Gangguan pendengaran dapat terjadi karena kerusakan pada salah satu, semua bagian telinga atau saraf pendengaran. Ini disebabkan oleh berbagai hal, termasuk jenis tumor bersifat kanker langka tertentu yang menyerang telinga secara langsung dan perawatannya. Lantas, seperti apa hubungan gangguan pendengaran kanker otak?

Gangguan Pendengaran

Orang yang mengalami penurunan pendengaran atau tidak mampu memiliki pendengaran normal pada ambang pendengaran 20 dB atau lebih baik pada kedua telinga disebut gangguan pendengaran. Kondisi ini bisa terjadi pada saat bayi lahir ke dunia hingga lanjut usia.

Menurut World Health Organization (WHO) faktor yang memengaruhi gangguan pendengaran terbagi menjadi beberapa tahap. Bisa muncul pada periode sebelum melahirkan dan perinetal, setelah kelahiran. Sementara yang lainnya terjadi karena masalah pada tahap berikut.

Masa kecil dan remaja

  • infeksi telinga kronis (otitis media supuratif kronis)
  • pengumpulan cairan di telinga ( otitis media nonsupuratif kronis )
  • meningitis dan infeksi lainnya

Usia dewasa dan lanjut usia

Sepanjang rentang hidup

  • impaksi serumen (kotoran telinga yang terkena dampak)
  • trauma pada telinga atau kepala
  • suara keras/suara keras
  • obat-obatan ototoksik
  • bahan kimia ototoksik yang berhubungan dengan pekerjaan
  • kekurangan gizi
  • infeksi virus dan kondisi telinga lainnya
  • gangguan pendengaran genetik yang tertunda atau progresif

Tumor Otak Bersifat Kanker

Tumor adalah pertumbuhan sel-sel di otak yang berkembang biak secara tidak normal dan tidak terkendali. Dalam catatan NHS.uk, tumor otak dinilai berdasarkan seberapa cepat pertumbuhannya dan seberapa besar kemungkinannya untuk tumbuh kembali setelah pengobatan.

Ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut.

  1. Tumor otak non-kanker (jinak) tergolong tingkat rendah (tingkat 1 atau 2), yang berarti tumor tersebut tumbuh lambat dan kecil kemungkinannya untuk kembali lagi setelah pengobatan
  2. Tumor otak yang bersifat kanker (ganas) tergolong tingkat tinggi (tingkat 3 atau 4) dan bermula di otak (tumor primer) atau menyebar ke otak dari tempat lain (tumor sekunder). Ini lebih mungkin untuk tumbuh kembali setelah perawatan
Baca Juga :   Apakah Kurang Tidur Mengakibatkan Gangguan Pendengaran

Ada lebih dari 100 jenis tumor berbeda yang dapat berkembang di otak atau sistem syaraf pusat. Cancer Research UK menggolongkan tumor otak menjadi dua, yakni primer dan sekunder.

  1. Primer. Tumor otak bermula di bagian otak atau sumsum tulang belakang mana pun
  2. Sekunder terjadi ketika kanker yang dimulai di bagian lain tubuh telah menyebar ke otak. Ini dikenal sebagai tumor otak sekunder atau metastasis otak

Apakah kanker otak memengaruhi telinga dan pendengaran?

Dalam catatann Dana Farber, Cancer Institute, salah satu jenis kanker yang berimbas pada gangguan pendengaran adalah tumor otak dan metastasis otak. Sebab, keduanya dapat memengaruhi telinga bagian dalam dan saraf pendengaran serta mengubah pendengaran.

Perawatan yang digunakannya pun dapat menyerang telinga secara langsung dan memengaruhi pendengaran. Adapun perawatan yang memengaruhi perubahan pada telinga mulai dari terapi hingga konsumsi obat kanker.

Gangguan pendengaran akibat terapi kanker otak

Kemoterapi, dan radiasi atau pembedahan yang melibatkan telinga atau saraf pendengaran semuanya dapat menyebabkan kerusakan pada telinga dan memengaruhi pendengaran (ototoksisitas). Ini bisa berupa:

  • gangguan pendengaran (dari ringan hingga berat)
  • tinnitus (telinga berdenging)
  • vertigo (perasaan pusing)

Pasien dengan kanker kepala dan leher sering kali menerima kombinasi terapi tersebut. Karena radiasi dan pembedahan untuk kanker ini melibatkan area dekat dan sekitar telinga, lebih mungkin berisiko paling tinggi mengalami perubahan pendengaran.

Namun, banyak pasien dengan kanker lain, seperti kanker payudara, gastrointestinal, ginekologi, atau paru-paru, juga diberi resep kemoterapi yang dapat memengaruhi pendengaran.

Obat kanker otak

Kemoterapi platinum, seperti cisplatin dan carboplatin, berpotensi memengaruhi pendengaran. Sebab, obat-obatan mengakibatkan produksi bahan kimia tingkat beracun yang disebut spesies oksigen reaktif di dalam telinga. Bahan kimia ini dapat merusak sel rambut koklea dan sel lain di telinga bagian dalam yang mengakibatkan ototoksisitas.

Baca Juga :   Klasifikasi Tunawicara, Baca Ini untuk Memahaminya

Kendati gangguan pendengaran akibat kemoterapi sering kali tidak terlalu parah hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, kerusakannya biasanya terjadi di kedua telinga dan bersifat permanen.

Radiasi

Radiasi ke otak, hidung, sinus, tenggorokan atau di belakang tulang pipi bisa memengaruhi pendengaran. Kemungkinan gangguan pendengaran meningkat dengan dosis radiasi yang lebih tinggi dan dengan kombinasi terapi radiasi dan kemoterapi platinum.

Alat Bantu Dengar untuk Gangguan Pendengaran karena Kanker Otak

Kanker dan pengobatan kanker dapat mengubah hidup seseorang. Apalagi, ditambah dengan perubahan seperti hilangnya pendengaran atau gangguan pendengaran. Maka dari itu, bicarakan dengan tim perawatan tentang layanan rehabilitasi yang dapat membantu beradaptasi untuk mendengar perubahan.

Untuk gangguan pendengaran, dapat menggunakan alat bantu dengar. Ini membantu membuat suara lebih keras atau lebih mudah didengar. Salah satu tempat yang menyediakan hearing aid adalah Kasoem Hearing Center. Berfokus pada one stop solution for all hearing problem, Kasoem Hearing Center menyediakan solusi dari teknologi pendengaran hingga melayani pemeriksaan pendengaran dan keseimbangan untuk anak-anak, dewasa hingga orang tua lanjut usia.

Sebagai satu-satunya hearing center di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015, Kasoem Hearing Center dapat menjawab kebutuhan pendengaran. Teknologi pendengaran berupa alat bantu pendengaran (ABD), alat bantu dengar konduksi tulang atau bone anchored hearing aid (BAHA) sampai cochlear implant (implan koklea).

Agar teknologi pendengaran dapat dimanfaatkan secara maksimal Kasoem Hearing Center pun menyediakan layanan terapi dengan metode Auditory Verbal therapy (AVT). Butuh informasi lebih lanjut? Hubungi Kasoem Hearing Center melalui Kasoem Care atau kunjungi kami di cabang terdekat di kota Anda!

Rate this post