Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut 34 juta anak-anak di dunia memerlukan rehabilitasi untuk mengatasi gangguan pendengaran yang melumpuhkan mereka. Fakta tersebut menunjukkan bahwa anak-anak bahkan bayi usia 0 bulan alami gangguan pendengaran hingga tuli. Kok bisa sih bayi 0 bulan gangguan pendengaran?

Gangguan Pendengaran Bayi

Menurut WHO kenapa bayi 0 bulan mengalami gangguan pendengaran dipengaruhi dua periode masa kritis dalam hidupnya, yaitu periode pranatal (masa sebelum lahir) dan periode perinatal (sekitar waktu kelahiran).

Pranatal

Masa sebelum lahir merupakan masa kritis bagi perkembangan fisik, emosi, dan mental bayi. Ada dua faktor yang memengaruhi bagaimana bayi terdiagnosis mengalami gangguan pendengaran, pertama faktor genetik (termasuk gangguan pendengaran herediter dan non-herediter) dan kedua, infeksi intrauterin, seperti infeksi rubella dan cytomegalovirus.

Perinatal

Sedangkan periode perinatal (parilahir) merupakan periode yang muncul sekitar pada waktu kelahiran (lima bulan sebelumnya dan satu bulan sesudahnya). Faktor yang memengaruhi bayi mengalami gangguan pendengaran, di antaranya yaitu sebagai berikut.

  • Asfiksia lahir (kekurangan oksigen pada saat lahir)
  • Hiperbilirubinemia (ikterus parah pada periode neonatal)
  • Berat badan lahir rendah
  • Morbiditas perinatal lainnya

Penyebab Bayi 0 Bulan Alami Gangguan Pendengaran

Sementara itu, American Speech-Language-Hearing Association mengungkapkan gangguan pendengaran bawaan adalah gangguan pendengaran yang sudah ada sejak lahir. Penyebab gangguan pendengaran pada bayi baru lahir antara lain terbagi menjadi dua. Pertama, yaitu:

  • infeksi, seperti virus rubella atau herpes simpleks
  • lahir prematur
  • berat badan lahir rendah
  • cedera lahir
  • penggunaan narkoba dan alkohol saat hamil
  • penyakit kuning dan masalah faktor Rh
  • diabetes ibu
  • tekanan darah tinggi saat hamil, disebut preeklamsia

Genetika

Genetika adalah penyebab gangguan pendengaran pada banyak bayi. Gen penyebab gangguan pendengaran bisa berasal dari salah satu atau kedua orang tua. Misalnya, ayah dan ibu mendengar dengan baik. Tetapi, membawa gen yang menyebabkan gangguan pendengaran pada bayi. Artinya, ibu atau ayah atau salah satunya mungkin menurunkan gangguan pendengaran kepada bayi.

Contoh bayi 0 bulan alami gangguan pendengaran dengan sindrom genetik meliputi:

  1. Sindrom Down
  2. Sindrom Usher
  3. Sindrom Pengkhianat Collins
  4. Sindrom Crouzon
  5. Sindrom Alport
  6. Sindrom Waardenburg

Untuk memastikan kondisi bayi, orang tua perlu melakukan skrining pendengaran dan pemeriksaan pendengaran secara teratur. Jika bisa mendapatkan perawatan dapatkan pengobatan yang terbaik. Sementara, saat hasilnya gangguan pendengaran tak dapat diobati, orang tua dapat memilih alat bantu dengar (hearing aid) atau cochlear implant untuk memanfaatkan sisa-sisa pendengaran. Sehingga, anak dapat tumbuh dengan pendengaran, meskipun tidak mengembalikan pendengaran seperti normal.

Salah satu penyedia layanan kesehatan untuk tes pendengaran sampai menyediakan alat bantu dengar adalah Kasoem Hearing Center. Satu-satunya hearing center dengan sertifikat ISO 9001:2015, dapat menjawab kebutuhan Anda.

Mulai dari pemeriksaan pendengaran dan keseimbangan untuk semua usia oleh audilog profesional. Kemudian, pilihan teknologi, dari alat bantu dengar, alat bantu dengar konduksi tulang atau bone anchored hearing aid (BAHA), dan cochlear implant. Selain itu, untuk memaksimalkan pendengaran dapat mendaftarkan sesi terapi Auditory Verbal therapy (AVT).

Mau pakai BPJS? Kasoem juga memberikan layanan untuk pemasangan alat bantu dengar BPJS. Jadi, tunggu apalagi, konsultasikan apa yang Anda butuhkan dan reservasi untuk kunjungan di cabang terdekat kota Anda! Kasoem Hearing Center “one stop solution for all hearing problem.

Rate this post