Skrining pendengaran bayi lahir merupakan satu dari beberapa rangkaian pemeriksaan kondisi kesehatan. Tes khusus ini biasanya dilakukan saat bayi berusia satu hingga dua hari. Dengan begitu, bisa menentukan perawatan atau pengobatan seperti apa yang cocok untuk bayi. Lantas, seperti apa skrining pendengaran pada bayi?

Skrining Pendengaran Bayi Lahir

Dalam catatan NHS.uk, skrining pendengaran bayi baru lahir membantu mengidentifikasi gangguan pendengaran permanen sedini mungkin. Pasalnya, satu hingga dua bayi dari setiap 1.000 bayi lahir dengan gangguan pendengaran permanen pada satu atau kedua telinganya. Angka ini meningkat menjadi sekitar satu dari setiap 100 bayi yang menghabiskan lebih dari 48 jam dalam perawatan intensif.

Gangguan pendengaran permanen dapat memengaruhi tumbuh kembang bayi secara signifikan. Maka dari itu, mengetahui hal ini sejak dini memberi bayi-bayi ini kesempatan lebih baik untuk mengembangkan keterampilan bahasa, bicara, dan komunikasi. Selain itu, membantu mereka memaksimalkan hubungan dengan keluarga atau pengasuh mereka sejak usia dini.

Seperti apa skrining pendengaran bayi?

Tes pendengaran bayi baru lahir disebut tes emisi otoakustik otomatis (automated otoacoustic emission atau AOAE). Pemeriksaan ini berguna untuk mengetahui seberapa baik telinga bagian dalam atau koklea bekerja. Caranya, dengan mengukur emisi otoacoustic atau OAE.

Otoacoustic Emission (OAE) adalah suara yang dikeluarkan oleh telinga bagian dalam saat merespons suara. Itu terjadi ketika sel-sel rambut di telinga bagian dalam merespon suara dengan bergetar. Getaran tersebut menghasilkan suara yang sangat pelan yang bergema kembali ke telinga tengah.

Pemeriksaan OAE hanya membutuhkan waktu beberapa menit. Langkah-langkahnya, yaitu sebagai berikut.

  1. Bayi memakai earpiece dengan bantalan lembut pada telinga
  2. Petugas kesehatan memutar suara klik lembut agar bayi dapat mendengarnya
Baca Juga :   Mengenal Dua Jenis Infeksi Telinga, Otitis Media dan Otitis Eksterna

Hasil tes pertama tidak selalu mendapatkan respons yang jelas. Tapi, bukan berarti bayi mengalami gangguan pendengaran permanen. Mungkin saja, ini menunjukkan:

  • bayi gelisah saat menjalani tes
  • ada kebisingan latar belakang
  • ada cairan atau penyumbatan sementara di telinganya

Skrining Lanjutan

Jika tes pertama tidak mendapatkan hasil yang jelas, bayi akan menjalani tes kedua. Ini mungkin sama dengan tes pertama. Bisa juga, menjalani tes respon batang otak pendengaran otomatis (automated auditory brainstem response atau AABR).

Auditory Brainstem Response

Tes respons batang otak auditori ini termasuk aman dan tidak menimbulkan rasa sakit pada bayi. Tes ini untuk melihat bagaimana saraf pendengaran dan otak merespons suara. Sehingga, penyedia layanan kesehatan mengetahui informasi tentang seberapa baik suara bergerak dari saraf pendengaran ke batang otak atau kemungkinan gangguan pendengaran.

Tes AABR melibatkan penempatan tiga sensor kecil di kepala dan leher bayi. Untuk mengetahui pendengaran, headphone lembut dipasang di telinga bayi dan suara klik lembut diputar. Tes ini memerlukan waktu antara lima dan 15 menit.

Bagaimana memastikan pendengaran bayi?

Ketika hasil skrining awal mau pun lanjutan belum ada, bicaralah dengan dokter anak untuk menjadwalkan tes lain sebelum berusia tiga bulan. Untuk mengidentifikasi masalah pada pendengaran bayi dilakukan oleh audiolog pediatrik. Menurut catatan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), audiolog pedriatrik akan memberikan lebih dari satu tes untuk bayi yang tak lolos skrining pendengaran awal.

Adapun tes yang mungkin digunakan oleh audiolog, antara lain sebagai berikut.

  1. Tes yang akan memberi tahu audiolog bagaimana telinga luar dan tengah bayi bekerja
  2. Tes untuk mengukur bagaimana bayi bereaksi terhadap suara
  3. Tes mengukur bagaimana telinga merespons suara
  4. Tes mengetahui bagaimana saraf telinga merespons suara
Baca Juga :   Mempelajari Telinga Tengah dan Fungsinya

Audiolog juga akan menanyakan pertanyaan tentang riwayat kelahiran bayi, infeksi telinga, gangguan pendengaran dalam keluarga Anda, dan seberapa baik menurut pendengaran bayi. Selain itu, audiolog akan bekerja sama dengan para profesional yang dapat membantu orang tua memahami lebih banyak tentang bayinya. Dengan begitu, orang tua dapat memilih perawatan yang lebih efektif serta menentukan akses ke layanan dukungan khusus yang paling sesuai untuk sang anak.

Skrining pendengaran bayi lahir di Kasoem Hearing Center

Kasoem Hearing Center merupakan satu-satunya hearing center dengan sertifikat ISO 9001:2015. Dengan pelayanan profesional, Kasoem Hearing Center dapat menjawab kebutuhan Anda. Pelayanan mulai dari pemeriksaan pendengaran dan keseimbangan hingga pilihan teknologi pendengaran.

Itu meliputi alat bantu dengar (hearing aid), alat bantu dengar konduksi tulang atau bone-anchored hearing aid (Baha), dan cochlear implant (implan koklea). Untuk memaksimalkan pendengaran, Anda dapat mengikuti sesi Auditory Verbal therapy (AVT).

Mau pakai BPJS? Kasoem juga memberikan layanan untuk pemasangan alat bantu dengar BPJS. Jadi, tunggu apalagi, konsultasi dengan reservasi untuk kunjungan kecabang terdekat kota Anda! Kasoem Hearing Center “one stop solution for all hearing problem”.

Rate this post