Penyakit Meniere adalah gangguan pada telinga bagian dalam yang menyebabkan gangguan pendengaran dan keseimbangan. Penyebabnya adalah terjadi karena penumpukan cairan (endolymph) dalam labirin membram, yang memegang organ keseimbangan dan pendengaran.

Penyebab terjadinya penumpukan cairan area tersebut, karena alergi, respons sistem kekebalan tubuh yang tidak normal, drainase cairan abnormal, cedera kepala, risiko genetik, sakit kepala migrain sampai infeksi virus.

Diagnosis Penyakit Meniere

Untuk mengetahui apakah gejala yang menyerang merupakan penyakit Meniere, perlu pemeriksaan secara detail. Adapun pemeriksaan meliputi hal sebagai berikut.

  1. Tes pendengaran. Ini akan membantu menemukan perubahan pendengaran terkait penyakit di telinga tengah atau penyebab lainnya.
  2. Tes keseimbangan
  3. Pemindaian Magnetic Resonance Imaging (MRI). MRI dilakukan untuk menentukan apakah ada tumor.
  4. Elektrokokleografi (ECOG). Tes ini mengukur aktivitas listrik telinga bagian dalam.

Selain itu, karena menyebabkan gangguan pendengaran dan keseimbangan, penderita Meniere bisa menemui audiolog, spesialis telinga hidung dan tenggorokan (otolaryngologist), dan ahli saraf.

Bagaimana cara mengobati penyakit Meniere?

Dalam catatan The National Health Service, tidak ada obat untuk penyakit Meniere. Hanya saja, ada obat-obatan yang dapat membantu mengendalikan vertigo, mual, dan muntah imbas terserang penyakit tersebut.

Dua obat rekomendasi dokter untuk mengurangi gejala pertama muncul, yaitu:

  1. proklorperazin untuk membantu meredakan mual dan muntah yang parah
  2. antihistamin yang membantu meringankan mual ringan, muntah, dan vertigo

Perawatan saat terjadi serangan pertama

Serangan dari penyakit Meniere dapat terjadi secara tiba-tiba atau diikuti dengan gejala ringan. Jadi, langkah yang diperlukan ketika gejala pertama serangan, apalagi ketika kehilangan keseimbangan adalah:

  • minum obat vertigo
  • duduk atau berbaring
  • tutup mata atau lihat benda diam di depan
  • jangan cepat menoleh
  • jika perlu bergerak, lakukan dengan perlahan dan hati-hati
  • setelah serangan selesai, cobalah bergerak untuk membantu penglihatan dan indra lainnya mengimbangi masalah di telinga bagian dalam
Baca Juga :   Meniere Disease, Penyebab Gangguan Pendengaran dan Keseimbangan

Pengobatan Parah

Sementara itu, apabila seseorang mengalami serangan yang parah, mereka perlu melakukan pengobatan sebagai berikut.

  1. Suntikan proklorperazin. Penderita bisa mendapatkan suntikan proklorperazin, alih-alih meminumnya sebagai tablet untuk tindakan yang lebih cepat dalam mengatasi gejala yang parah.
  2.  Perawatan rumah sakit. Ketika serangan penyakit Meniere parah, seseorang mungkin perlu mendapat perawatan di rumah sakit untuk menerima cairan melalui infus agar tetap terhidrasi.
  3. Operasi. Pembedahan mungkin menjadi pilihan untuk mengendalikan vertigo pada kasus yang parah. Tetapi, pilihan ini menjadi pertimbangan ketika pengobatan lain gagal mengingat sedikitnya uji klinis yang melihat keefektifan pembedahan untuk penyakit Meniere.

Selain itu, mereka yang terserang penyakit Meniere mungkin juga memerlukan perawatan untuk tinnitus, gangguan pendengaran, dan kehilangan keseimbangan. Sehingga, perlu perawatan untuk mengobatinya, seperti rehabilitasi vestibular untuk keseimbangan, dan lainnya.

Baca Juga : Mengenal Dua Jenis Infeksi Telinga, Otitis Media dan Otitis Eksterna

Mencegah Penyakit Meniere

Penyakit Meniere memang tak dapat diobati. Maka dari itu, perlu tindakan pencegahan agar gejala tidak bertambah parah, dengan:

Obat

Dokter umum dapat merekomendasikan obat yang disebut betahistine untuk membantu mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan serangan penyakit. Betahistine dianggap mengurangi tekanan cairan di telinga bagian dalam, meredakan gejala gangguan pendengaran, tinitus, dan vertigo.

Makanan yang harus dihindari

Tidak banyak bukti bahwa perubahan pola makan dapat membantu. Tetapi beberapa orang mengklaim gejala mereka membaik dengan:

  • makan diet rendah garam
  • menghindari alkohol
  • menghindari kafein
  • berhenti merokok

Kondisi serangan biasanya dimulai pada satu telinga, namun dapat menyebar ke kedua telinga seiring waktu. Meski merasakan kelelahan akibat serangan tersebut, pendengaran akan kembali normal. Namun, tinnitus dan gejala lainnya dapat menjadi konstan yang berujung hilangnya pendengaran. Bahkan, kondisinya bisa menjadi lebih buruk.

Rate this post