Apa Itu Hearing In Noise Test?
Banyak orang yang merasa masih sulit memahami percakapan di tempat ramai, meskipun hasil tes pendengaran mereka tergolong baik atau sudah menggunakan alat bantu dengar. Masalah ini sering kali bukan karena telinga tidak berfungsi, tetapi karena otak kesulitan memproses suara di tengah kebisingan.
Untuk mengukur kemampuan mendengar dalam kondisi seperti ini, digunakanlah Hearing In Noise Test (HINT) — tes yang dirancang secara ilmiah untuk menilai sejauh mana seseorang dapat memahami percakapan ketika ada suara bising di sekitarnya.
HINT pertama kali dikembangkan di luar negeri sebagai tes standar internasional untuk menilai kemampuan pendengaran fungsional. Tes ini menggunakan ratusan kalimat dalam bahasa Inggris yang disusun sedemikian rupa agar memiliki tingkat kesulitan yang seimbang dan hasil yang dapat diukur secara objektif.
🇮🇩 Adaptasi ke Versi Indonesia: Lahirnya INDOHINT
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan tes pendengaran yang sesuai konteks bahasa dan budaya Indonesia, HINT kemudian dikembangkan menjadi versi lokal yang disebut INDOHINT (Indonesian Hearing In Noise Test).
INDOHINT dikembangkan oleh dr. Siti Faisa, Sp.T.H.T.B.K.L.(K), MSc.Aud-Ves dari Kasoem Hearing Center — menjadikannya satu-satunya versi HINT dalam Bahasa Indonesia yang diadaptasi secara ilmiah dari standar internasional.
Adaptasi ini sangat penting, karena pemahaman percakapan tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan mendengar, tetapi juga oleh bahasa, struktur kalimat, dan konteks budaya. INDOHINT memastikan hasil pemeriksaan lebih akurat bagi masyarakat Indonesia.
Tujuan dan Indikasi Tes Hearing In Noise Test
Hearing In Noise Test tidak hanya ditujukan untuk orang dengan gangguan pendengaran berat. Tes ini juga bermanfaat bagi siapa saja yang:
Merasa sulit memahami percakapan di tempat ramai seperti restoran, kantor, atau jalan raya.
Ingin mengevaluasi efektivitas alat bantu dengar yang digunakan.
Memerlukan panduan dalam memilih jenis alat bantu dengar yang paling sesuai.
Sedang menjalani pemeriksaan lanjutan setelah pemasangan alat bantu dengar.
Dengan kata lain, tes ini membantu menjawab keluhan umum seperti,
“Saya bisa dengar, tapi sering tidak paham kalau ramai.”
Bagaimana Proses Tes INDOHINT Dilakukan?
Sebelum melakukan INDOHINT, pasien biasanya menjalani beberapa pemeriksaan dasar, antara lain:
Anamnesis dan otoskopi untuk menilai kondisi telinga luar.
Audiometri nada murni untuk mengetahui ambang dengar setiap frekuensi.
Timpanometri dan refleks akustik untuk memeriksa fungsi telinga tengah.
Tes fungsi kognitif (HVLT versi Indonesia) untuk menilai daya ingat dan pemrosesan bahasa.
Setelah itu, barulah dilakukan tes INDOHINT.
Pasien akan duduk sekitar satu meter dari dua speaker yang memutar kalimat dalam berbagai tingkat kebisingan. Kalimat-kalimat ini sudah disusun dalam 25 daftar berisi total 250 kalimat Bahasa Indonesia.
Volume kalimat akan menyesuaikan berdasarkan jawaban pasien:
Jika pasien menjawab benar, suara akan diturunkan (lebih pelan).
Jika salah, suara akan dinaikkan.
Metode ini disebut tes adaptif, yang memungkinkan penilaian tingkat kemampuan mendengar seseorang secara presisi. Hasil akhirnya dinyatakan dalam nilai Signal-to-Noise Ratio (SNR) — semakin kecil nilainya, semakin baik kemampuan seseorang dalam memahami percakapan di situasi bising.

Interpretasi Hasil dan Faktor yang Mempengaruhi
Penelitian awal terhadap INDOHINT menunjukkan bahwa:
Tingkat pendidikan dan usia tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil tes.
Derajat gangguan dengar menjadi faktor utama yang memengaruhi performa dalam situasi bising.
Konfigurasi audiogram (bentuk kurva pendengaran) tidak banyak memengaruhi hasil, namun masih perlu penelitian lanjutan.
Artinya, INDOHINT mampu menilai kemampuan mendengar secara fungsional, bukan sekadar ambang dengar di ruang sunyi seperti pada tes audiometri standar.
Manfaat Hearing In Noise Test bagi Pasien
Hearing In Noise Test, khususnya versi INDOHINT, memiliki berbagai manfaat nyata, antara lain:
Membantu menjawab keluhan pasien terkait kesulitan mendengar di tempat ramai.
Menjadi panduan dalam memilih alat bantu dengar dengan teknologi yang paling sesuai.
Memantau hasil pemakaian alat bantu dengar setelah dipasang.
Memberikan dasar ilmiah bagi tenaga profesional dalam melakukan konseling kepada pasien.
Dengan demikian, hasil tes tidak hanya bersifat diagnostik, tetapi juga memberikan dampak langsung terhadap kenyamanan dan kualitas hidup pengguna alat bantu dengar.
Tentang Pengembang INDOHINT
INDOHINT merupakan hasil karya dr. Siti Faisa, Sp.T.H.T.B.K.L.(K), MSc.Aud-Ves, seorang dokter spesialis THT yang memiliki keahlian di bidang audiologi vestibular.
Beliau merupakan bagian dari Kasoem Hearing Center, lembaga yang sudah berpengalaman lebih dari dua dekade dalam pelayanan pendengaran di Indonesia.
Kehadiran INDOHINT menjadi tonggak penting dalam dunia audiologi tanah air. Dengan adanya standar lokal yang berbasis ilmiah, kini masyarakat Indonesia bisa mendapatkan pemeriksaan pendengaran yang lebih akurat, relevan, dan terukur.
Kesimpulan
Hearing In Noise Test (HINT) adalah inovasi penting dalam dunia pemeriksaan pendengaran karena mampu menilai bagaimana seseorang benar-benar berfungsi dalam kehidupan nyata — bukan hanya di ruang sunyi.
Melalui adaptasi INDOHINT, kini tes tersebut dapat digunakan secara efektif di Indonesia, membantu pasien dan profesional pendengaran memahami kondisi dengan lebih mendalam.
Bagi Anda yang sering merasa “dengar tapi tidak paham” saat suasana ramai, INDOHINT bisa menjadi langkah awal untuk menemukan solusi yang tepat.
Konsultasikan di Kasoem Hearing Center, pusat pemeriksaan pendengaran yang menghadirkan INDOHINT secara resmi di Indonesia.