Telinga berfungsi sebagai organ pendengaran manusia. Hanya saja, layaknya organ tubuh lain, telinga dapat mengalami malfungsi. Salah satu dampaknya adalah penurunan atau kehilangan pendengaran pada dua telinga sekaligus. Istilah tersebut dikenal dengan gangguan pendengaran bilateral.

Gangguan Dengar Bilateral

Gangguan pendengaran bilateral adalah gangguan pendengaran di kedua telinga. Kondisi ini dapat memiliki derajat yang berbeda, mulai dari ringan, sedang, berat sampai berat.

Masalah gangguan pendengaran bilateral disebabkan ada masalah pada telinga bagian luar, tengah, dalam sampai syaraf pendengaran atau kombinasi dari area tersebut. Adapun jenis gangguan pendengaran bilateral adalah sebagai berikut.

Gangguan pendengaran konduktif

Gangguan pendengaran konduktif adalah kelainan yang terjadi ketika ada masalah pada saluran telinga, gendang telinga atau telinga tengah dan tulang-tulang kecilnya (maleus, inkus, dan stapes). Akibatnya, suara yang dikirim dari telinga bagian luar tak dapat masuk ke bagian dalam.

Gangguan pendengaran sensorineural

Gangguan pendengaran sensorineural atau sensorineural hearing loss (SNHL) merupakan kondisi yang membuat seseorang kehilangan atau mengalami penurunan kemampuan dengar pada telinga bagian dalam, koklea, dan saraf pendengaran yang menghubungkan telinga bagian dalam ke otak.

Masalah tersebut timbul karena kerusakan pada sel-sel rambut kecil di koklea dan atau saraf pendengaran. Akibatnya, ketika energi suara mencapai koklea, sel-sel rambut yang rusak itu tidak dapat mengubah gelombang suara menjadi sinyal saraf yang melewati saraf pendengaran ke otak.

Gangguan pendengaran campuran

Kondisi ini adalah kombinasi antara gangguan pendengaran konduktif dan sensorineural. Oang yang menderita gangguan dengar campuran, biasanya akan mengalami gangguan pendengaran konduktif, lalu terjadi gangguan sensorineural.

Gejala

Seperti diansir dari hear-it.org, gangguan pendengaran bilateral dapat berupa simetris atau asimetris. Bedanya, yaitu sebagai berikut:

  1. simetris artinya level gangguan pendengaran hampir sama di kedua telinga
  2. asimetris artinya satu telinga mendengar lebih baik dari yang lain, tapi dalam kedua kasus ada gangguan pendengaran di kedua telinga
Baca Juga :   Lupus dan Gangguan Pendengaran

Penyebab Gangguan Pendengaran Bilateral

Gangguan pendengaran bilateral dapat terjadi oleh banyak faktor. Penyebab paling umum adalah sebagai berikut.

Usia

Perubahan di telinga bagian dalam seiring bertambahnya usia adalah penyebab paling umum. Di samping itu, bisa juga akibat dari perubahan di telinga tengah atau dari perubahan kompleks di sepanjang jalur saraf dari telinga ke otak.

Abnormalitas tersebut dapat mencakup berkurangnya fungsi membran timpani (gendang telinga) atau berkurangnya fungsi tiga tulang kecil di telinga tengah yang membawa gelombang suara dari membran timpani ke telinga bagian dalam.

Paparan kebisingan

Kebisingan merupakan bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu dan tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan. Menurut Centers for Disease Control and Prevention suara sehari-hari yang manusia dengar biasanya tidak merusak pendengaran.

Hanya saja, ada beberapa suara yang melebihi level aman mendengar. Misalnya, suara keras yang terdengar dalam acara olahraga dan konser musik. Suara keras yang berulang-ulang itu, rata-rata 120 dB dalam periode lama, menyebabkan sel-sel rambut bakal kehilangan kepekaan terhadap getaran. Sebab, suara keras membuat sel menekuk atau terlipat.

Selain dua hal tersebut, gangguan pendengaran bilateral bisa terjadi karena faktor keturunan (gen) atau bawaan dari lahir. Obat-obatan pun sebagian besar menyebabkan gangguan pendengaran sensorineural.

Beberapa kasus gangguan pendengaran bilateral dapat diobati dengan pembedahan. Jenis gangguan pendengaran bilateral lainnya paling baik diobati dengan alat bantu dengar. Namun, lakukan pemeriksaan sebelum memutuskan memakai alat bantu dengar atau cochlear implant.

Butuh informasi lebih lanjut untuk tes gangguan pendengaran unilateral?

Silakan kunjungi Kasoem Hearing Center. Sebagai satu-satunya hearing center di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015, Kasoem Hearing Center melayani pemeriksaan pendengaran dan keseimbangan untuk anak-anak, dewasa hingga orang tua lanjut usia oleh audilog profesional.

Baca Juga :   Gangguan Pendengaran Sindrom Jervell dan Lange-Nielsen

Berfokus pada one stop solution for all hearing problem, Kasoem Hearing Center pun menyediakan teknologi untuk membantu, seperti alat bantu dengar (ABD), bone anchored hearing aid (BAHA) sampai cochlear implant (implan koklea). Jadi, tunggu apalagi segera buat janji temu dengan menghubungi Kasoem Care melalui 08118179910, untuk mengatasi masalah pendengaran Anda.

Rate this post