Exostosis ear adalah pertumbuhan tulang pada saluran telinga luar. Kondisi ini terjadi pada orang yang berulang kali terpapar air dingin, terutama peselancar. Maka dari itu, disebut telinga dengan telinga peselancar. Lantas, apa dampak exostosis ear terhadap telinga?

Exostosis Ear

Exostosis ear merupakan pertumbuhan berlebih tulang non-kanker di liang telinga. Biasanya, eksostosis terjadi di kedua telinga. Dalam catatan Stanford Health Care, kondisi tersebut berkembang perlahan dan dapat menyebabkan masalah telinga. Misalnya:

Penyebab dan Risiko

Ilmu kedokteran tidak mengetahui mengapa eksostosis terbentuk. Tetapi, exostosis ear berisiko terjadi pada orang yang sering terpapar air dingin dan udara dalam jangka panjang. Termasuk, orang yang menikmat aktivitas atau olahraga air, seperti:

  • menyelam
  • kayak
  • pelayaran
  • berselancar
  • renang

Peselancar memiliki risiko yang sangat tinggi untuk mengembangkan eksostosis. Satu studi menemukan bahwa pria yang berselancar secara teratur selama 20 tahun memiliki peluang 50 persen untuk mengalami penyumbatan saluran telinga yang signifikan karena eksostosis. Sementara, air yang lebih dingin dari 66 derajat F dikaitkan dengan perkembangan eksostosis yang lebih sering.

Gejala Exostosis Ear

Kebanyakan orang dengan eksostosis tidak mengalami gejala. Namun dalam beberapa kasus, pertumbuhannya membuat air lebih sulit mengalir keluar dari telinga.

Otitis Eksterna

Ketika air terperangkap, itu dapat menyebabkan infeksi pada saluran telinga luar yang disebut telinga perenang (otitis eksterna). Karena, saluran telinga yang basah membuatnya lebih mudah terinfeksi. Apalagi, jika air yang ada pada saluran telinga tidak bersih.

Exostosis ear pun dapat membuat penumpukan kotoran telinga. Dengan otitis eksterna dan penumpukan kotoran telinga, dapat menimbulkan gejala, seperti berikut.

  1. Sakit telinga
  2. Perasaan penuh di telinga
  3. Keluarnya cairan dari telinga (otorrhea)
Baca Juga :   Gangguan Pendengaran pada Anak-anak Dapat Dicegah dengan Cara Ini

Exostosis ear menyebabkan gangguan pendengaran

Selain itu, bisa menyebabkan terjadinya gangguan pendengaran konduktif. Gangguan pendengaran konduktif adalah penurunan pendengaran, bahkan kehilangan pendengaran karena suara yang dikirim dari telinga bagian luar tak dapat masuk ke bagian dalam. Hal tersebut, akibat ada masalah pada saluran telinga, gendang telinga atau telinga tengah dan tulang-tulang kecilnya.

Tapi, dalam banyak kasus gangguan dengar konduktif dapat disembuhkan atau diobati. Karena, sebagian besar kasus gangguan pendengaran konduktif bersifat sementara. Maka dari itu, orang dengan gangguan pendengaran konduktif harus segera mendapat perawatan medis yang tepat.

Diagnosis

Dokter mendiagnosis telinga peselancata dengan riwayat medis terperinci dan pemeriksaan telinga. Selama pemeriksaan telinga, dokter menggunakan alat berlampu yang disebut otoskop untuk melihat ke dalam telinga. Mereka mencari pertumbuhan tulang di sekitar gendang telinga Anda.

Pemeriksaan lain yang mungkin direkomendasikan oleh dokter adalah sebagai berikut.

Tes Pendengaran

Tes pendengaran berguna untuk memeriksa kemampuan mendengar nada dan kenyaringan. Dalam tes ini, penderita akan memakai headphone dan mendengarkan berbagai suara.

Tes pencitraan

Dokter terkadang menggunakan CT scan untuk menilai eksostosis. Biasanya tes ini hanya diperlukan saat merencanakan operasi.

Periksa Pendengaran di Kasoem Hearing Center

Belum dapat memastikan bagaimana kemampuan dengar? Segera kunjungi Kasoem Hearing Center. Satu-satunya hearing center di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015 ini akan memberikan solusi sesuai kebutuhan masalah pendengaran.

Berfokus pada one stop solution for all hearing problem, Kasoem Hearing Center akan memberikan solusi sesuai kebutuhan masalah pendengaran. Anak-anak, dewasa serta orang tua lanjut usia dapat melakukan pemeriksaan pendengaran sesuai kebutuhan. 

Selain itu, Kasoem Hearing Center menyediakan alat bantu pendengaran (ABD), Bone-Anchored Hearing Aid (BAHA), cochlear implant untuk solusi berbagai masalah pendengaran. 

Rate this post