Gangguan pendengaran terjadi ketika ada masalah pada salah satu atau seluruh bagian telinga termasuk saraf telinga (auditory nerve). Salah satu jenisnya adalah sensorineural atau gangguan pendengaran telinga bagian dalam. Seperti apa gangguan pendengaran telinga bagian dalam dan apa penyebabnya?

Gangguan Pendengaran Telinga Bagian Dalam

Dalam catatan Mount Sinai, gangguan pendengaran telinga bagian dalam terjadi karena sel-sel rambut kecil pada koklea (ruangan berisi cairan di telinga bagian dalam) tidak berfungsi dengan baik. Padahal, sel-sel rambut berperan mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik.

Proses mendengar

Telinga bagian luar menangkap dan mengumpulkan suara. Suara mengalir ke gendang telinga. Gendang telinga bergetar, yang menggerakkan tiga tulang kecil di telinga tengah. Tulang-tulang ini mendorong suara ke koklea, ruang berisi cairan di telinga bagian dalam.

Koklea dilapisi dengan rambut-rambut kecil yang bergetar saat gelombang suara menerpa mereka. Rambut-rambut ini mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik. Saat itulah otak menyadari ada sinyal suara.

Gejala Gangguan Pendengaran Telinga Bagian Dalam

Orang dengan gangguan pendengaran memiliki ciri yang berbeda-beda. Gejala gangguan pendengaran sensorineural termasuk hal seperti berikut.

  1. Beberapa suara terdengar terlalu keras di satu telinga
  2. Bermasalah mengikuti percakapan ketika dua orang atau lebih sedang berbicara
  3. Memiliki masalah pendengaran di lingkungan yang bising
  4. Lebih mudah mendengar suara laki-laki daripada suara perempuan
  5. Sulit membedakan suara bernada tinggi satu sama lain
  6. Suara orang lain terdengar bergumam atau tidak jelas
  7. Mengalami masalah pendengaran saat ada kebisingan latar belakang

Gejala terkait

  • Merasa tidak seimbang atau pusing (lebih sering terjadi pada penyakit Meniere dan neuroma akustik)
  • Dering atau suara berdengung di telinga (tinnitus)

Penyebab

Bagian dalam telinga mengandung sel-sel rambut kecil (ujung saraf), yang mengubah suara menjadi sinyal listrik. Saraf telinga (auditory nerve) menerima sinyal suara dan membawanya ke otak untuk diterjemahkan sebagai suara. Penyebab gangguan pendengaran ini akibat kerusakan sel-sel khusus ini atau serabut saraf di telinga bagian dalam. Terkadang, kerusakan saraf yang membawa sinyal ke otak.

Baca Juga :   34 Juta Anak-anak di Seluruh Dunia Gangguan Pendengaran, Apa Penyebabnya?

Gangguan dengar muncul saat lahir (kongenital)

  1. Sindrom genetik
  2. Ibu menularkan infeksi  ke bayinya di dalam rahim (toksoplasmosis, rubella, herpes)

Peyebab gangguan dengar pada anak-anak dan dewasa

  • gangguan pendengaran terkait usiapenyakit pembuluh darah
  • penyakit kekebalan
  • infeksi, seperti meningitis, gondongan, demam berdarah, dan campak
  • cedera telinga atau kepala
  • bunyi atau bunyi keras atau suara keras yang berlangsung lama
  • penyakit menieretumor, seperti neuroma akustik
  • penggunaan obat-obatan tertentubekerja di sekitar suara keras setiap hari

Jika memperhatikan bahwa suara terdengar kabur dan tidak dapat memahami percakapan orang lain, temui dokter untuk tes pendengaran. Dokter akan memeriksa telinga dan memberi tes audiometri untuk memeriksa jenis dan jumlah pendengaran yang hilang.

Periksa di Kasoem Hearing Center

Belum dapat memastikan bagaimana kemampuan dengar? Kunjungi Kasoem Hearing Center. Satu-satunya hearing center di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015 ini akan memberikan solusi sesuai kebutuhan masalah pendengaran.

Berfokus pada one stop solution for all hearing problem, Kasoem Hearing Center akan memberikan solusi sesuai kebutuhan masalah pendengaran. Anak-anak, dewasa serta orang tua lanjut usia dapat melakukan pemeriksaan pendengaran sesuai kebutuhan. 

Selain itu, Kasoem Hearing Center menyediakan alat bantu pendengaran (ABD), Bone-Anchored Hearing Aid (BAHA), cochlear implant untuk solusi berbagai masalah pendengaran. 

Rate this post