Gangguan pendengaran adalah penurunan atau kehilangan pendengaran karena masalah di telinga luar, tengah atau dalam. Penyebab masalah tersebut bermacam-macam, termasuk penyakit yang menyerang tubuh seperti pilek. Bisakah seseorang menderita gangguan pendengaran akibat pilek?

Pilek

Pilek adalah infeksi saluran pernapasan atas menular yang memengaruhi hidung, tenggorokan, sinus, dan batang tenggorokan (trakea). Dalam catatan Centers for Disease Control and Prevention, pilek terjadi karena serangan virus yang berbeda, termasuk rhinovirus, parainfluenza, dan coronavirus musiman dan 50 persen di antaranya karena rhinovirus. Sedangkan flu, dapat terjadi ketika terserang virus influenza saja.

Keduanya termasuk penyakit menular. Hanya saja, pilek relatif tidak berbahaya dan bisa sembuh dengan sendiri. Sementara, flu

Gejala

Gejala flu dapat berupa demam atau rasa meriang/menggigil, batuk, sakit tenggorokan, hidung meler atau tersumbat, nyeri otot atau badan, sakit kepala, dan kelelahan (kelelahan). Kondisi tersebut menyebabkan flu dapat menyebabkan komplikasi, seperti radang paru-paru dan bahkan kematian.

Sedangkan, pilek biasanya lebih ringan dibandingkan gejala flu. Tapi, orang dengan pilek lebih cenderung memiliki hidung meler atau tersumbat. Selain itu, pilek dapat menyebabkan infeksi sekunder, seperti infeksi telinga.

Komplikasi Pilek dengan Infeksi Telinga

Pilek tak akan membuat penderitanya fatal. Sebab, menurut Cleveland Clinic, kebanyakan pilek hilang dengan sendirinya dalam waktu tujuh sampai 10 hari. Kebanyakan orang sembuh dengan cepat dan flu biasa tidak menyebabkan sesuatu yang lebih serius.

Tapi, pda beberapa orang, terutama mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lemah dapat menyebabkan kondisi lain yang dapat menyebabkan masalah kesehatan yang parah. Komplikasi tersebut antara lain, asma, infeksi sinus, dan infeksi telinga.

Gangguan Pendengaran akibat Pilek

Gangguan pendengaran akibat pilek ini terjadi ketika area di belakang gendang telinga meradang dan terjadi penumpukan cairan. Ini bisa berdampak pada gangguan dengar sementara dan permanen.

Baca Juga :   Rekomendasi Alat Bantu Dengar untuk Lansia, Mana yang Cocok?

Gangguan pendengaran akibat pilek bersifat konduktif

Pada kondisi pertama, telinga tengah yang memiliki tiga tulang kecil, tidak dapat mengirimkan getaran suara dari gendang telinga ke telinga bagian dalam. Sehingga, suara tak mencapai telinga bagian dalam atau saraf pendengaran. Akhirnya, otak tak dapat menerima sinyal untuk diterjemahkan sebagai suara.

Penderita yang merasakan penurunan kemampuan dengar ini menderita gangguan pendengaran konduktif level ringan sampai sedang. Ucapan seseorang pun terdengar teredam atau tidak terdengar.

Gangguan pendengaran sensorineural

Sementara itu, menurut American Speech Language Hearing Association (ASHA), kondisi lain dapat dialami penderita. Hanya jika otitis media terjadi berulang-ulang. Ini berdampak pada kerusakan gendang telinga, tulang telinga, atau bahkan saraf pendengaran. Akibat hal tersebut, anak yang menderita otitis media bisa mengalami tuli sensorineural permanen.

Batuk dan pilek sebenarnya tak berbahaya dan memerlukan pengobatan khusus. Tapi, segera kunjungi dokter, ketika kondisi memburuk disertai dengan gejala, yaitu:

  • demam yang berlangsung lebih dari dua hari
  • sakit kepala hebat
  • kehilangan nafsu makan
  • sakit telinga
  • sesak napas

Pemeriksaan oleh dokter juga harus segera dilakukan, jika:

  • gejala-gejala berlangsung lebih dari satu hari
  • sakit di telinga terasa parah
  • keluar cairan, baik nanah maupun darah dari telinga
  • gejala dialami oleh bayi berusia kurang dari enam bulan
  • bayi atau anak sulit tidur atau rewel setelah terserang pilek atau infeksi saluran pernapasan

Periksa Gangguan Pendengaran akibat Pilek di Kasoem Hearing Center

Jika anak mengalami gangguan pendengaran akibast pilek dan curiga terjadi infeksi berulang dan atau cairan kronis di telinga tengah, orang tua perlu konsultasi juga dengan audiolog. Karena, akan memengaruhi pendengaran. Evaluasi audiolog akan menilai tingkat keparahan gangguan pendengaran. Bahkan, pada anak yang sangat muda atau tidak kooperatif dan akan menunjukkan apakah ada gangguan telinga tengah.

Baca Juga :   Waspada Gangguan Pendengaran Konduktif, Begini Gejalanya

Salah satu yang menyediakan layanan pemeriksaan pendengaran adalah Kasoem Hearing Center. Berfokus pada one stop solution for all hearing problem, Kasoem Hearing Center melayani pemeriksaan pendengaran dan keseimbangan untuk anak-anak, dewasa hingga orang tua lanjut usia oleh audilog profesional.

Tak hanya itu, sebagai satu-satunya hearing center di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015, Kasoem Hearing Center menyediakan alat bantu dengar, bone-anchored hearing aid, sampai cochlear implant.  

Rate this post