Telinga yang sehat akan membuang kotoran telinga secara alami dalam periode waktu. Namun, dalam kasus tertentu, tak hanya kotoran, telinga dapat mengeluarkan cairan yang bagian dalam. Kata medis untuk cairan telinga atau drainase telinga tersebut adalah otorrhea.

Cairan Telinga 

Orang menyebut otorrhea sebagai telinga berair. Kondisi ini tergolong sangat umum yang tidak berbahaya (jinak) dan serius. Paling sering terjadi pada anak-anak, tapi, tak menutup kemungkinan memengaruhi orang dewasa. 

Pada anak-anak, kondisi ini biasanya berhubungan dengan infeksi telinga. Sedangkan pada orang dewasa, penyebabnya adalah trauma atau cedera.

Dalam catatan Cleveland Clinic, otorrhea terbagi menjadi lima jenis, yaitu sebagai berikut.

  1. Purulen (mengandung nanah) 
  2. Serous (mengandung serum, cairan kaya protein dalam darah) 
  3. Berdarah (mengandung darah) 
  4. Mucoid (mengandung mukus) 
  5. Bening (tipis dan berair) 

Penyebab Cairan Telinga

Ada berbagai hal yang menjadi penyebab kenapa ada cairan ke luar dari telinga. Salah satu kasus yang sering terjadi karena infeksi telinga. Seperti dilansir dari healthdirect.gov.au, infeksi telinga yang berdampak ke luarnya otorrhea terbagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

Infeksi telinga tengah 

Otitis media menyebabkan penumpukan cairan di belakang gendang telinga. Terkadang cairan menyebabkan begitu banyak tekanan. Sehingga, membuat gendang telinga pecah dan menimbulkan rasa sakit yang parah. Setelah itu, kemungkinan akan ada cairan kuning kental ke luar dari telinga.

Jika gendang telinga tidak kunjung sembuh, cairan bisa terus mengalir keluar. Ini disebut otitis media supuratif kronis. Hal ini dapat terjadi setelah infeksi telinga tengah dan saat penderita memiliki grommet. Meski banyak ke luar cairan putih, kuning atau hijau dari telinga, tak menimbulkan rasa sakit.

Infeksi telinga luar

Disebut juga otitis eksterna atau telinga perenang, terjadi ketika kulit di dalam liang telinga membengkak dan terinfeksi. Kotoran dapat menumpuk di liang telinga dan mengalir dari telinga.

Ada juga infeksi serius yang dapat menyebabkan otorrhea, seperti mastoiditis (infeksi pada tulang di belakang telinga) atau otitis eksterna maligna (infeksi pada liang telinga dan bagian tengkorak).

Baca Juga : 11 Masalah Telinga Paling Umum, Memengaruhi Pendengaran Enggak ya?

Sementara itu, penyebab lain adalah sebagai berikut.

  1. Kerusakan pada gendang telinga. Robeknya gendang telinga terjadi ketika benda seperti cotton bud didorong terlalu dalam, atau jika mengalami perubahan tekanan. Ini dapat menyebabkan cairan bocor melalui lubang dan keluar dari telinga.
  2. Sebuah benda di telinga. Biasanya terjadi jika seorang anak memasukkan sesuatu seperti mainan kecil atau batu ke dalam telinganya. Setelah itu, mungkin ke luar cairan yang mengandung darah atau nanah.
  3. Kolesteatoma. Pertumbuhan sel yang tidak normal di telinga tengah dapat menyebabkan ke luar cairan berbau busuk.
  4. Cedera kepala yang serius. Kondisi ini menyebabkan cairan dari otak bocor keluar dari telinga. Cairan mungkin terlihat bening atau bernoda darah.
  5. Eksim telinga. Eksim dapat memengaruhi seluruh telinga, termasuk daun telinga (pinna), conchal bowl (area di luar lubang telinga), lubang telinga (meatus), saluran (saluran pendengaran eksternal yang mengarah ke gendang telinga), dan gendang telinga (membran timpani). Kondisi ini akan sangat menjengkelkan dan terkadang menyakitkan serta membuat telinga berair. 

Baca juga: Mengenal Dua Jenis Infeksi Telinga, Otitis Media dan Otitis Eksterna

Gejala 

Gejala utama otorrhea adalah keluar cairan. Drainase ini mungkin tidak berbau atau berbau busuk. Konsistensinya bisa tipis atau kental dan berwarna bening, kekuningan atau hijau.

Gejala umum otorrhea

  1. Sakit telinga 
  2. Gatal 
  3. Dering di telinga (tinnitus) 

Sedangkan, jika kondisi lebih parah, orang yang menderitanya akan merasakan gejala, seperti: 

  • demam  
  • kemerahan (eritema) pada kulit di sekitar telinga
  • gangguan pendengaran 
  • disfungsi saraf kranial, seperti kesulitan menelan, berbicara atau melihat
  • vertigo

Temui dokter ketika telinga berair. Apalagi, jika dialami orang yang menderita diabetes atau sistem kekebalan yang lemah. Sebab, orang-orang tersebut memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi. Sementara itu, jaga agar telinga tetap kering, dan hindari berenang atau mandi hingga selesai diperiksa oleh dokter.

Rate this post