Gangguan bicara anak adalah kesulitan bicara yang terjadi ketika mulut, rahang, lidah, dan saluran vokal, tidak dapat bekerjasama untuk menghasilkan kata-kata yang dapat dikenali. Salah satu penyebabnya gangguan pendengaran. Lantas, seperti apa gangguan bicara anak?
Gangguan Bicara Anak
Gangguan bicara anak (speech impediment) terjadi ketika anak tidak dapat berbicara, sehingga orang lain mengerti apa yang mereka katakan. Dalam beberapa kasus, gangguan bicara ini merupakan tanda perbedaan fisik atau perkembangan.
Seperti dilansir dari Cleveland Clinic, jika tidak mendapat penanganan, gangguan bicara dapat mempersulit anak-anak untuk belajar membaca dan menulis. Mungkin juga, anak-anak dengan hambatan bicara mengalami kesulitan bersosialisasi.
Jenis-jenis Gangguan Bicara
Gangguan bicara anak secara umum terbagi menjadi beberapa jenis. Adapun jenis-jenis gangguan bicara adalah sebagai berikut.
Gangguan bicara anak karena gagap (stuttering)
Gagap memengaruhi ritme dan aliran cara berbicara, karena memunculkan suara yang tidak diinginkan, jeda, atau masalah lain untuk berbicara dengan lancar. Kondisi ini mungkin mengindikasikan keterlambatan perkembangan, kondisi bawaan, atau tanda bahwa otak anak tidak mengoordinasikan fungsi yang mendorong ucapan.
Kesalahan artikulasi
Hal ini terjadi ketika anak tidak dapat membentuksuara ucapan, karena kesulitan menempatkan lidah pada posisi yang tepat. Contoh kesalahan artikulasi adalah lisping.
Ankyloglossia
Gangguan yang muncul sejak anak lahir ini membuat anak sulit menggerakan lidah. Sebab, lidah tetap melekat pada dasar mulutnya, karena frenulum lingual (jaringan tipis yang menghubungkan lidah dan dasar mulut) lebih pendek dari ukutan normal. Frenulum pendek ini dapat membatasi gerakan lidah.
Apraxia
Childhood apraxia of speech (CAS) terjadi ketika otak anak tidak dapat mengkoordinasikan otot-otot yang memungkinkan untuk berbicara. Dampak dari gangguan neurologis motorik bicara ini membuat anak tidak dapat membentuk kata-kata. Padahal, mereka tahu apa yang ingin mereka katakan.
Dysarthria
Jenis gangguan bicara motorik ini membuat sulit untuk membentuk dan mengucapkan kata-kata. Sebab, terjadi kerusakan pada sistem saraf, yang mencegah untuk mengendalikan bagian tubuh yang mengontrol bicara, seperti lidah, kotak suara (laring), dan rahang. Jika sudah diderita, dysarthria membuatnya sulit untuk berbicara dengan kata-kata yang dipahami orang lain.
Kebisuan selektif
Kondisi ini terjadi ketika anak menjadi sangat cemas berada di tempat dan situasi tertentu. Sehingga mereka tidak dapat berbicara.
Penyebab
Tidak ada penyebab tunggal untuk gangguan bicara. Adapun penyebabnya, seperti berikut.
- Gagap menjadi tanda keterlambatan perkembangan, bisa turun temurun atau karena otak anak tidak dapat mengkoordinasikan fungsi yang membantunya berbicara
- Tongue-tie adalah kondisi fisik yang membuat anak sulit menggerakkan lidah
Kesulitan bicara juga dapat menunjukkan kondisi mendasar, seperti:
- Autism Spectrum disorder (gangguan Spektrum Autisme)
- diseleksia
- lumpuh otak
- gangguan pendengaran
Perbedaan Gangguan Bicara dan Gangguan Bahasa
Meski terdengar sama, gangguan bicara berbeda dengan gangguan bahasa. Gangguan bicara terjadi ketika mulut, rahang, lidah, dan saluran vokal anak tidak dapat bekerja sama untuk menghasilkan kata-kata yang dapat dikenali.
Sementara, gangguan bahasa terjadi ketika anak kesulitan memahami apa yang dikatakan atau orang lain kesulitan memahami apa yang dikatakan anak. Misalnya, anak mungkin menggunakan satu kata saat mereka bermaksud menggunakan kata lain. Mereka mungkin juga mengucapkan kata-kata yang tidak teratur.
Gangguan bicara mungkin menjadi alasan mengapa kemampuan bicara anak tidak berkembang sebagaimana mestinya. Kendari, itu bukan satu-satunya alasan kenapa bisa terjadi gangguan bicara. Namun, berdasarkan studi sekitar lima persen anak-anak yang memasuki kelas satu memiliki hambatan bicara yang nyata.
Maka dari itu, orang tua perlu membawa anak untuk memulai diagnosis ke penyedia layanan kesehatan. Sehingga, anak mendapat evaluasi perkembangan yang komprehensif. Evaluasi ini menentukan apakah gangguan bicara yang dicurigai merupakan tanda dari masalah fisik atau perkembangan yang mendasarinya.