Gangguan pendengaran akibat headset menghantui jutaan remaja dan anak muda. World Health Organization (WHO) mengungkapkan jutaan remaja dan anak muda berisiko kehilangan pendengaran, karena penggunaan perangkat audio pribadi yang tidak aman dan paparan tingkat suara di tempat-tempat hiburan. Banyak ahli percaya, sebagian kondisi ini disebabkan oleh peningkatan penggunaan headset, headphone, earphone atau earbuds.

Gangguan Pendengaran akibat Headset

Seperti dilansir dari American Osteopathic Association, saat ini satu dari lima remaja akan mengalami beberapa bentuk gangguan pendengaran. Ini meningkat sekitar 30 persen lebih tinggi daripada 20 tahun lalu.

Dokter anak osteopatik dari Vallejo, California James E. Foy, DO mengatakan mendengarkan melalui headphone dengan volume tinggi dalam waktu lama dapat mengakibatkan gangguan pendengaran seumur hidup bagi anak-anak dan remaja. Bahkan, gangguan pendengaran ringan akibat kebisingan yang berlebihan dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan bicara dan bahasa.

Paparan Kebisingan dari Headset

Volume suara headset

Sebagian besar pemutar musik saat ini dapat menghasilkan suara hingga 120 desibel (dB). Itu setara dengan tingkat suara di konser musik rock. Padahal, semestinya volume mendengar tidak lebih dari 60 persen dari volume maksimum. Artinya, suara yang didengar tidak lebih dari 85 dB.

Durasi paparan headset

Durasi paparan kebisingan juga merupakan faktor utama saat memeriksa headset, headphone, earphone atau earbuds. Artinya, dapat mendengar lagu hanya pada level hingga 60 persen dari volume maksimum selama total 60 menit sehari saja. Sementara, jika volume mendengarkan terlalu keras, semakin pendek durasi. Itu sama dengan hanya sekitar lima menit sehari.

Bagaimana mendengarkan melalui headset merusak pendengaran?

Dalam catatan Nemours Kids Health, telinga terdiri dari tiga bagian yang bekerja sama untuk memproses suara, yaitu luar, tengah, dan telinga dalam. Bagian telinga bagian dalam, yang disebut koklea, mengandung sel-sel rambut kecil.

Baca Juga :   Trauma Akustik, Cedera Telinga Dalam karena Suara Keras

Sel-sel rambut ini membantu mengirimkan pesan suara ke otak. Suara keras dapat merusak sel-sel rambut. Ketika ini terjadi, koklea juga tidak dapat menyampaikan pesan suara ke otak. Tidak seperti kerusakan pada bagian tubuh lainnya, kerusakan telinga bagian dalam tidak pernah sembuh. Seiring waktu, karena semakin banyak sel rambut yang rusak, pendengaran akan semakin buruk.

Tanda Gangguan Pendengaran akibat Headset

Jenis gangguan pendengaran akibat penggunaan headset biasanya bertahap, kumulatif, dan tanpa tanda peringatan yang jelas. Maka dari itu, perhatikan salah satu gejala, seperti:

  • merasakan suara dering, menderu, mendesis atau berdengung di telinga (tinnitus)
  • kesulitan memahami ucapan di tempat yang bising atau tempat dengan akustik yang buruk
  • suara teredam dan perasaan bahwa telinga tersumbat
  • mendengarkan TV atau radio dengan volume yang lebih tinggi daripada sebelumnya

Mencegah Gangguan Pendengaran akibat Headset

Paparan suara keras menyebabkan gangguan pendengaran sementara atau tinnitus. Tetapi, pemaparan yang lama atau berulang dapat menyebabkan kerusakan pendengaran permanen. Remaja mau pun orang dewasa dapat melindungi pendengaran dengan cara seperti berikut.

  1. Menjaga volume pada perangkat audio pribadi
  2. Menggunakan earphone/headphone yang dipasang dengan baik, dan jika memungkinkan, peredam bising
  3. Memakai penyumbat telinga di tempat yang bising
  4. Mendapatkan pemeriksaan pendengaran secara teratur

Sedangkan, menurut Kementerian Kesehatan tips mendengarkan dengan aman adalah mengingat Rumus 60:60, yaitu:

  • atur volume suara pada headset maksimal 60 persen
  • istirahat setelah pemakaian maksimal 60 menit

Cara lain untuk melindungi telinga, meliputi hal sebagai berikut.

  1. Hindari lingkungan bising atau lebih dari 85 dB
  2. Hindari menggunakan headset dari handphone saat pengisian baterai
  3. Jaga kebersihan telinga, hindari mengorek telinga dengan alat apapun
  4. Lakukan pemeriksaan kesehatan telinga secara rutin
Baca Juga :   Cegah Kerusakan Telinga karena Kebisingan dengan Pelindung Pendengaran

Gangguan pendengaran akibat penggunaan headset bertahap dan tanpa tanda peringatan jelas. Maka dari itu, lakukan tes pendengaran dan pemeriksaan medis. Sebab, itu adalah satu-satunya cara untuk benar-benar mendiagnosis kerusakan pendengaran.

Rate this post