Penggunaan alat bantu dengar bayi lahir sampai usia enam bulan penting untuk perkembangan mendengar dan berbicara. Meski tidak mudah, orang tua dengan bayi terdiagnosis gangguan pendengaran perlu belajar agar bayi dapat mendengar suara dari luar. Sehingga, pendengarannya tak tertinggal dari anak dengan pendengaran normal.

Penggunaan Alat Bantu Dengar Bayi Lahir sampai Usia Enam Bulan

Dalam catatan Aussie Deaf Kids, waktu ideal penggunaan alat bantu dengar bayi adalah sepanjang waktu saat mereka bangun. Hanya saja, selama bulan-bulan awal kehidupan hal tersebut akan sulit. Maka dari itu, untuk alasan praktis, bayi dapat menggunakan alat bantu dengar pada waktu-waktu tertentu dalam sehari.

Saat Bangun

Penggunaan alat bantu dengar bayi lahir sampai usia enam bulan, pada waktu tertentu dalam sehari, yakni sebagai berikut.

  1. Pilih waktu bebas ketika ibu bersama bayi, berbicara atau bernyanyi
  2. Pilih tempat yang tenang, di mana tidak ada kebisingan latar belakang. Jika perlu, matikan televisi dan radio
  3. Jika bisa, posisikan bayi sedemikian rupa. Sehingga, tidak ada yang menempel di telinga dan alat bantu dengar tidak bersiul
  4. Cobalah untuk memastikan bayi dapat melihat wajah dan mulut saat orang tua berbicara

Komunikasi dengan bayi yang memakai alat bantu dengar, bisa juga dilakukan saat ibu duduk tegak di kursi atau lantai. Ibu dapat membaringkan bayi di kaki, dengan posisi kepala bayi di atas lutut dan kaki di dada. Dengan begitu, bisa terjadi kontak mata di antara ibu dan bayi. Ini juga posisi yang bagus untuk bermain ‘Peek-a-boo’.

Saat bayi tidur

Meski, tidak bahaya, biasanya alat bantu dengar akan dilepas saat tidur, karena alasan kenyamanan. Jika demikian, jangan biarkan alat bantu dengar tersimpan di tempat tidur di belakang kepala bayi. Hal tersebut menyebabkan alat bantu dengar bersiul dan mungkin mengganggu. Tergantung pada tingkat gangguan pendengaran, bayi mungkin bisa mendengar siulan tersebut atau tidak sama sekali.

  1. Jika bayi tertidur dengan alat bantu terpasang, ibu dapat membiarkan, mematikan atau mengeluarkannya.
  2. Jika mencoba menidurkan bayi, matikan alat bantu dengar atau lepaskan terlebih dahulu
Baca Juga :   Inilah Sejarah Lengkap Alat Bantu Dengar

Waktu mandi

Alat bantu dengar tidak boleh basah. Sehingga, ibu perlu mengeluarkannya saat bayi mandi.

Jangan Lupa Periksa Alat Bantu Dengar

Ketika bayi sudah menggunakan alat bantu dengar, orang tua tidak boleh lupa memeriksanya setiap hari. Karena, bayi tidak dapat memberi tahu atau menunjukkan banyak hal tentang apa yang mereka dengar.

Jadi, cara untuk mengetahui apakah alat bantu dengar berfungsi dengan baik, adalah dengan memeriksanya. Rutinitas ini perlu terus dilakukan sampai anak cukup besar untuk memberi tahu, jika ada yang salah dengan alat bantu tersebut.

Bagaimana cara memeriksa penggunaan alat bantu dengar bayi lahir?

Audiolog akan menunjukkan cara memeriksa alat bantu dengar. Kebanyakan orang perlu diperlihatkan beberapa kali sebelum mereka merasa percaya diri. Audiolog akan dengan senang hati meninjau prosedur ini, sesering yang orang tua menanyakan.

Selain itu, orang tua perlu memahami bahwa alat bantu dengar dapat menghasilkan suara siulan saat bayi berbaring atau bersandar. Ini disebut umpan balik akustik dan merupakan masalah umum bagi bayi baru lahir. Kondisi ini terjadi karena:

  • telinga bayi kecil dan lembutbayi menghabiskan banyak waktu dengan telinga menempel pada permukaan, seperti saat tidur atau menyusu

Untuk mengurangi umpan balik, yang perlu dilakukan adalah:

  • menggunakan pelumas. Audiolog dapat merekomendasikan pelumas yang cocok untuk alat bantu dengar
  • earmold (cetakan telinga) baru setiap beberapa minggu untuk mengurangi umpan balik

Seusai memakai teknologi alat bantu dengar (hearing aid), mereka tetap perlu latihan dan stimulus suara secara terus-menerus. Misalnya, menjalani terapi dengan metode Auditory Verbal therapy atau AVT. Metode tersebut dapat mengembangkan keterampilan berbahasa lisan untuk berkomunikasi anak dengan gangguan pendengaran. Sehingga, anak dapat mengenali suara serta berlatih berbicara dan berbahasa, seperti anak dengan pendengaran normal.

Rate this post