Gangguan pendengaran dan keseimbangan terjadi karena ada masalah pada telinga bagian dalam. Salah satu yang menyebabkan kondisi tersebut adalah penyakit Meniere. Apa itu penyakit Meniere?

Apa itu penyakit Ménière?

Penyakit Meniere adalah kelainan pada telinga bagian dalam yang mencakup episode vertigo dengan kemungkinan gangguan pendengaran, telinga berdenging atau berdengung atau tekanan telinga, seperti dilansir dari American Academy of Otolaryngology–Head and Neck Surgery (AAO-HNS) dalam dalam pedoman praktik klinis tahun 2020. Penyakit ini pertama kali teridentifikasi oleh Dokter Perancis Prosper Ménière pada 1861.

Dalam catatan Hearing Health Foundation, gejala penyakit Meniere bervariasi. Tapi, ada beberapa tanda yang bisa menunjukkannya, yaitu sebagai berikut.

  1. Vertigo episodik. Vertigo adalah erasaan berputar atau bergerak ketika seseorang tidak bergerak. Serangan vertigo spontan, masing-masing berlangsung selama 20 menit hingga 12 jam. Beberapa orang mungkin mengalami serangan terjatuh ketika vertigonya sangat parah dan tiba-tiba. Sehingga pasien terjatuh ke lantai
  2. Gangguan pendengaran yang berfluktuasi, yaitu gangguan dengar sensorineural frekuensi rendah hingga menengah pada telinga yang terkena sebelum, selama, atau setelah salah satu episode vertigo. Jika berlangsung terus-menerus bisa membuat gangguan pendengaran permanen
  3. Sensasi telinga penuh adalah perasaan tertekan atau penuh di telinga, biasanya di satu telinga
  4. Tinnitus, yaitu mendengar suara dering, mendengung, menderu, bersiul, atau mendesis

Penyebab Penyakit Ménière

Menurut National Institute on Deafness and Other Communication Disorders (NIDCD) kelainan ini secara fisik karena hal seperti berikut.

  1. Penumpukan cairan  endolimfe di labirin yang terdapat pada kompartemen telinga bagian dalam. Kelebihan cairan dari jumlah normal cairan yang ada di koklea ini dapat memengaruhi keseimbangan dan pendengaran. Meski demikian, belum tahu penyebab penumpukan cairan tersebut.
  2. Sementara itu, beberapa peneliti percaya ini terjadi karena penyempitan pembuluh darah yang sama dengan penyebab sakit kepala migrain
  3. Pendapat lain mengatakan karena kondisi autoimun, infeksi virus, reaksi alergi, atau trauma kepala
  4. Karena komponen keturunan, mungkin terdapat mutasi gen yang berhubungan dengan cairan endolimfe

Diagnosis Penyakit Ménière

Sebenarnya, penyakit Meniere hampir serupa dengan kondisi lain. Gejalanya mungkin bervariasi pada setiap orang. Sehingga, perlu pemeriksaan riwayat kesehatan untuk menilai pendengaran dan atau keseimbangan. Untuk memastikan apakah ini penyakit Meniere, pastikan gejalanya akan seperti:

  • dua atau lebih serangan vertigo, masing-masing berlangsung 20 menit hingga 12 jam, atau hingga 24 jam
  • gangguan pendengaran divalidasi dengan tes pendengaran
  • tinnitus atau perasaan penuh atau tertekan di telinga

Tanda-tanda ini bisa disertai gejala tambahan lainnya, menurut Klinik Cleveland bisa saja mereka meraskan sakit kepala, sakit perut, dan mual. Setiap pasien mungkin melaporkan serangkaian gejala lain yang mungkin berhubungan dengan pengalaman penyakit Ménière.

Periksa gangguan pendengaran karena penyakit Meniere di Kasoem Hearing Center

Sebagai satu-satunya hearing center dengan sertifikat ISO 9001:2015, Kasoem Hearing Center dapat menjawab kebutuhan Anda. Mulai dari pemeriksaan pendengaran dan keseimbangan oleh audilog profesional hingga pilihan teknologi pendengaran.

Pilihan tersebut meliputi alat bantu dengar (hearing aid), alat bantu pendengaran konduksi tulang atau bone-anchored hearing aid (Baha), dan cochlear implant (implan koklea). Selain itu, untuk memaksimalkan pendengaran dapat mendaftarkan sesi terapi Auditory Verbal therapy (AVT).

Mau pakai BPJS? Kasoem juga memberikan layanan untuk pemasangan alat bantu dengar BPJS. Jadi, segera reservasi untuk kunjungan di cabang terdekat kota Anda! Kasoem Hearing Center “one stop solution for all hearing problem”.

Rate this post