Gangguan pendengaran orang tua lanjut usia (lansia) mempersulit seseorang untuk mentolerir suara keras atau untuk memahami apa yang dikatakan orang lain. Maka dari itu, alat bantu dengar bisa menjadi solusi untuk mengatasi presbikusis, istilah lainnya. Tersedia dalam berbagai jenis dan tipe, kira-kira berapa harga alat bantu dengar untuk lansia?
Gangguan Dengar Lansia
Dalam catatan National Institute of Aging, gangguan pendengaran lansia muncul secara bertahap seiring penambahan usia. Ini dapat terjadi karena kondisi, antara lain sebagai berikut.
Perubahan di telinga
Perubahan di telinga dapat terjadi di bagian dalam, telinga tengah atau di sepanjang jalur saraf dari telinga ke otak. Kondisi itu dapat mencakup berkurangnya fungsi membran timpani (gendang telinga) atau tiga tulang kecil di telinga tengah (ossicles) yang membawa gelombang suara dari membran timpani ke telinga bagian dalam.
Gangguan dengar lansia karena paparan kebisingan
Kebisingan yang berlangsung terlalu lama, misalnya dari paparan musik keras, senjata api, mobil salju, hingga mesin pemotong rumput dapat memicu presbikusis. Sebab, kebisingan merusak sel-sel rambut sensorik di telinga. Padahal, sel-sel rambut kecil tersebut berperan mengambil gelombang suara dan mengubahnya menjadi sinyal saraf yang ditafsirkan oleh otak sebagai suara.
Kondisi medis
Kondisi yang lebih umum terjadi pada orang tua, seperti tekanan darah tinggi atau diabetes, dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Menurut Centers for Disease Control and Prevention hal tersebut terjadi karena kadar gula darah yang tinggi merusak pembuluh darah kecil dan saraf di telinga bagian dalam. Selain itu, gula darah rendah dari waktu ke waktu dapat merusak cara sinyal saraf berjalan dari telinga bagian dalam ke otak. Kedua jenis kerusakan saraf ini dapat menyebabkan gangguan pendengaran.
Konsumsi obat-obatan tertentu
Obat-obatan yang beracun bagi sel-sel sensorik di telinga, misalnya, beberapa obat kemoterapi juga dapat menyebabkan gangguan pendengaran.
Baca juga: Curiga Lansia Alami Presbikusis, Begini Gejalanya
Alat Bantu Dengar untuk Lansia
Gangguan pendengaran terkait usia ini umumnya memengaruhi kedua telinga sekaligus. Menyerang usia, di antara 65 dan 74 tahun serta setelah 75 tahun. Kondisi presbikusis termasuk progresif. Artinya, dapat memburuk seiring berjalannya waktu.
Tak hanya itu, karena hilangnya secara bertahap, penderita presbikusis mungkin tidak menyadari bahwa mereka telah kehilangan sebagian dari kemampuan mendengar. Maka dari itu, perlu alat bantu dengar untuk memperkeras suara dari luar.
Terdiri dari berbagai jenis, berikut rekomendasi alat bantu dengar untuk lansia seperti dilansir dari Oticon India.
Alat bantu dengar untuk lansia Oticon Xceed
Ini adalah alat bantu dengar jenis di balik telinga atau behind the ear (BTE). Oticon Xceed ditujukan untuk orang dengan gangguan pendengaran berat hingga berat. Dengan teknologi Oticon Xceed, penggunanya dapat mendengar suara ucapan yang lebih baik serta menikmati sinyal ucapan yang jelas dan stabil sepanjang hari tanpa perlu khawatir feedback.
Oticon Opn S miniRITE R
Ini merupakan alat bantu dengar BTE yang berguna untuk orang dengan gangguan pendengaran parah. Sehingga, mereka mampu bergabung dalam percakapan di lingkungan yang bising atau sulit untuk mendengar dengan jelas.
Salah satu fitur yang ada pada Oticon Opn S adalah dapat mengurangi feedback siulan dan mengelola gejala tinnitus dengan Tinnitus Sound Support.
Alat Bantu Dengar Oticon Siya
Ini adalah alat bantu dengar jenis completely in the canal (CIC). Salah satu jenis alat bantu dengar di dalam liang telinga (ITE) berfungsi untuk membantu orang dengan gangguan dengar kategori sedang hingga parah. Jenis ini dapat menangkap dan memperkuat secara alami detail berbagai suara. Sehingga, penggunanya bisa fokus di setiap momen berharga.
Oticon dinilai sebagai satu-satunya pabrikan yang terhubung ke jaringan If This Then That (IFTTT). Artinya, integrasi Oticon dengan perangkat pintar tidak tertandingi.
Jaringan IFTTT memungkinkan koneksi nirkabel ke beberapa perangkat berbasis internet, seperti bel pintu Wi-Fi, sistem keamanan rumah , dan detektor asap. Ini mengaktifkan peringatan lingkungan penting yang mungkin terlewatkan oleh tuna rungu.
Teknologi unik BrainHearing dan kemampuan untuk menghilangkan umpan balik alat bantu dengar yang mengganggu, seperti siulan dan pekikan menjadi poin plus Oticon.
Masih belum paham bagaimana memilih alat bantu dengar untuk lansia? Silakan kunjungi Kasoem Hearing Center. Satu-satunya hearing center di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015 ini dapat menjadi solusi sesuai kebutuhan masalah pendengaran.
Fokus one stop solution for all hearing problem, Kasoem Hearing Center tak hanya menyediakan berbagai tipe alat bantu dengar (ABD). Tapi, melayani pemeriksaan pendengaran dan keseimbangan untuk anak-anak, dewasa hingga orang tua lanjut usia.