Bone-Anchored Hearing Aid adalah alat bantu dengar hantaran tulang. Sama seperti alat bantu dengar pada umumnya, BAHA, singkatannya berfungsi membantu memperkuat suara bagi orang dengan gangguan dengar. Lantas, siapa yang cocok memakai atau jadi kandidat Bone-Anchored Hearing Aid?

Sama seperti alat bantu dengar konduksi udara, BAHA bekerja memperkuat suara dari luar. Hanya saja, Bone-Anchored Hearing Aid bekerja mengalirkan suara melalui getaran tulang tengkorak agar sampai ke telinga bagian dalam.

Seperti dilansir dari evms.edu, BAHA terdiri dari implan titanium, penyangga eksternal, dan prosesor suara. Implan titanium dipasang melaui prosedur pembedahan singkat dan seiring waktu secara alami menyatu dengan tulang tengkorak serta prosesor suara ditempel di belakang telinga.

Sistem ini bekerja dengan meningkatkan transmisi getaran tulang alami sebagai jalur untuk perjalanan suara ke telinga bagian dalam. Kemudian, suara melewati saluran pendengaran eksternal dan telinga tengah untuk sampai ke telinga bagian dalam, dikirim ke otak sebagai sinyal suara.

Siapa yang Cocok Menggunakan Bone-Anchored Hearing Aid?

Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat menyetujui prosedur BAHA untuk mengobati beberapa jenis gangguan pendengaran, di antaranya sebagai berikut.

Kandidat Bone-Anchored Hearing Aid dari Gangguan pendengaran konduktif

Gangguan pendengaran konduktif terjadi ketika suara tidak dapat melewati telinga luar atau ada halangan pada telinga bagian tengah. Akibatnya, suara tidak dapat mencapai telinga bagian dalam.

Gangguan pendengaran konduktif karena masalah pada struktur telinga, penyebabnya meliputi:

  • kotoran telinga (earwax) yang menumpuk dan sepenuhnya memblokir saluran telinga
  • telinga perenang (swimmer’s ear) atau otitis eksterna karena infeksi pada saluran telinga yang terjadi dari
  • gendang telinga ke bagian luar kepala
  • masuknya benda asing ke dalam telinga, seperti manik-manik dan kacang-kacangan ke telinga ketika orang dewasa tak melihatnya
  • tumor tulang jinak pada saluran telinga
  • cacat saluran telinga luar (atresia aural)
Baca Juga :   Gejala Vestibular Schwannoma, Gangguan Pendengaran hingga Keseimbangan

Adapun penyebab terjadi gangguan dengar ini adalah otitis media, kerusakan gendang telinga, lubang di gendang telinga (membran timpani), kolesteatoma, dan ostoklerosis.

Bagaimana mengatasi gangguan pendengaran konduktif  dengan BAHA?

Bone-Anchored Hearing Aid dapat menjadi solusi bagi orang dengan gangguan pendengaran konduktif yang disebabkan adanya infeksi kronis pada telinga bagian tengah. Sebab, sistem BAHA mentransmisikan suara melalui getaran ke tulang agar sampai langsung ke saraf pendengaran tanpa melibatkan saluran telinga. Sehingga, tidak ada penyumbatan saluran telinga yang dapat memperparah infeksi.

Lihat : Baha 5 Power

BAHA bekerja dengan cara prosesor suara di belakang telinga menangkap suara dan mentransmisikan getaran suara melalui penyangga eksternal ke implan titanium. Getaran implan membuat getaran di dalam tengkorak dan telinga bagian dalam. Getaran suara tersebut akhirnya merangsang serabut saraf telinga bagian dalam yang memungkinkan seseorang mendengar.

Kualitas suara yang ada pun dinilai bagus, selayaknya perangkat konduksi udara konvensional. Selain itu, mereka yang membutuhkan amplifikasi tingkat tinggi, masalah yang berkaitan dengan umpan balik dan ketidaknyamanan biasanya teratasi.

Gangguan dengar konduktif juga memakai alat bantu dengar konduksi tulang tradisional. Namun, alat bantu dengar konduksi tulang tradisional tidak melalui operasi. Itu berbentuk pita elastis atau stiker berperekat kuat dan dipasang dengan mengikatkan ke kepala.

Hanya saja, kelemahan utamanya adalah memiliki kualitas suara buruk karena kulit dapat menghalangi suara untuk masuk ke telinga bagian dalam. Tak hanya itu, itu dapat menekan kulit yang mungkin menyebabkan sakit kepala dan rasa sakit.

Baca Juga : Berapa Lama Baterai Alat Bantu Dengar Bertahan, Kuatkah Seharian Dipakai?

Unilateral atau Tuli Satu Sisi

Tuli satu sisi adalah gangguan pendengaran yang terjadi pada satu telinga saja. Karena, telinga lainnya memiliki pendengaran normal. Hal tersebut membuatnya mengalami kesulitan memahami ucapan ketika mendengar suara atau percakapan dalam kebisingan, seperti percakapan kelompok dan restoran serta sulit menentukan dari arah mana suara berasal.

Baca Juga :   Memulai Hidup dengan Cochlear Implant

Bone-Anchored Hearing Aid dinilai dapat memberikan manfaat yang benar-benar unik. Menempatkan perangkat BAHA pada sisi telinga yang mengalami penurunan pendengaran dapat mentransfer suara melalui konduksi tulang, dan merangsang koklea telinga pendengaran normal.

Artinya, ia secara efektif mentransmisikan suara dari sisi buruk ke telinga normal yang menghasilkan sensasi mendengar dari telinga yang tak dapat mendengar. Pendengaran stereo menghasilkan pemahaman pembicaraan yang lebih baik, terutama pada kebisingan latar belakang dan membantu dalam lokalisasi suara.

BAHA pun dapat mengatasi gangguan pendengaran campuran. Karena, bisa saja kerusakan yang terjadi bersamaan pada telinga luar atau tengah dan telinga bagian dalam atau jalur saraf ke otak. BAHA dapat membantu dengan meloloskan gelombang suara dan pengolahan data pada saraf pendengaran melalui getaran tulang.

Cari Informasi Kandidat Bone-Anchored Hearing Aid di Kasoem Hearing Center

Informasi soal BAHA bisa Anda dapatkan di Kasoem Hearing Center. Sebagai satu-satunya hearing center yang mengantongi sertifikasi ISO 9001 2015, Kasoem Hearing Center dapat memberikan informasi dan produk Bone-Anchored Hearing Aid serta alat bantu dengar lain.

Selain itu, Kasoem Hearing Center pun melayani pemeriksaan lengkap untuk bayi, anak-anak hingga lansia di berbagai daerah di Indonesia. Dengan tagline “One Stop Solution for All Hearing Problem” Kasoem Hearing Center tak hanya memberi pelayanan pemeriksaan pendengaran.

Rate this post