Benjolan dapat muncul di semua bagian tubuh, tak terkecuali di dalam telinga. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai hal. Salah satu kemungkinannya, karena kolesteatoma. Perlukah waspada ketika ada benjolan di dalam telinga karena kolesteatoma?

Benjolan di Dalam Telinga

Benjolan di dalam telinga tengah dapat terjadi karena kolesteatoma. Seperti dilansir dari Cleveland Clinic, ini terjadi ketika sel-sel kulit mati berkumpul di belakang gendang telinga dan membentuk benjolan atau kista yang tampak seperti mutiara. Siapapun dapat mengalami kolesteatoma. Sebab, itu bisa bersifat kongenital, yaitu muncul ketika terlahir atau mengalaminya seiring waktu (kolesteatoma yang didapat).

Penyebab kolesteatoma

Stanford Medicine, Children’s Health menyebut ada berbagai penyebab kolesteatoma. Hal tersebut, antara lain sebagai berikut.

  1. Infeksi telinga kronis (otitis media akut)
  2. Cedera karena gendang telinga yang pecah
  3. Fungsi tuba Eustachius yang buruk

Sel-sel kulit mati biasanya dikeluarkan melalui telinga, Tetapi, jika gendang telinga rusak dapat terbentuk kantong tempat sel-sel kulit mati dapat terkumpul.

Gejala

Seperti dilansir dari NHS.uk, kolesteatoma biasanya hanya menyerang satu telinga saja. Dua gejala yang paling umum adalah:

  • keluarnya cairan dari telinga yang terus-menerus atau berulang, sering kali berbau, yang dapat keluar dan masuk atau mungkin terus menerus
  • hilangnya pendengaran secara bertahap pada telinga yang terkena

Beberapa orang mungkin merasakan sedikit rasa tidak nyaman pada telinganya. Mereka juga dapat merasakan adanya tekanan atau perasaan penuh di telinga, pusing, dan kadang-kadang tinnitus.

Kenapa benjolan di dalam telinga karena kolesteatoma harus diwaspadai?

Salah satu dampak dari benjolan di dalam telinga karena kolesteatoma adalah kehilangan pendengaran yang sifatnya permanen. Gangguan pendengaran ini menyebabkan

  • kesulitan mendengar orang lain dengan jelas dan salah memahami apa yang dikatakan, terutama di tempat yang bising
  • meminta orang untuk mengulangi ucapannya
  • mendengarkan musik atau menonton TV dengan volume lebih tinggi dari yang dibutuhkan orang lain
  • kesulitan mendengar di telepon
  • merasa kesulitan untuk mengikuti percakapan
  • merasa lelah atau stres karena harus berkonsentrasi saat mendengarkan

Selain itu, dapat juga mengalami kondisi seperti:

  • vertigo, sensasi berputar atau dunia di sekitar berputar
  • tinnitus, mendengar suara yang berasal dari internal, bukan dari sumber luar
  • kerusakan pada saraf wajah yang dapat menyebabkan kelemahan pada separuh wajah

Dalam kasus yang sangat langka, infeksi dapat menyebar ke telinga bagian dalam dan otak, yang menyebabkan abses otak atau meningitis. Maka dari itu, temui dokter umum jika memiliki masalah dengan pendengaran atau keluarnya cairan encer dari telinga.

Dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Ini mungkin termasuk pemindaian CT untuk melihat apakah kolesteatoma telah menyebar dan bagian telinga mana yang terpengaruh serta tes pendengaran termasuk tes timpanometri.

Perawatan

Penanganan untuk benjolan di dalam telinga karena kolesteatoma adalah mengangkatnya dengan pembedahan (operasi). Setelah kolesteatoma diangkat, telinga mungkin akan ditutup dengan perban. Perban ini perlu dilepas beberapa minggu kemudian dan akan diberi tahu cara merawatnya.

Selain mengangkat kolesteatoma, dokter bedah mungkin dapat memperbaiki pendengaran dengan sejumlah cara. Misalnya, tulang pendengaran buatan (prostesis) yang kecil dapat dimasukkan untuk menjembatani celah antara gendang telinga dan koklea (organ pendengaran). Kolesteatoma dapat muncul kembali. Bahkan, muncul di telinga lain. Jadi, perlu menghadiri janji temu tindak lanjut secara teratur untuk memantau kondisi tersebut.

Rate this post