Semua bagian telinga dapat mengalami cedera, tak terkecuali daun telinga atau pinna. Salah satu cedera pada daun telinga adalah cauliflower ear (telinga kembang kol). Seperti apakah telinga kembang kol itu?
Cauliflower Ear
Seperti dilansir dari National Library of Medicine, dalam jurnal StatPearls Publishing LLC, telinga kembang kol adalah deformasi telinga yang biasanya akibat trauma tumpul langsung pada daun telinga dan jaringan di sekitarnya. Kondisi ini menyebabkan sejenis memar atau hematoma aurikularis.
Hal tersebut, karena terjadi penumpukan darah di bawah kulit telinga luar (subperichondrial). Akibatnya, suplai darah ke tulang rawan terpotong, yang menyebabkan tulang rawan mati.
Jika darah tidak ke luar, lama kelamaan tulang rawan telinga akan terlihat bergelombang, menggumpal, dan bengkak (mirip kembang kol). Bahkan, ketika tidak ditangani dapat menyebabkan nekrosis, infeksi, dan hilangnya tulang rawan.
Bagaimana telinga kembang kol terbentuk?
Secara umum, cauliflower ear terjadi dampak dari olahraga kontak seperti gulat, tinju, rugby atau seni bela diri campuran. Semakin tinggi level atlet, maka risiko mengalami kondisi tersebut akan lebih tinggi. Maka dari itu, pegulat dan petinju cenderung memiliki telinga kembang kol.
Karena, dalam catatan Nemours, kuping kembang kol terjadi setelah seseorang mendapat pukulan cukup keras atau pukulan berulang kali pada telinga. Pukulan ini dapat merusak bentuk dan struktur bagian luar telinga.
Sedangkan, pembentukan lain cauliflower ear adalah ketika kulit telinga terlucuti dari tulang rawan. Padahal, tulang rawan ini membutuhkan oksigen dan nutrisi. Jika terjadi robekan, memar parah, atau bekuan darah dapat menyumbat aliran darah, tulang rawan bisa mati.
Tanpa tulang rawan telinga tak dapat mempertahankan bentuknya yang bulat dan kokoh. Jadi, ketika itu terjadi, telinga akan sedikit mengerut dan tampilan kembang kol mulai terlihat, yang lambat laun berubah permanen.
Diagnosis
Setiap trauma pada kepala yang cukup parah untuk melukai telinga luar memerlukan pemeriksaan kepala dan leher menyeluruh. Tes tersebut mencakup pemeriksaan otoskopi membran timpani, pemeriksaan saraf kranial, dan pemeriksaan neurologis terperinci. Pemeriksaan untuk cauliflower ear ini membantu memastikan cedera intrakranial yang lebih kritis. Jika ada defisit fokal, mungkin memerlukan tes computed tomography kepala.
Pengobatan Cauliflower Ear
Jika seseorang menerima pukulan tajam ke telinga, ada cara untuk mencegah telinga kembang kol. Seorang dokter dapat mengalirkan darah dari telinga melalui luka dan kemudian menghubungkan kembali kulit ke tulang rawan dengan membalut perban yang ketat.
Terkadang diperlukan jahitan untuk menjahit telinga jika kulitnya robek parah. Dokter pun terkadang memberikan antibiotik kepada pasien untuk mencegah infeksi. Jika ketahuan dan diobati cukup dini, seseorang biasanya tidak akan terkena telinga kembang kol.
Pasien-pasien ini memerlukan tindak lanjut yang ketat untuk memastikan tidak ada akumulasi ulang (atau untuk mengalirkan cairan yang terkumpul kembali). Tindak lanjut rawat jalan dalam tiga sampai lima hari setelah cedera.
Baca Juga : Ini Kandidat yang Cocok untuk Memakai Cochlear Implant
Perawatan untuk Cauliflower Ear Adalah Pencegahan
Sejak awal, telinga kembang kol dapat dihindari melalui penutup dan perlindungan telinga yang tepat selama olahraga kontak. Menurut penelitian pegulat, penggunaan tutup kepala pelindung dapat mengurangi prevalensi hematoma auricular hingga 50 persen.
Sehingga, perlindungan penting untuk mengurangi atau menghilangkan jenis tumpul, gaya geser yang dialami telinga secara bersamaan dan selanjutnya, pembentukan hematoma yang mendasarinya.
Tak hanya itu, penutup kepala juga melindungi dari cedera kepala yang serius. Selalu pakai helm jika bersepeda, blading, mengendarai skuter, atau bermain olahraga apa pun yang merekomendasikan atau memerlukan helm atau bentuk tutup kepala, seperti sepak bola, bisbol, hoki, tinju, atau gulat.