Sekitar enam sampai 45 persen bayi lahir dengan kelainan bentuk telinga luar bawaan. Tergantung penyebabnya, kelainan tersebut bisa bersifat sementara atau permanen. Lantas, apa saja yang termasuk kelainan telinga? Apakah memengaruhi pendengaran?
Bentuk Telinga Luar Normal
Bentuk telinga berlabel “normal”, dalam catatan Stanford Medicine, jika salah satu yang semua strukturnya ada dan terbentuk dengan baik. Adapun struktur telinga luar terdiri dari helix, antiehelix, tragus, antitragus, skafoid/fossa segitiga, dan saluran pendengaran eksternal.
Bentuk helix (heliks) telinga
Tepi luar telinga yang memanjang dari insersi superior telinga pada kulit kepala (akar) hingga ujung tulang rawan di cuping telinga. Heliks terbagi menjadi tiga, yakni ascending helix, superior helix, dan descending helix (posterior).
Antiehelix
Punggung tulang rawan melengkung berbentuk Y di dalam telinga luar, terletak di sebelah scapha telinga. Antihelix mewakili lipatan kartilago conchal dan biasanya memiliki keunggulan yang mirip dengan helix yang berkembang dengan baik. Ini terbagi menjadi superior crus dan crus inferior.
Concha telinga
Sementara itu, fossa dibatasi oleh tragus, incisura, antitragus, antihelix, crus inferior antihelix, dan akar helix yang mana membuka kanal auditori eksternal. Hal ini biasanya terbelah oleh crus helix menjadi cymba superior dan cavum inferior.
Tragus
Sebuah posterior, sedikit inferior, penonjolan tulang rawan yang tertutup kulit, anterior ke meatus auditori. Batas inferoposterior tragus membentuk dinding anterior incisura.
Antitragus
Penonjolan tulang rawan anterosuperior terletak antara incisura dan asal antihelix tersebut. Margin anterosuperior dari antitragus membentuk dinding posterior incisura.
Fosa segitiga
Cekung dibatasi oleh crura superior dan inferior dari antihelix dan bagian ascending dari helix.
Frankfurt Horizontal
Sebuah bidang yang menghubungkan titik terendah pada margin bawah setiap orbit dan titik tertinggi pada margin atas meatus auditori eksternal. Bidang horizontal Frankfurt berfungsi sebagai bidang horizontal umum kepala dan sebagai titik referensi untuk bidang dan struktur lainnya.
Scapha
Alur antara helix dan antihelix
Lobe (cuping)
Bagian pinna yang lembut, berdaging, dan inferior. Pada batas posterosuperiornya dibatasi oleh ujung heliks desenden, pada batas anterosuperior oleh batas inferior antitragus dan di superior oleh incisura. Daun telinga sangat bervariasi dalam ukuran dan tingkat perlekatan bagian anteroinferior ke wajah.
Kelainan Bentuk Telinga
Kelainan bentuk telinga adalah suatu kondisi ketika telinga tidak berbentuk. Misalnya, telinga mungkin kecil dan kurang berkembang, atau mungkin memiliki telinga yang menonjol. Seperti dilansir dari Children’s Hospital of Philadephia, perkembangan abnormal atau kelainan bentuk anatomi telinga dapat menyebabkan berbagai komplikasi.
Mulai dari masalah penampilan, hingga pendengaran. Beberapa kelainan bentuk telinga bersifat sementara, sementara yang lain permanen. Jika kelainan bentuk karena posisi abnormal di dalam rahim atau selama kelahiran, kelainan ini dapat sembuh saat anak tumbuh. Karena, telinga mereka akan terbuka dan kembali ke bentuk yang lebih normal.
Namun, kelainan bentuk telinga yang bersifat permanen, perlu intervensi medis, baik non-bedah atau bedah. Hal tersebut berguna untuk memperbaiki bentuk telinga.
Jenis-jenis kelainan bentuk telinga
Kelainan bentuk telinga terjadi pada 1 dari setiap 6.000 bayi yang lahir. Adapun jenis-jenis kelainan bentuk telinga bawaan lahir maupun terbentuk setelah lahir, antara lain sebagai berikut.
- Telinga menonjol (telinga menonjol lebih dari dua centimeter dari sisi kepala)
- Telinga menyempit (tepi heliks terlipat berkerut atau kencang)
- Cryptotia mengacu pada kerangka tulang rawan telinga yang sebagian terkubur di bawah kulit di sisi kepala
- Telinga Stahl berbentuk runcing dan tambahan lipatan tulang rawan (crus) di bagian skafa telinga
- Tag telinga atau accessory tragus adalah pertumbuhan tumor jinak yang terdiri dari kulit dan terkadang tulang rawan. Ini merupakan benjolan kecil di depan bukaan telinga
- Deformitas daun telinga (daun telinga duplikat dan daun telinga dengan kutil)
- Deformitas telinga traumatis disebabkan oleh laserasi, robekan, gigitan, atau gerakan atau benturan kuat lainnya (seperti kecelakaan kendaraan bermotor)
- Telinga kembang kol (tulang rawan abnormal terbentuk di atas tulang rawan normal)
- Keloid telinga (nodul padat, kenyal, berserat yang terbentuk di telinga setelah trauma ringan)
- Hemangioma telinga merupakan kelainan bentuk telinga karena tumor jinak
Sementara itu, kelainan bentuk telinga yang menyebabkan gangguan pendengaran atau tuli kongenital dalam catatan Kementerian Kesehatan, antara lain:
- Mikrotia atau anotia yang bervariasi derajatnya
- Aatresia liang telinga
- Tidak terbentuknya tulang pendengaran rangkaian tulang yang terputus atau terfiksasi
- Kelainan telinga dalam (gangguan koklea)
Untuk mengetahui apakah bentuk telinga abnormal mengganggu secara penampilan atau memengaruhi pendengaran perlu konsultasi ke dokter spesialis atau penyedia layanan kesehatan. Sementara itu, jika memengaruhi pendengaran lakukan tes pendengaran di hearing center, seperti Kasoem Hearing Center.
Satu-satunya hearing center dengan sertifikat ISO 9001:2015, Kasoem Hearing Center dapat menjawab kebutuhan Anda. Mulai dari pemeriksaan pendengaran, alat bantu dengar hingga terapi untuk memaksimalkan pendengaran. Segera reservasi untuk kunjungan di cabang terdekat kota Anda! Kasoem Hearing Center “one stop solution for all hearing problem.