Pernahkah telinga Anda mengalami ruam, bercak, dan bersisik? Bahkan, kondisi tersebut, semakin parah karena rasa gatal yang tak tertahankan hingga menimbulkan lecet di bagian telinga. Jika pernah, waspada, mungkin Anda mengalami eksim telinga. Lantas, seperti apa eksim telinga dan apa penyebabnya?
Eksim Telinga
Eksim atau eczema adalah kondisi peradangan kulit yang menyebabkan gatal, kulit kering, ruam, bercak bersisik, lecet dan infeksi kulit. Salah satu bagian tubuh yang dapat terserang eksim adalah telinga.
Seperti dilansir dari National Eczema Society, eksim dapat memengaruhi seluruh telinga, termasuk daun telinga (pinna), conchal bowl (area di luar lubang telinga), lubang telinga (meatus), saluran (saluran pendengaran eksternal yang mengarah ke gendang telinga), dan gendang telinga (membran timpani).
Bukan hanya itu, lipatan telinga, belakang telinga, dan area pertemuan telinga dengan wajah juga merupakan area umum eksim. Kondisi ini akan sangat menjengkelkan dan terkadang menyakitkan. Dapat digambarkan seperti sedikit kekeringan pada pinna hingga kehilangan dan nyeri kulit yang luas serta infeksi pada bagian luar dan dalam telinga.
Jenis Eksim Telinga
Eksim terdiri dari berbagai jenis. Adapun eksim yang dapat memengaruhi telinga adalah sebagai berikut.
Eksim atopik
Eksim atopik seringkali memengaruhi telinga dan kulit di belakang telinga. Seperti area tubuh lainnya, kulit eksim di area tersebut kering, gatal, dan merah atau lebih gelap dari warna kulit biasanya, tergantung warna kulit. Sehingga, dapat menyebabkan retakan (celah) yang menyakitkan pada kulit, yang kemudian dapat dengan mudah terinfeksi. Bahkan, terkadang memengaruhi seluruh pinna dan melacak saluran telinga.
Dermatitis seboroik
Dermatitis seboroik adalah bentuk eksim yang dipicu oleh reaksi berlebihan dari sistem kekebalan kulit terhadap pertumbuhan berlebih dari jamur yang tidak berbahaya (malassezia) dan hidup di kulit. Orang yang memiliki jenis eksim ini sering memiliki ketombe di kulit kepala dan gatal, kulit bersisik dengan sisik kekuningan dan berminyak. Orang yang memiliki jenis eksim ini sering memiliki ketombe di kulit kepala dan gatal, kulit bersisik dengan sisik kekuningan dan berminyak.
Umumnya, dermatitis seboroik ada di area wajah (sepanjang garis senyum dan alis), bagian tengah dada, dan kadang-kadang kelopak mata. Sementara itu, di sekitar telinga, dermatitis seboroik sering berupa peradangan pada saluran telinga dan sepanjang garis rambut di belakang telinga (area post-auricular), yang dapat menyebabkan luka atau retakan yang menyakitkan. Kadang-kadang bisa dikacaukan dengan psoriasis.
Eksim asteatotik
Jenis eksim ini menyerang orang tua. Telinga yang terpapar rentan terhadap perubahan cuaca dan suhu, yang menyebabkan kulit kering, bersisik, dan gatal yang menyebabkan eksim asteatotik. Faktor yang memberatkan termasuk mencuci berlebihan, cuaca dingin atau berangin, pemanas sentral, kelembaban rendah di dalam ruangan dan AC.
Baca Juga : Mau Bersihkan Alat Bantu Dengar, Pakai MultiTool Ya!
Dermatitis kontak
Telinga bagian luar umumnya dipengaruhi oleh dermatitis kontak iritan dan alergi. Dermatitis kontak iritan muncul ketika permukaan kulit teriritasi oleh zat yang menyebabkan kulit menjadi kering, gatal dan merah atau lebih gelap dari warna kulit biasanya, tergantung pada warna kulit.
Contoh zat yang dapat menyebabkan dermatitis kontak iritan di sekitar dan di dalam telinga adalah sampo, gel rambut, hair spray, larutan perm, pewarna rambut, dan parfum.
Baca juga: Sakit Telinga, Penyebab dan Cara Mengobatinya
Sedangkan, dermatitis kontak alergi berkembang akibat tubuh bereaksi terhadap zat tertentu yang membuat alergi. Barang sehari-hari yang dapat menyebabkan dermatitis kontak alergi di sekitar dan di dalam telinga adalah sebagai berikut.
- Produk untuk rambut dan kulit kepala (misalnya sampo, kondisioner, gel, hairspray, pewarna rambut, larutan perm, jepit rambut dan grip, jaring rambut dan topi mandi)
- Anting dan giwang, terutama yang mengandung nikel
- Peralatan telinga plastik, karet atau logam (misalnya, alat bantu dengar dan cetakan, kacamata, kepala dan earphone, earbud dan penyumbat telinga)
- Benda untuk membersihkan atau menggaruk telinga
- Kosmetik dan perlengkapan mandi (misalnya make-up, parfum, dan sabun)
- Obat topikal (misalnya salep, krim dan gel)
- Alergen ditransfer ke telinga melalui jari (misalnya, cat kuku dan resin tanaman dari poison ivy atau oak)