Presbikusis merupakan istilah untuk menggambarkan penurunan atau kehilangan pendengaran terkait usia. Secara umum, ini terjadi setelah seseorang menginjak usia 65 tahun atau menjadi orang tua lanjut usia (lansia). Lantas, seperti apa ciri-ciri presbikusis?

Gangguan Dengar terkait Usia

Menurut perkiraan, hampir satu dari tiga orang dewasa mengalami gangguan pendengaran di antara usia 65 dan 74 tahun. Lalu, sekitar setengah dari semua orang dewasa mengalaminya setelah usia 75 tahun.

Mereka yang mengalami presbikusis, pada dasarnya memiliki ciri-ciri utama, yakni kesulitan mendengar. Namun, karena gangguan dengar seiring penambahan usia ini belum umum, beberapa orang pada awalnya tidak menyadari perubahan pada pendengarannya. Apalagi, perubahan terjadi secara bertahap.

Ciri-ciri Presbikusis

Maka dari itu, seperti dilansir dari Cleveland Clinic, untuk mengetahui apakah benar oma dan opa memang mengalami gangguan dengar, keluarga atau orang di sekitar perlu aware. Adapun caranya dengan memahami ciri-ciri presbikus, sebagai berikut.

  1. Kesulitan memahami nada yang lebih tinggi, seperti suara anak-anak atau beberapa suara elektronik (seperti nada pada ponsel)
  2. Membaca bibir ketika orang lain berbicara kepada
  3. Menaikkan volume di TV atau radio
  4. Kesulitan memahami ucapan di tempat ramai atau bising, seperti restoran
  5. Mengalami tinnitus (persepsi kebisingan di telinga atau kepala yang tidak memiliki sumber eksternal).
  6. Kebisingan yang terdengar penderita bermacam-macam. Misalnya, dering, dengung, suara menderu atau “jangkrik” di salah satu atau kedua telinga.

Sementara itu, seperti dilansir dari Johns Hopkins Medicine ciri-ciri presbikusis adalah sebagai berikut.

  1. Mendengar ucapan orang lain seperti gumaman atau tidak jelas
  2. Sulit membedakan suara bernada tinggi, seperti “s” atau “th”
  3. Sulit memahami percakapan, terutama bila ada kebisingan latar belakang
  4. Lebih mudah mendengar suara pria daripada suara wanita
  5. Mendengar beberapa suara terlalu keras dan mengganggu
  6. Tinnitus (telinga berdenging) dapat terjadi pada satu atau kedua telinga

Baca juga: Penting, Segera Periksa Tinnitus ke Dokter Jika Ada Tanda Ini

Diagnosis

Seusai mengetahu ciri-ciri presbikusis, langkah selanjutnya adalah diagnosis dengan pemeriksaan pendengaran lansia. Itu untuk mengatahui level, apakah ringan (ketidakmampuan untuk mendengar suara tertentu) atau berat (ketidakmampuan untuk mendengar suara apa pun). Selain itu untuk mencari tahu jenis gangguan dengar yang dialami.

Tes yang bisa dijalankan untuk lansia adalah sebagai berikut.

  1. Tindakan Refleks Akustik, juga disebut refleks otot telinga tengah (MEMR), menguji seberapa baik respons telinga terhadap suara keras. Dalam pendengaran normal, otot kecil di dalam telinga menegang saat mendengar suara keras. Ini disebut refleks akustik. Itu terjadi tanpa disadari.
  2. Pemeriksaan pendengaran lansia dengan tes nada murni atau audiometri nada murni. Ini membantu menemukan suara paling pelan yang dapat dengar pada nada yang berbeda.
  3. Garpu Tala. dapat menunjukkan apakah ada gangguan pendengaran di satu atau kedua telinga. Itu juga dapat menunjukkan jenis gangguan pendengaran yang menyerang (konduktif atau sensorineural)
  4. Tes pengenalan ucapan dan kata. Ini berguna menunjukkan seberapa baik lansia dapat mendengar bahasa lisan
  5. Tympanometri. Selain itu, pemeriksaan pendengaran lansia dapat juga dengan tympanometri. Ini merupakan pemeriksaan untuk mengetahui seberapa baik gendang telinga bergerak

Hasil pemeriksaan berfungsi untuk menentukan perawatan lanjutan. Misalnya lansia memakai alat bantu dengar untuk memperkeras suara. Pilihan lain adalah memakai cochlear implant, untuk mengganti fungsi koklea.

Pemeriksaan Pendengaran Presbikusis di Kasoem Hearing Center

Jika butuh pemeriksaan pendengaran presbikusis, datang ke fasilitas kesehatan yang terpercaya seperti Kasoem Hearing Center. Berfokus pada one stop solution for all hearing problem, Kasoem Hearing Center menyediakan pemeriksaan hingga solusi alat bantu pendengaran. Bukan hanya lansia, pemeriksaan pendengaran dan keseimbangan yang dilakukan oleh audilog profesional bisa dilakukan untuk bayi dan anak-anak.

Sebagai satu-satunya hearing center di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015, Kasoem Hearing Center juga menyediakan teknologi untuk gangguan pendengaran, meliputi alat bantu dengar (ABD), Bone Anchored Hearing Aid (BAHA) sampai cochlear implant (implan koklea). Segera buat janji temu dengan menghubungi Kasoem Care melalui 08118179910, untuk mengatasi masalah pendengaran Anda.

Rate this post