Anak-anak dapat mengalami gangguan pendengaran bawaan (konginetal) atau didapat seusai lahir. Namun, menurut World Health Organization (WHO) sekitar 60 persen penyebab gangguan dengar itu dapat dicegah. Lantas, bagaimana cara mencegah gangguan pendengaran bayi sebelum lahir?

Bayi Mendengar Suara Sejak dalam Kandungan

Dalam catatan Nemours KidsHealth, bayi mendengar suara bukan ketika lahir ke dunia. Melainkan, sejak dalam kandungan. Bayi dapat mendengar suara detak jantung ibu, gemericik sistem pencernaannya, bahkan bunyi suaranya dan suara anggota keluarga lain di luar kandungan.

Maka dari itu, begitu lahir, suara di dunia luar terdengar keras dan jelas oleh bayi. Bayi mungkin terkejut dengan gonggongan anjing yang tidak terduga di dekatnya. Tapi, bisa juga tampak tenang dengan desingan lembut pengering pakaian atau dengungan penyedot debu. Maka dari itu, perlu setiap langkah keci untuk mencegah terjadinya gangguan pendengaran.

Bagaimana cara mencegah gangguan pendengaran bayi sebelum lahir?

WHO memaparkan beberapa langkah pencegahan ibu selama masa kehamilan. Ini dinilai menjadi cara mencegah gangguan pendengaran bayi sebelum lahir. Adapun caranya, yaitu sebagai berikut.

  1. Vaksinasi untuk menangkal virus rubella, measles, mumps, mau pun meningitis
  2. Pastikan ibu dan bayi menerima perawatan yang baik sebelum, selama, dan setelah melahirkan 
  3. Lindungi telinga dari suara keras di tempat kerja dan di lingkungan sekitar 
  4. Mendengarkan musik secara aman saat menggunakan earphone, headphone atau di tempat seperti diskotik, konser atau pesta.
  5. Tanyakan ke dokter, apakah obat memengaruhi pendengaran dan bagaimana cara menghindari efek sampingnya
  6. Lakukan perawatan telinga dengan baik

Sedangkan, menurut hear-it.org, cara mencegah bayi gangguan pendengaran antara lain sebagai berikut.

  • Sering mencuci tangan melindungi terhadap infeksi sitomegalovirus, virus herpes yang umum. Sebab, jika ibu menularkan ke anak pada tiga bulan pertama kehamilan, virus ini bisa menyebabkan gangguan pendengaran 
  • Berhenti merokok dan menghindari asap rokok merupakan tindakan pencegahan penting lainnya. Merokok dapat berdampak buruk pada perkembangan koklea, khususnya sel-sel rambut sensorik di telinga bagian dalam
  • Menghindari paparan kebisingan yang berlebihan. Sebab, kebisingan dapat merusak pendengaran bayi lahir ke dunia
Baca Juga :   Benarkah Gangguan Pendengaran Memengaruhi Kesehatan Kognitif Lansia?

Penceghan selama kehamilan memang penting agar pendengaran bayi normal. Namun, tak kalang penting adalah melakukan skrining pendengaran seusai bayi lahir dan melakukan pemeriksaan pendengaran secara rutin. Salah satu tempat rekomendasi untuk pemeriksaan adalah Kasoem Hearing Center. Satu-satunya hearing center dengan sertifikat ISO 9001:2015, Kasoem Hearing Center dapat menjawab kebutuhan Anda.

Pelayanan yang tersedia mulai dari pemeriksaan pendengaran dan keseimbangan untuk semua usia oleh audilog profesional. Kemudian, pilihan teknologi, dari alat bantu dengar (hearing aid), alat bantu dengar konduksi tulang atau bone-anchored hearing aid (BAHA), dan cochlear implant. Selain itu, untuk memaksimalkan pendengaran dapat mendaftarkan sesi terapi Auditory Verbal therapy (AVT).

Mau pakai BPJS? Kasoem juga memberikan layanan untuk pemasangan alat bantu dengar BPJS. Jadi, tunggu apalagi, konsultasikan apa yang Anda butuhkan dan reservasi untuk kunjungan di cabang terdekat kota Anda! Kasoem Hearing Center “one stop solution for all hearing problem.

Rate this post