Gangguan pendengaran dapat menyerang semua usia, termasuk bayi baru lahir. Maka dari itu, perlu tes untuk mendeteksi pendengaran bayi. Lantas, bagaimana cara untuk memastikan pendengarannya?

Gangguan Pendengaran Bayi

Tuli kongenital, istilahnya, terjadi sebelum persalinan atau pada saat persalinan. Menurut World Health Organization (WHO) ada dua masa kritis dalam hidup bayi yang menyebabkan kenapa bayi nol bulan mengalami gangguan pendengaran, yakni periode pranatal (masa sebelum lahir) dan periode perinatal (sekitar waktu kelahiran).

Masa sebelum lahir merupakan masa kritis bagi perkembangan fisik, emosi, dan mental bayi. Ada dua faktor yang memengaruhi bagaimana bayi terdiagnosis mengalami gangguan pendengaran:

  • faktor genetik (termasuk gangguan pendengaran herediter dan non-herediter)
  • kedua, infeksi intrauterin, seperti infeksi rubella dan cytomegalovirus

Sedangkan periode perinatal merupakan waktu yang muncul sekitar pada waktu kelahiran (lima bulan sebelumnya dan satu bulan sesudahnya). Faktor yang memengaruhi bayi mengalami gangguan pendengaran, di antaranya yaitu sebagai berikut.

  1. Asfiksia lahir (kekurangan oksigen pada saat lahir)
  2. Hiperbilirubinemia (ikterus parah pada periode neonatal)
  3. Berat badan lahir rendah
  4. Morbiditas perinatal lainnya

Mendeteksi Pendengaran Bayi

Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan-Kepala dan Leher (THT-KL) Hably Warganegara mengatakan kondisi bayi gangguan dengar tak boleh dibiarkan. Hal tersebut berpotensi memengaruhi perkembangan kognitif, psikologi, dan sosial.

Selain itu, anak akan kesulitan untuk belajar, karena mereka tidak bisa mendengar dengan baik. Akibatnya, mereka akan mengalami keterlambatan dalam belajar ketimbang anak seusianya. Dalam jangka panjang, keterlambatan akan memengaruhi kecerdasan seorang anak.

Untuk itu, ia membagikan tips sederhana untuk mendeteksi pendengaran bayi ketika di rumah, yaitu dengan mengecek refleks bayi saat mendengar suara, seperti berikut.

Deteksi pendengaran bayi melalui refleks moro

Cara observasi bayi terhadap suara dapat dilihat dari refleks bayi ketika mendengar suara keras atau disebut refleks moro. Refleks moro muncul saat bayi tidak memakai bedong, tangannya seperti mau memeluk, karena kaget.

Baca Juga :   Mengapa Telinga Gatal Dan Bagaimana Cara Mengatasinya

Deteksi lewat refleks lain

Refleks auropalpebra atau mengedipkan mata, mengerutkan wajah, berhenti menyusu atau mengisap lebih cepat, bernapas lebih cepat, dan ritme jantung bertambah cepat

Memberikan rangsangan suara dari belakang bayi

Jangan dites di depan bayi tapi di belakang bayi, biasanya kalau bayi mendengar klakson atau tepuk tangan dari belakang bayi, dia menunjukkan refleks. Jika tak ada refleks lakukan pemeriksaan lebih lanjut ke fasilitas kesehatan.

Tak hanya itu, orang tua tetap harus memperhatikan kemungkinan tanda-tanda gangguan pendengaran saat anak tumbuh, yaitu sebagai berikut.

  1. Tidak terkejut dengan suara keras pada usia satu bulan atau beralih ke suara pada usia tiga sampai empat bulan
  2. Tidak memperhatikan orang tua sampai dia melihat
  3. Berkonsentrasi pada getaran suara lebih dari jenis suara lainnya
  4. Lambat untuk mulai berbicara, sulit mengerti atau tidak mengucapkan sepatah kata pun seperti “dada” atau “mama” pada usia 12 hingga 15 bulan
  5. Tidak selalu merespon saat dipanggil, terutama dari ruangan lain
  6. Tampaknya mendengar beberapa suara tetapi tidak yang lain. (Beberapa gangguan pendengaran hanya mempengaruhi suara bernada tinggi; beberapa anak memiliki gangguan pendengaran hanya pada satu telinga)
  7. Mengalami kesulitan memegang kepalanya dengan stabil atau lambat untuk duduk atau berjalan tanpa penyangga. (Pada beberapa anak dengan gangguan pendengaran sensorineural, bagian telinga bagian dalam yang memberikan informasi tentang keseimbangan dan gerakan kepala juga rusak)
  8. Ingin volume TV lebih keras daripada anggota keluarga lainnya

Periksa Pendengaran Bayi di Kasoem Hearing Center

Sebagai satu-satunya hearing center di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015, Kasoem Hearing Center dapat menjawab kebutuhan untuk pendengaran. Berfokus pada one stop solution for all hearing problem, Kasoem Hearing Center pun melayani pemeriksaan pendengaran dan keseimbangan untuk bayi, anak-anak, dewasa hingga orang tua lanjut usia oleh audilog profesional.

Baca Juga :   Gangguan Pendengaran Gen Mitokondria, Diwariskan dari Orang Tua

Selain itu, tersedia teknologi untuk membantu, seperti alat bantu dengar (ABD), Bone Anchored Hearing Aid (BAHA) sampai cochlear implant (implan koklea). Hubungi Kasoem Care melalui 08118179910, untuk informasi lebih lanjut mengenai alat bantu dengar dan masalah pendengaran Anda.

Rate this post