Gangguan pendengaran sensorineural atau sensorineural hearing loss (SNHL) dapat menyerang segala usia, dari anak-anak hingga dewasa. Ketika menderita gangguan dengar sensorineural, mereka akan kehilangan atau mengalami penurunan kemampuan dengar pada telinga bagian dalam, koklea, dan saraf pendengaran yang menghubungkan telinga bagian dalam ke otak. Bagaimana gejala gangguan pendengaran sensorineural?

Menurunnya pendengaran karena karena sel-sel rambut kecil di koklea dan atau saraf pendengaran rusak. Jadi, saat energi suara mencapai koklea, sel-sel rambut yang rusak itu tidak dapat mengubah gelombang suara menjadi sinyal saraf yang melewati saraf pendengaran ke otak.

Mereka yang menderita gangguan pendengaran sensorineural akan merasa kesulitan mendengar suara lembut. Bahkan, dalam beberapa kasus, orang-orang tersebut tak dapat mendengar dengan jelas saat ada suara yang lebih keras.

Seperti apa gejala gangguan pendengaran sensorineural?

MedinePlus mencatat ada beberapa hal yang menjadi tanda-tanda seseorang mengalami gangguan dengar sensorineural. Gejalanya seperti berikut.

  1. Beberapa suara terdengar lebih keras di satu telinga
  2. Bermasalah saat mengikuti percakapan dua orang atau lebih
  3. Pendengaran bermasalah ketika berada di area yang bising
  4. Merasa lebih mudah mendengar suara pria daripada suara wanita
  5. Kesulitan untuk membedakan suara bernada tinggi (seperti “s” atau “th”) dari satu sama lain
  6. Suara orang lain terdengar bergumam atau tidak jelas

Selain tanda-tanda tersebut, orang yang mengalami gangguan dengar sensorineural akan merasakan:

  • perasaan tidak seimbang atau pusing (lebih sering terjadi pada penyakit Meniere dan neuroma akustik)
  • suara berdenging atau berdengung di telinga (tinnitus)

Penyebab gangguan pendengaran sensorineural

Gangguan pendengaran sensorineural pada anak-anak adalah kelainan telinga bagian dalam, variasi genetik, penyakit kuning (atau menguningnya kulit atau bagian putih mata), dan infeksi virus dari ibu selama kehamilan.

Baca Juga :   Alat Bantu Dengar Medan, Bagaimana Cara Memilihnya?

Sedangkan pada orang dewasa, terjadinya gangguan dengar sensorineural karena penuaan, paparan suara keras, trauma kepala atau kondisi lain.

Baca Juga : Mengenal Jenis-jenis Alat Bantu Dengar yang Penting Diketahui

Adapun rincian penyebab gangguan pendengaran sensorineural, yaitu sebagai berikut.

Kehilangan Pendengaran Mendadak

Hilangnya pendengaran secara mendadak kemungkinan terjadi karena karena mereka terserang virus. Untuk memulihkan pendengaran, mereka harus mendapat perawatan dengan menemui spesialis THT (telinga, hidung, dan tenggorokan) atau otolaryngologist.

Penuaan

Seiring bertambah usia manusia, sel-sel rambut kecil di koklea dan atau saraf pendengaran dapat mengalami penurunan fungsi secara alamiah.

Trauma Akustik dan Trauma Kepala

Paparan suara keras misalnya, dari suara yang dihasilkan industri, mesin, ledakan, tembakan dekat telinga. Namun, paparan suara keras tersebut dapat dicegah dengan perlindungan yang tepat. Selain itu, trauma kepala atau perubahan tekanan udara yang tiba-tiba dapat menyebabkan ruang yang berisi cairan telinga bagian dalam pecah.

Penyakit Autoimun

Seseorang yang menderita penyakit autoimun berisiko mengalami gangguan pendengaran sensorineural. Sebab, ketika sistem kekebalan tubuh menyerang telinga bagian dalam gangguan pendengaran progresif di kedua telinga tak dapat terhindarkan.

Penyakit Ménière

Suatu kondisi yang ditandai dengan gangguan pendengaran yang berfluktuasi, pusing, telinga penuh atau telinga berdenging (tinnitus).

Penyakit Saraf Pusat

Kerusakan yang disebabkan oleh kondisi seperti multiple sclerosis juga menjadi penyebab terjadinya gangguan pendengaran sensorineural.

Penyebab gangguan dengar sensorineural juga disebabkan pertumbuhan tulang abnormal (otosklerosis koklea), malformasi telinga bagian dalam bawaan, dan tumor jinak. Schwannoma vestibular atau tumor jinak non-kanker pada saraf keseimbangan yang berdekatan dapat menekan saraf pendengaran yang menghubungkan telinga bagian dalam ke otak. Sehingga, orang yang mengalaminya dapat menderita gangguan pendengaran sensorineural.

Rate this post