Sejarah Kasoem Hearing Center
Sejak 1989
Pertama kali berdiri di Indonesia
Kasoem Hearing Center didirikan oleh M. Hatta Kasoem, putra dari founder optik pertama di Indonesia Atjoem Kasoem (A. Kasoem).
Untuk mendirikan perusahaan, ia melakukan joint venture bersama Perusahaan Hearing Aid asal Jerman, Siemens (Signia).
Dari kerja sama tersebut, terbentuk brand bernama SIKA (Siemens Kasoem) dan toko alat bantu dengar pertama dibuka di Setiabudi, Bandung, Jawa Barat.
1990
Membentuk brand sendiri
Setahun kemudian, Kasoem Hearing Center melepaskan diri dari Siemens. Setelah itu, memutuskan membentuk brand sendiri dengan nama A. Kasoem Cikini Hearing Center.
Kasoem Hearing Center kemudian bekerjasama dengan Oticon, produsen alat bantu dengar yang berbasis di Copenhagen, Denmark. Toko kedua pun didirikan di Cikini, Jakarta Pusat.
1991
Layanan audiologi
Kasoem Hearing Center tak mau hanya menjual alat bantu dengar. Maka dari itu, Kasoem Hearing Center mulai fokus mengembangkan audiologi.
Untuk memenuhinya, Kasoem Hearing Center dibantu oleh salah satu dokter audiologi terbaik di Indonesia, yaitu Dr.dr.Siti Faiza Abiratno, SpTHT-KL (K) M.Sc Aud-Vestib Med.
Pada tahun yang sama, Kasoem Hearing Center bekerjasama dengan Interacoustics, produsen alat pendengaran dan keseimbangan pendengaran dan keseimbangan diagnostik di Middelfart, Denmark.
2007
Kerja sama dengan Cochlear Limited
Kasoem Hearing Center bekerja sama lagi dengan dua perusahaan besar. Pertama, dengan Otometrics, pemasok alat pemeriksaaan pendengaran dan keseimbangan diagnostik.
Kedua, dengan Cochlear Limited, salah satu penyedia cochlear implant terbesar di dunia, asal Australia.
Auditory Verbal therapy (AVT)
Kasoem Hearing Center juga mengembangkan layanan rehabilitasi pendengaran dan wicara dengan metode Auditory Verbal therapy (AVT).
Foto: Zahfan Robbani/Kegiatan play group Auditory Verbal therapy (AVT) di Cochlear Training Experience Center (CTEC), Jumat, 25 Maret 2022.
Kasoem Hearing & Speech Center
Kemudian, mengubah nama dari A. Kasoem Cikini Hearing Center menjadi Kasoem Hearing & Speech Center.
2008
Cochlear Awarness Network (CAN)
Kasoem Hearing Center bersama Cochlear mendirikan Cochlear Awarness Network (CAN). Pembentukan dibuat untuk menjaga hubungan sosial antar pemakai alat bantu dengar Cochlear terjalin dengan baik.
Foto: Cochlear Training Experience Center (CTEC), Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
2015
Cochlear Training Experience Center (CTEC)
Tujuh tahun kemudian, Kasoem Hearing Center mendirikan Cochlear Training Experience Center (CTEC) di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. CTEC merupakan pusat pelayanan audiologi dan rehabilitasi bertaraf international untuk individu dengan gangguan dengar yang pertama di Asia Tenggara, serta ketiga di dunia setelah Dubai dan China.
Pemeriksaan Vestibular
Masih di tahun 2015, Kasoem Hearing Center mengembangkan layanan pemeriksaan vestibular. (Baca juga: Pemeriksaan Vestibular *)
Foto: Dok. Kasoem/ Pemeriksaan vestibular di Kasoem Hearing Center
2017
Sertifikasi ISO 9001:2015
28 tahun melayani masyarakat Indonesia dengan gangguan pendengaran, Kasoem Hearing Center akhirnya mendapatkan sertifikasi kualitas mutu ISO 9001:2015.
Dengan pencapaian tersebut, artinya Kasoem Hearing Center menjadi satu-satunya hearing center di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015.
2022
Rebranding
Kasoem Hearing Center sudah berganti nama selama tiga kali dalam perjalanannya. Pertama, SIKA, brand yang dibentuk dengan Siemens, kedua A. Kasoem Cikini Hearing Center usai lepas dari Siemens, dan ketiga, Kasoem Hearing & Speech Center.
Pada 2022, tiga nama sebelumnya tidak digunakan lagi. Akhirnya, rebranding kembali menjadi Kasoem Hearing Center.
Dengan nama tersebut, Kasoem Hearing Center berfokus pada one stop solution for all hearing problem yang melayani lebih dari 20 cabang seluruh Indonesia.