Pendengaran manusia adalah hasil kerja sama telinga dan otak. Meski telinga tanpa otak ibarat mikrofon yang dicabut, tapi tanpa telinga manusia bahkan tidak bisa membayangkan seperti apa bunyinya. Lantas, seberapa kuat telinga manusia normal mampu mendengar bunyi yang memiliki frekuensi hz?

Telinga sebagai Organ Pendengaran

Peran pendengaran bagi manusia begitu penting. Ditambah perkembangan bahasa vokal, pendengaran menjadi sarana utama interaksi sosial dan komunikasi. Peran ini dijalankan oleh semua bagian telinga, dari luar, tengah, dalam hingga saraf pendengaran (auditory nerve). Seperti apa tugasnya?

Telinga luar

Telinga bagian luar terdiri dari pinna atau daun telinga dan saluran atau tabung pendengaran eksternal (saluran yang menghubungkan telinga luar ke telinga dalam atau tengah). Apa fungsi telinga luar?

Seperti dilansir dari John Hopkins Medicine, bagian luar telinga bertugas mengumpulkan gelombang suara dan menyalurkannya ke saluran telinga (meatus pendengaran eksternal). Gelombang suara kemudian bergerak menuju membran oval fleksibel di ujung saluran telinga (gendang telinga) atau membran timpani. Gelombang suara menyebabkan gendang telinga bergetar.

Gendang telinga

Membran timpani atau gendang telinga memisahkan telinga luar dari telinga tengah. Fungsi bagian ini adalah ketika gelombang suara mencapai membran timpani, gelombang tersebut menyebabkan membran timpani bergetar. Getaran ini kemudian ditransmisikan ke tulang-tulang pendengaran di telinga tengah

Telinga tengah

Telinga tengah atau rongga timpani terdiri dari tulang-tulang pendengaran. Ini merupakan tiga tulang kecil yang saling terhubung dan menyalurkan gelombang suara ke telinga bagian dalam. Tulang-tulang tersebut, menurut Stanford Medicine Children’s Health, antara lain malleus, incus, dan stapes. Selain itu, pada telinga bagian tengah terdapat saluran Eustachius. Ini menghubungkan telinga tengah dengan bagian belakang hidung. Apa fungsinya?

Baca Juga :   Suara Berisik Ditelinga Berdenging Ini Penyebabnya

Tiga tulang pendengaran berfungsi memperkuat dan menyalurkan gelombang suara ke telinga bagian dalam dari membran timpani (gendang telinga). Sedangkan, saluran eustachius membantu menyamakan tekanan di telinga tengah. Tekanan yang seimbang diperlukan untuk transfer gelombang suara yang tepat.

Telinga bagian dalam

Struktur telinga bagian dalam terbagi menjadi tiga, yaitu:

  • koklea (cochlea)
  • kanal setengah lingkaran (labirin),
  • vestibule (ruang atau saluran membuka ke yang lain)

Koklea (cochlea) bertugas mengubah gelombang suara menjadi sinyal siara ke otak. Sedangkan, sistem vestibular adalah satu sistem sensorik yang memberikan otak informasi tentang keseimbangan, gerakan, serta lokasi kepala dan tubuh dalam kaitannya dengan lingkungan sekitar.

Telinga Manusia Normal Mampu Mendengar Bunyi yang Memiliki Frekuensi Hz

Suara ditangkap oleh telinga luar, diperkuat oleh telinga tengah. Kemudian, itu ditransfer ke telinga bagian dalam atau koklea, yang mengubah getaran suara menjadi sinyal saraf. Saraf pendengaran mengirimkan pesan berkode ini (yang berisi semua atribut suara: keras atau lembut, tinggi atau rendah, pendek atau panjang) ke otak di mana berbagai struktur bekerja sama untuk menciptakan persepsi. Manusia pun bisa mendengar suara.

Namun, apakah tahu telinga manusia normal mampu mendengar bunyi yang memiliki frekuensi hz?

Dalam ctatan Cochlea.org, telinga manusia normal mampu mendengar bunyi yang memiliki frekuensi hz atau rentang frekuensi antara 20 Hz (nada terendah) hingga 20 kHz (nada tertinggi). Semua suara di bawah 20 Hz ini memenuhi syarat sebagai infrasonik dan beberapa hewan seperti tikus tanah atau gajah dapat mendengarnya.

Sementara itu, semua suara di atas 20 kHz memenuhi syarat sebagai ultrasound. Suara tersebut adalah suara untuk kucing atau anjing (hingga 40 kHz) atau untuk lumba-lumba atau kelelawar (hingga 160 kHz).

Baca Juga :   Kasoem Hearing Center Beri Awarness Pentingnya Jaga Kesehatan Telinga dan Pendengaran dalam World Hearing Day 2023

Intensitas telinga manusia normal mampu mendengar bunyi

Telinga manusia sebagai rentang dinamis dari 0 dB (ambang batas) hingga 120-130 dB. Hal ini berlaku untuk rentang frekuensi menengah (1-2 kHz). Untuk frekuensi yang lebih rendah atau lebih tinggi, dinamikanya menyempit. Sedangkan, semua suara di atas 90 dB merusak telinga bagian dalam dan bahkan menimbulkan kerusakan permanen di atas 120 dB.

Suara yang aman bagi pendengaran manusia

National Institute on Deafness and Other Communication Disorders menyebut suara aman untuk telinga ada atau di bawah 70 dB. Sementara, WHO menjelaskan tingkat volume suara yang aman untuk telinga dengar itu berada di bawah 85 dB.

Adapun suara normal yang aman didengar berasal di lingkungan sehari-hari, untuk jangka waktu berapa pun, terbagi seperti berikut.

Suara lemah aman untuk jangka waktu berapa pun, yaitu suara bisikan, perpustakaan sepi: 30 dB

Sedang, terdiri dari

  • percakapan grup, penyedot debu, jam alarm: 70 dB
  • percakapan biasa, pencuci piring, pengering pakaian: 60 dB
  • curah hujan sedang: 50 dB
  • ruangan sepi: 40 dB

Suara di bawah 70 dB atau lebih rendah itu dapat didengar selama ingin. Artinya, meski pemaparan berlangsung lama, tidak mungkin menyebabkan gangguan pendengaran.

Rate this post
Baca Juga :   Kasoem Hearing Center Beri Awarness Pentingnya Jaga Kesehatan Telinga dan Pendengaran dalam World Hearing Day 2023