Telinga adalah indra utama pendengaran manusia. Tapi, ada kalanya mengalami gangguan seperti telinga berdenging sebelah kanan tiba-tiba. Apa tandanya jika terjadi kondisi tersebut?

Telinga Berdenging Sebelah Kanan

Telinga yang berfungsi dengan baik dapat mendengar semua suara di lingkungan sekitar. Karena, telinga manusia menangkap frekuensi antara 20 Hz (nada terendah) hingga 20 kHz (nada tertinggi). Namun, ada kalanya telinga mendengar bunyi yang bukan berasal dari luar. Melainkan, hanya dapat didengar oleh diri sendiri. Baik telinga kiri atau kanan, suara tersebut terdengar berdenging, dering atau desis.

Kondisi tersebut kemungkinan adalah tinnitus. Dalam National Institute on Deafness and Other Communication Disorders dijelaskan tinnitus adalah persepsi suara yang tidak memiliki sumber eksternal, sehingga orang lain tidak dapat mendengarnya. Umumnya digambarkan sebagai suara berdenging. Tetapi, beberapa orang mendengar jenis suara lain, seperti menderu atau berdengung.

Ciri-ciri Telinga Berdenging Sebelah Kanan karena Tinnitus

Telinga berdenging bukan kasus yang langka. Sebab, survei memperkirakan 10 hingga 25 persen orang dewasa mengalaminya. Bahkan, tak menutup kemungkinan terjadi pada anak-anak. Jika mencurigai telinga berdenging sebelah kanan, apa yang perlu diperhatikan?

Satu telinga atau kedua telinga

Tidak semua suara yang terdengar pada telinga sama. Kadang-kadang, ada yang mendengar suara di satu telinga, di kedua telinga, dan di kepala.

Tak hanya berdenging

Tak selalu telinga berdenging sebelah kanan, bisa juga berdengung, meraung, bersiul, bersenandung, berdesis, atau menjerit. Suara tersebut dapat lembut atau keras dan dapat bernada rendah atau tinggi.

Telinga berdenging dengan frekuensi tak menentu

Suara tersebut dapat datang dan pergi atau muncul sepanjang waktu

Jenis-jenis Tinnitus

Tinnitus somatosensori

Terkadang, menggerakkan kepala, leher, atau mata, atau menyentuh bagian tubuh tertentu dapat menimbulkan gejala tinitus atau mengubah kualitas suara yang dirasakan untuk sementara. Kondisi ini disebut tinitus somatosensori.

Subjektif

Sebagian besar kasus tinitus bersifat subjektif , artinya hanya yang mengalami yang dapat mendengar bunyinya

Objektif

Dalam kasus yang jarang terjadi, bunyi berdenyut secara berirama, sering kali seirama dengan detak jantung. Dalam kasus ini, dokter mungkin dapat mendengar bunyi dengan stetoskop dan, jika demikian, maka dianggap sebagai tinitus objektif. Sering kali, tinitus objektif memiliki penyebab yang dapat diidentifikasi dan dapat diobati.

Penyebab Telinga Berdenging sebelah Kanan karena Tinnitus

Salah satu teori yang terkemuka menyatakan telinga berdenging sebelah kanan karena tinnitus dapat terjadi karena kerusakan pada telinga bagian dalam mengubah sinyal yang dibawa oleh saraf ke bagian otak yang memproses suara. Salah satu cara untuk memahami terori ini, yakni meskipun tinitus tampaknya terjadi di telinga, suara tersebut sebenarnya dihasilkan oleh otak, di area yang disebut korteks pendengaran.

Bukti lain menunjukkan bahwa interaksi abnormal antara korteks pendengaran dan sirkuit saraf lainnya mungkin berperan dalam tinnitus. Korteks pendengaran berkomunikasi dengan bagian otak lainnya, seperti bagian yang mengendalikan perhatian dan emosi, dan penelitian telah menunjukkan bahwa beberapa orang dengan tinitus mengalami perubahan di wilayah otak nonpendengaran ini.

Penyebab telinga kanan berdenging

  1. Paparan kebisingan. Banyak orang mengalami tinitus setelah terpapar suara keras di lingkungan tempat kerja atau di acara olahraga atau konser
  2. Gangguan pendengaran. Ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti penuaan atau paparan suara keras, sangat terkait dengan tinnitus. Namun, orang dengan gangguan pendengaran belum tentu mengalami tinnitus. Pasalnya, beberapa orang dengan gangguan pendengaran tidak pernah mengalami tinnitus.
  3. Obat-obatan. Tinnitus dapat menjadi efek samping dari mengonsumsi obat-obatan tertentu, terutama jika dikonsumsi dalam dosis tinggi. Obat-obatan yang terkait dengan tinnitus meliputi obat antiinflamasi nonsteroid (misalnya, ibuprofen, naproxen, dan aspirin), antibiotik tertentu, obat antikanker, obat antimalaria, dan antidepresan.
  4. Kotoran telinga atau infeksi telinga. Penyumbatan liang telinga oleh kotoran telinga atau cairan dari infeksi telinga dapat memicu tinnitus.
  5. Cedera kepala atau leher. Cedera kepala/leher dapat merusak struktur telinga, saraf yang membawa sinyal suara ke otak, atau area otak yang memproses suara, sehingga menyebabkan tinitus.
Rate this post