Jakarta, 22 Agustus 2025 – Kasoem Hearing Center menerima kunjungan penting dari Delegasi Deaf Child Worldwide (DCW), organisasi internasional yang berfokus pada isu ketulian anak dan inklusi. Pertemuan ini dihadiri oleh berbagai pakar dan pemangku kepentingan, di antaranya:
Anushri Patel, Pediatric Audiologist
Liz Siddell, Head of Policy and Influencing (International)
Prof. dr. Nyilo Purnami, Sp.THT-KL (K), FICS., FISCM, Ketua Komda PGPKT Jawa Timur
Dr. dr. Siti Faisa Abiratno, M.Sc, Sp.THT-KL
Ibu Trista Kasoem, Deputy Director Kasoem Hearing Center
Pertemuan ini menjadi momen strategis untuk membahas kebijakan nasional dan praktik penanganan gangguan pendengaran anak sejak usia dini di Indonesia. Fokus utama diskusi adalah pentingnya screening pendengaran pada bayi baru lahir.
Screening Dini, Kunci Intervensi Efektif
Delegasi DCW menyoroti bagaimana Newborn Hearing Screening (NHS) dijalankan di Indonesia. Saat ini, program skrining pendengaran bayi baru lahir memang belum merata di semua rumah sakit. Namun, pemerintah bersama klinik swasta seperti Kasoem Hearing Center terus mendorong deteksi dini melalui berbagai program.
Kasoem Hearing Center aktif memberikan layanan pemeriksaan pendengaran bayi dan anak, baik di cabang klinik, rumah sakit mitra, sekolah, maupun komunitas. Deteksi dini terbukti sangat penting agar anak dengan gangguan pendengaran segera mendapatkan alat bantu dengar (ABD).
Cochlear Implant dan Dukungan Pemerintah
Selain ABD, pertemuan juga membahas Cochlear Implant (CI) sebagai solusi untuk anak dengan gangguan pendengaran berat. Pemerintah Indonesia telah mendukung program CI melalui rumah sakit rujukan, namun tantangan masih ada pada akses, pembiayaan, dan rehabilitasi pasca-implantasi.
Sebagai penyedia layanan CI, Kasoem Hearing Center mendampingi pasien sejak proses pemilihan hingga rehabilitasi. Melalui CTEC (Centre of Therapy, Education, and Care), Kasoem memberikan auditory verbal therapy (AVT) dan program rehabilitasi komunikasi pasca-implantasi. Pendekatan ini memastikan anak dapat memaksimalkan manfaat CI serta meningkatkan kualitas hidupnya.

Tur CTEC dan Layanan Terapi
Delegasi DCW juga mengunjungi CTEC Kasoem di Lebak Bulus untuk melihat langsung layanan terapi, seperti:
Auditory Verbal Therapy (AVT)
Edukasi keluarga
Dukungan bagi anak pasca-ABD maupun CI
Kunjungan ini menunjukkan bahwa Kasoem Hearing Center tidak hanya menyediakan pemeriksaan dan alat bantu dengar, tetapi juga memberikan layanan rehabilitasi komprehensif bagi perkembangan anak dengan gangguan dengar.
Sinergi Internasional dan Lokal
Kolaborasi antara organisasi internasional, akademisi, dan praktisi lokal menjadi kunci dalam memperkuat layanan pendengaran di Indonesia.
Deputy Director Kasoem Hearing Center, Ibu Trista Kasoem, menyatakan:
“Kami percaya bahwa semakin dini gangguan pendengaran terdeteksi, semakin besar peluang anak untuk berkembang dan berkomunikasi secara optimal. Kasoem siap mendukung program pemerintah dan mitra internasional, termasuk mendampingi pasien pasca cochlear implant.”
Dengan adanya kunjungan Deaf Child Worldwide ini, diharapkan terjalin kerja sama berkelanjutan untuk memperkuat kebijakan skrining pendengaran bayi baru lahir, memperluas akses layanan, serta memberikan dukungan menyeluruh bagi anak dengan gangguan pendengaran di Indonesia.