Alat bantu dengar merupakan perangkat elektronik untuk memperkeras suara dari luar. Dikenakan bagi orang dengan gangguan pendengaran, itu dapat dipasang di luar atau di dalam liang telinga. Jika perlu menggunakannya, apa penggunaan alat bantu dengar harus sesuai dengan resep dokter?

Alat Bantu Dengar

Hearing aid atau alat bantu dengar adalah teknologi pendengaran untuk membantu orang gangguan pendengaran sensorineural. Dalam catatan National Institute on Deafness and Other Communication Disorders (NIDCD), kondisi tersebut terjadi akibat kerusakan pada sel sensorik kecil di telinga bagian dalam (sel rambut). Kerusakan tersebut dapat terjadi akibat penyakit, penuaan atau cedera akibat kebisingan atau obat-obatan tertentu.

Meski tak mengembalikan pendengaran seperti semula, alat bantu dengar berguna meningkatkan pendengaran dan pemahaman bicara. Karena, alat bantu dengar memperbesar getaran suara yang masuk ke telinga. Sel-sel rambut yang bertahan mendeteksi getaran yang lebih besar dan mengubahnya menjadi sinyal saraf yang diteruskan ke otak.

Komponen alat bantu dengar

Seperti apapun jenis dan modelnya, alat bantu dengar akan memiliki tiga bagian dasar, yaitu mikrofon, amplifier, dan speaker (receiver). Caranya kerjanya adalah sebagai berikut.

  1. Alat bantu dengar menerima suara melalui mikrofon, yang mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik
  2. Mikrofon mengirimkannya ke amplifier
  3. Amplifier kemudan meningkatkan kekuatan sinyal dan mengirimkannya ke telinga melalui speaker
  4. Speaker menerima suara dari luar agar sampai ke sel-sel rambut di telinga bagian dalam

Apa penggunaan alat bantu dengar harus sesuai dengan resep dokter?

Menurut U.S Food and Drug FDA, pada beberapa kasus, sebaiknya memeriksakan diri ke dokter spesialis telinga, hidung, tenggorokan (THT) sebelum menggunakan alat bantu dengar. Apa penggunaan alat bantu dengar harus sesuai resep dokter ini untuk mencari penyebab gangguan pendengaran, jika memerlukan penanganan medis lain.

Baca Juga :   Mirip Masalah Telinga Tengah, Begini Diagnosis Neuroma Akustik

Apalagi, alat bantu dengar berbeda-beda berdasarkan desain, teknologi yang digunakan untuk mencapai amplifikasi (analog atau digital) serta fitur seperti konektivitas nirkabel dan aplikasi perangkat lunak. Beberapa alat bantu dengar juga dilengkapi earmold atau earpiece untuk mengarahkan aliran suara ke telinga dan meningkatkan kualitas suara.

Penggunaan alat bantu dengar sesuai dengan resep dokter

Seperti dilansir dari AARP, penggunaan alat bantu dengar sesuai resep dokter ini untuk mereka yang mengalami gangguan pendengaran yang parah. Cirinya, kesulitan mendengar di tempat yang sunyi dan suara keras, seperti truk yang lewat.

Beberapa ahli mengatakan perangkat yang diresepkan juga merupakan pilihan yang lebih baik bagi mereka yang mengalami:

  • gangguan pendengaran hanya pada satu telinga (unilateral)
  • gangguan pendengarannya disebabkan oleh kebisingan yang berlebihan
  • gangguan pendengaran karena kemoterapi atau obat lain, karena kondisi tersebut sulit untuk diatasi

Alat bantu dengar resep

Alat bantu dengar dengan resep adalah perangkat elektronik kategori medis. Jika ingin menggunakan alat bantu dengar ini, orang dengan gangguan pendengaran harus melakukan pemeriksaan atau tes pendengaran terlebih dahulu dengan audiolog atau dokter spesialis telinga, hidung, tenggorokan (THT).

Hasil dari tes tersebut menunjukkan level gangguan pendengaran dari ringan hingga sangat berat. Dokter atau audilog akan memberikan pilihan jenis alat bantu dengar yang dapat mengakomodasi kebutuhan pendengaran, aktivitas atau terkait gaya hidup.

Dalam catatan NHS.uk, alat bantu dengar memiliki model seperti berikut.

  1. Alat bantu dengar BTE (behind the ear) atau di belakang telinga adalah alat bantu dengar yang terpasang di belakang telinga. Ini terdiri dari dua bagian, yakni mikrofon, prosesor suara, amplifier, dan baterai yang terdapat pada tabung (tube) di belakang telinga. Bagian lainnya adalah receiver atau speaker pada earmold. Kedua bagian terhubung oleh kawat tipis yang melingkar
  2. Receiver-in-the-ear (RITE) atau receiver-in-canal (RIC) mirip dengan BTE. Karena, memang model RITE berdasarkan desain BTE. Sama-sama memiliki dua komponen terpisah, namun, ukuran tube RITE lebih kecil. Selain itu, receiver tidak berbentuk earmold seperti BTE
  3. In-the-ear (ITE) merupakan model agar sepenuhnya pas di dalam telinga. BTE dan RITE yang memiliki dua bagian terpisah, ITE hanya memiliki satu perangkat yang memuat semua komponen. Jadi, mikrofon, prosesor suara, amplifier, dan receiver atau speaker ada pada satu wadah. Pada beberapa model, ITE menyematkan fitur tambahan tertentu yang terpasang, seperti telecoil
Baca Juga :   Hal yang Perlu Diketahui Tentang Alat Bantu Dengar

Temukan Alat Bantu Dengar Resep di Kasoem Hearing Center

Untuk mendapatkan infromasi mengenai alat bantu dengar resep, segera kunjungi Kasoem Hearing Center. Satu-satunya hearing center di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015 ini akan memberikan solusi sesuai kebutuhan masalah pendengaran. Selain ABD, Kasoem Hearing Center menyediakan Bone-Anchored Hearing Aid (BAHA) dan cochlear implant untuk solusi berbagai masalah pendengaran.

Berfokus pada one stop solution for all hearing problem, Kasoem Hearing Center akan memberikan solusi sesuai kebutuhan masalah pendengaran. Anak-anak, dewasa serta orang tua lanjut usia dapat melakukan pemeriksaan pendengaran sesuai kebutuhan dengan audilog dari tim kami. Tak hanya pelayana, Kasoem Hearing Center pun memberikan solusi rehabilitasi pendengaran untuk memaksimalkan teknologi pendengaran, melalui metode Auditory Verbal therapy (AVT). Silakan lakukan reservasi dengan menghubungi Kasoem Care!

Rate this post