Bayi baru lahir yang menderita gangguan dengar, ketidakmampuan mendengar salah satu atau kedua telinganya. perlu mendapatkan layanan intervensi sebelum usia enam bulan. Layanan intervensi adalah layanan sumber daya yang tersedia untuk anak-anak dan keluarga dengan gangguan pendengaran.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), layanan intervensi bagi bayi dan keluarga dengan gangguan dengar, antara lain sebagai berikut.

  1. Bertemu dengan seorang profesional (atau tim) yang terlatih untuk bekerja dengan anak-anak yang mengalami gangguan pendengaran, dan keluarganya
  2. Bekerja dengan profesional (atau tim) yang dapat membantu keluarga dan anak belajar berkomunikasi
  3. Memasangkan bayi alat bantu dengar.
  4. Bergabung dengan kelompok pendukung keluarga.
  5. Sumber daya lain yang tersedia untuk anak-anak dengan gangguan pendengaran dan keluarga mereka

Program intervensi untuk bayi dengan gangguan pendengaran penting. Karena, orang tua dapat membantu anak agar dapat berkomunikasi lebih baik dengan orang lain, sekolah, hingga bersosialisasi dengan anak-anak lain di masa depan.

Kok bisa bayi lahir terserang gangguan pendengaran?

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bayi lahir dengan gangguan dengar dapat terjadi karena ada masalah selama kehamilan sang ibu. Sehingga, berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan pendengaran bayi. 

WHO pun mengidentifikasi apa yang menjadi penyebab umum gangguan pendengaran sebelum, selama atau segera setelah bayi lahir dari rahim sang ibu, yaitu sebagai berikut.

  • Gangguan pendengaran yang secara langsung atau tidak langsung menurun dari orang tua
  • Kelahiran prematur dan/atau berat badan lahir rendah
  • Kesulitan melahirkan yang mana bayi mungkin menderita kekurangan oksigen (hipoksia)
  • Infeksi pada ibu, seperti rubella (campak jerman), sifilis, infeksi sitomegalovirus dan toksoplasmosis selama kehamilan dapat menyebabkan kerusakan pada telinga bagian dalam bayi
  • Penggunaan obat-obatan tertentu yang merusak pendengaran
  • Penyakit kuning, terutama jika tidak diobati
Baca Juga :   Kenali Gangguan Pendengaran Sensorineural, Masalah Telinga Bagian Dalam dan Saraf

Hal-hal tersebut bisa menjadi sebab kenapa bayi lahir dengan gangguan pendengaran. Namun, menurut WHO masih banyak bayi dan anak-anak dengan diagnosis gangguan pendengaran tanpa ada penyebab yang jelas. 

Baca Juga : Wah Balita juga Bisa Terserang Gangguan Dengar, Ini Penyebabnya

Tanda-tanda Gangguan Dengar Bayi

Adapun tanda-tanda gangguan pendengaran saat bayi tumbuh adalah sebagai berikut.

  1. Tidak terkejut dengan suara keras pada usia satu bulan atau beralih ke suara pada usia tiga sampai empat bulan
  2. Tidak memperhatikan orang tua sampai dia melihat 
  3. Berkonsentrasi pada getaran suara lebih dari jenis suara lainnya
  4. Lambat untuk mulai berbicara, sulit mengerti ucapan atau tidak mengucapkan sepatah kata pun seperti “dada” atau “mama” pada usia 12 hingga 15 bulan
  5. Tidak selalu merespon saat dipanggil, terutama dari ruangan lain
  6. Tampaknya mendengar beberapa suara tetapi tidak yang lain. (Beberapa gangguan pendengaran hanya mempengaruhi suara bernada tinggi; beberapa anak memiliki gangguan pendengaran hanya pada satu telinga)
  7. Mengalami kesulitan memegang kepalanya dengan stabil atau lambat untuk duduk atau berjalan tanpa penyangga. (Pada beberapa anak dengan gangguan pendengaran sensorineural, bagian telinga bagian dalam yang memberikan informasi tentang keseimbangan dan gerakan kepala juga rusak)
  8. Ingin membesarkan suara volume TV lebih keras daripada anggota keluarga lainnya.
Rate this post