Kasoem juga memberikan layanan untuk pemasangan alat bantu dengar BPJS. Jadi, tunggu apalagi, konsultasikan apa yang Anda butuhkan dan reservasi untuk kunjungan di cabang terdekat kota Anda! Kasoem Hearing Center “one stop solution for all hearing problem”.

Rate this post