Seseorang dikatakan gangguan pendengaran ketika tidak mampu mendengar suara pada ambang 20 desibel (dB) atau lebih baik pada kedua telinga. Berdasarkan masalah atau kerusakan pada bagian telinga, kondisi ini terbagi menjadi konduktif dan sensorineural. Saat  mengalami keduanya sekaligus, istilahnya gangguan pendengaran campuran.

Apa itu gangguan pendengaran campuran?

Gangguan pendengaran campuran adalah masalah pendengaran akibat kerusakan atau masalah yang terjadi bersamaan pada telinga luar atau tengah, dan telinga bagian dalam atau jalur saraf ke otak. Dalam catatan American Speech-Language-Hearing-Association, penyebab ini adalah apa pun yang menyebabkan gangguan pendengaran konduktif atau sensorineural dapat menyebabkan gangguan pendengaran campuran.

Contohnya, gangguan pendengaran karena bekerja di sekitar suara keras dan ada cairan di telinga tengah. Kedua hal tersebut mungkin membuat pendengaran lebih buruk daripada karena satu masalah saja. Gangguan dengar campuran ini terbagi lagi menjadi:

  1. gangguan pendengaran campuran pada satu telinga atau unilateral
  2. gangguan dengar campuran pada kedua telinga disebut bilateral

Sama dengan jenis lain, gangguan pendengaran campuran juga bisa membuat seseorang kehilangan pendengaran dalam berbagai skala, yaitu dari ringan, sedang, berat sampai mendalam atau total.

Gejala

Gangguan pendengaran bisa terjadi bersamaan ataupun mengikuti satu sama lain. Misalnya, pertama-tama seseorang mengalami gangguan pendengaran konduktif. Kemudian, dia mengalami gangguan pendengaran sensorineural.

Gejala gangguan dengar konduktif

  1. Pendengaran teredam
  2. Kehilangan pendengaran yang tiba-tiba atau menetap
  3. Sensasi penuh atau “pengap” di telinga
  4. Pusing
  5. Pengeringan telinga
  6. Nyeri atau nyeri di telinga

Gejala gangguan pendengaran sensorineural

  1. Beberapa suara terdengar terlalu keras di satu telinga
  2. Bermasalah mengikuti percakapan ketika dua orang atau lebih sedang berbicara
  3. Memiliki masalah pendengaran di lingkungan yang bising
  4. Lebih mudah mendengar suara laki-laki daripada suara perempuan
  5. Sulit membedakan suara bernada tinggi satu sama lain
  6. Suara orang lain terdengar bergumam atau tidak jelas
  7. Mengalami masalah pendengaran saat ada kebisingan latar belakang
Baca Juga :   Ini Jenis Gangguan Dengar yang Berpotensi Diderita Anak-anak

Salah satu gejala yang paling jelas dari kondisi ini adalah berkurangnya kemampuan untuk mendeteksi suara, apalagi ketika suara tersebut samar. Selain itu, mereka akan merasakan sakit di salah satu atau kedua telinganya serta masalah keseimbangan.

Perawatan untuk Gangguan Dengar Campuran

Untuk menentukan perawatan, penderita harus memeriksakan ke dokter spesialis telinga, hidung, tenggorokan (THT) maupun penyedia fasilitas kesehatan terkait. Sebab, seseorang harus menjalankan beberapa tes, seperti tes audiometri. Hasil tes ini berguna untuk menentukan tingkat keparahan dan jenis gangguan pendengaran.

Selain itu, penderita akan menjalani memeriksa fisik, seperti hidung, telinga, leher dan tenggorokan dan riwayat pasien. Rincian riwayat dan pemeriksaan fisik tersebut untuk mengidentifikasi apakah ada masalah struktural pada penderita.

Baca Juga : Tak Bisa Dengar Suara 30 Desibel, Hati-hati Tuli Mendadak

Bagaimana perawatan?

Audiolog menyarankan untuk merawat komponen konduktif terlebih dahulu. Ada kalanya penambahan komponen konduktif membuat seseorang menjadi kandidat alat bantu dengar yang lebih baik, misalnya dengan meratakan audiogram, sementara komponen sensorineural yang mendasarinya menunjukkan hilangnya frekuensi tinggi. Namun, penekanannya tetap pada pengobatan medis apa yang bisa diobati.

Jika Anda mencari tempat untuk melakukan pemeriksaan sekaligus merawat gangguan pendengaran campuran, Kasoem Hearing Center bisa menjadi solusi. Berfokus pada one stop solution for all hearing problem, Kasoem Hearing Center melayani pemeriksaan pendengaran dan keseimbangan untuk anak-anak, dewasa hingga orang tua lanjut usia.

Tak hanya itu, sebagai satu-satunya hearing center di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015, Kasoem Hearing Center menyediakan alat bantu pendengaran (ABD), alat bantu dengar konduksi tulang atau bone anchored hearing aid (BAHA), dan cochlear implant (implan koklea) untuk solusi berbagai masalah pendengaran.

Baca Juga :   Mengenal Sistem Pendengaran Manusia

Segera konsultasi masalah pendengaran dengan tim Kasoem Hearing Center di cabang terdekat kotamu! Atau, Anda bisa bertanya dahulu melalui layanan pelanggan 24 jam Kasoem Care, yaitu Hesti (Hearing Besti).

Rate this post