Deteksi gangguan pendengaran atau skrining pendengaran perlu dilakukan ketika Anda memiliki kekhawatiran tentang pendengaran diri sendiri, anak atau orang tua lanjut usia. Dengan begitu, Anda dapat menentukan perawatan yang tepat jika menemukan ada yang salah pada pendengaran. Seperti apa skrining pendengaran?

Deteksi Gangguan Pendengaran

Skrining pendengaran atau deteksi gangguan pendengaran adalah tes cepat untuk melihat seberapa baik mendengar suara yang berbeda. Ini dapat menentukan lulus atau gagal saat screening dilakukan.

Jika lulus dan tidak memiliki masalah pendengaran, lanjutkan pemeriksaan pendengaran dengan jadwal rutin. Tapi, saat gagal atau jika memiliki kekhawatiran lain tentang pendengaran, perlu pengujian yang lebih mendalam untuk mengetahui apakah mengalami gangguan pendengaran dan pilihan perawatan apa yang tepat.

Deteksi Gangguan Pendengaran Bayi

Seperti dilansir dari American Speech-Language-Hearing Association (ASHA), saat ini, sebagian besar rumah sakit menyaring pendengaran bayi segera setelah lahir. Tes pendengaran bayi baru lahir dan bayi sederhana serta tidak menyakitkan.

Bayi dapat beristirahat atau tidur selama tes. Dua metode skrining umum untuk bayi adalah:

  • emisi otoakustik atau Otoacoustic Emissions (OAE)
  • respons batang otak pendengaran atau Auditory Brainstem Response (ABR)

Apa yang terjadi jika bayi terdeteksi gangguan pendengaran?

Bawalah bayi ke audiolog untuk tes pendengaran lengkap. Penting untuk mengetahui sedini mungkin, jika bayi mengalami gangguan pendengaran. Dengan begitu, bayi dapat memanfaaatkan sisa pendengaran dan belajar dari suara di sekitar mereka.

Meski lolos pemeriksaan, tidak menutup kemungkinan mungkin mengalami masalah pendengaran nantinya. Terlebih, jika orang tua memiliki riwayat keluarga yang mengalami gangguan pendengaran. Penting bagi orang tua berbicara dengan dokter dan meminta tes pendengaran.

Deteksi Gangguan Pendengaran pada Anak-anak dan Orang Dewasa

Sementara itu, untuk mendeteksi gangguan pendengaran anak-anak dapat menjalani tes nada murni. Pemeriksaan ini berupa memakai earphone dan mengangkat tangan saat mendengar bunyi bip.

Baca Juga :   Gangguan Bicara Anak, seperti Apa?

Tes Pendengaran Lengkap

Menurut Center for Disease Control and Prevention, Semua anak yang tidak lolos pemeriksaan pendengaran harus menjalani tes pendengaran penuh atau evaluasi audiologi. Audiolog akan menanyakan tentang riwayat kelahiran, infeksi telinga dan gangguan pendengaran pada keluarga.

Auditory Brainstem Response (ABR) Test or Brainstem Auditory Evoked Response (BAER)

ABR adalah tes yang memeriksa respons otak terhadap suara. ABR hanya berfokus pada fungsi telinga bagian dalam, saraf akustik (pendengaran), dan bagian jalur otak yang berhubungan dengan pendengaran. Untuk tes ini, audiolog akan menempelkan elektroda di kepala. Kemudian, alat akan merekam aktivitas gelombang otak sebagai respons terhadap suara.

Otoacoustic Emissions (OAE)

Ini adalah tes yang memeriksa respons telinga bagian dalam terhadap suara. Karena tes ini tidak bergantung pada respon perilaku seseorang, orang yang tes dapat tertidur lelap selama tes berlangsung.

Behavioral Audiometry Evaluation

Ini akan menguji bagaimana seseorang merespons suara secara keseluruhan. Evaluasi Audiometri Perilaku menguji fungsi semua bagian telinga. Orang melakukan pemeriksaan harus terjaga dan secara aktif menanggapi suara yang terdengar selama tes.

  • Bayi dan balita harus menunjukkan perubahan perilaku, seperti mengisap dot, diam, atau mencari suara.
  • Mereka mendapat hadiah untuk respons yang benar dengan menonton mainan animasi
  • Kadang-kadang anak yang lebih besar melakukan aktivitas, seperti bermain

Deteksi Gangguan Pendengaran di Kasoem Hearing Center

Datang dan periksa gangguan pendengaran di Kasoem Hearing Center. Hearing center di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015, Kasoem Hearing Center melayani pemeriksaan pendengaran dan keseimbangan untuk bayi dan anak-anak hingga orang tua lanjut usia (lansia).

Berfokus pada one stop solution for all hearing problem, tersedia layanan Auditory Verbal-therapy untuk menunjang anak-anak yang perlu memaksimalkan pendengaran, seusai menggunakan alat bantu dengar.

Baca Juga :   Ini Jenis Gangguan Dengar yang Berpotensi Diderita Anak-anak

Tak hanya itu, tersedia teknologi untuk gangguan dengar lain, meliputi alat bantu dengar (ABD), alat bantu dengar koduksi tulang (Baha) sampai cochlear implant (implan koklea). Hubungi Kasoem Care melalui 08118179910 untuk terhubung dengan layanan.

Rate this post