Telinga merupakan organ utama pendengaran manusia. Dalam menjalankan fungsi tersebut, kesehatannya perlu dijaga. Sebab, jika tidak begitu bisa menderita infeksi telinga. Salah satu jenis penyakit telinga itu penyebabnya adalah jamur. Seperti apa infeksi jamur pada telinga?

Infeksi Jamur Telinga

Otomycosis merupakan istilah untuk menggambarkan saluran telinga yang terinfeksi oleh jamur. Infeksi terjadi mulai dari telinga luar dan berakhir di gendang telinga (membran timpani).

Berbagai jenis jamur dapat menyebabkan infeksi telinga. Tetapi, paling umum termasuk:

  • Aspergillus menyebabkan sekitar 90 persen infeksi jamur telinga
  • Candida menyebabkan sisanya

Infeksi jamur pada telinga ini termasuk jarang, ketimbang infeksi telinga karena bakteri. Dari semua infeksi telinga luar, hanya sekitar 10 persen mengalami jamur otitis eksterna, nama lainnya.

Gejala Otomycosis

Dalam catatan Cleveland Clinic, jamur otitis eksterna dapat menyerang satu atau kedua telinga dengan gejala bervariasi. Tanda-tanda ada jamur di telinganya, antara lain sebagai berikut.

  1. Sakit telinga
  2. Perubahan warna (merah, kuning, ungu atau abu-abu) telinga luar atau saluran telinga
  3. Rasa gatal yang intens
  4. Kulit bersisik di sekitar saluran telinga
  5. Sakit atau terbakar
  6. Sakit kepala
  7. Peradangan
  8. Keluar cairan berwarna kuning, hijau, hitam, putih atau abu-abu
  9. Perasaan penuh di telinga

Jika Aspergillus penyebab infeksi, tandanya seperti titik-titik kuning atau hitam dan bercak putih kabur di saluran telinga. Sedangkan, ketika Candida yang menyerang, akan terlihat cairan putih kental dan kental keluar dari telinga.

Gangguan Dengar dan Tinnitus

Selain gejala tersebut, seseorang yang menderita otomycosis mengalami tanda lain, yaitu sebagai berikut.

Tinnitus

Persepsi kebisingan di telinga atau kepala yang tidak memiliki sumber eksternal disebut tinnitus. Kebisingan yang didengar oleh penderita bermacam-macam. Misalnya, mereka mendengar dering bernada tinggi, suara mendengung, mengklik, mendesis, atau menderu.

Baca Juga :   Efek Gangguan Pendengaran terhadap Kesehatan Lansia

Gangguan pendengaran karena infeksi jamur

Kondisi ketika terjadi penurunan atau kehilangan pendengaran karena terjadi masalah pada telinga luar, tengah, dalam atau saraf pendengaran. Orang yang mengalami gangguan dengar bervariasi dari ringan hingga tuli.

Faktor Risiko Otomycosis

Kotoran telinga (cerumen) berfungsi melindungi saluran telinga dan memberikannya lapisan kedap air. Infeksi menyerang ketika jumlah kotoran telinga berkurang secara tidak wajar. Sehingga, telinga lebih rentan terhadap serangan infeksi jamur.

Tak hanya itu, risiko mengalami terkena otomycosis adalah sebagai berikut.

  1. Menyelam.
  2. Berenang, bermain ski air, berselancar, atau berpartisipasi dalam jenis olahraga air lainnya
  3. Gunakan penyeka kapas, jepit rambut, atau instrumen lain untuk membersihkan kotoran telinga dari telinga
  4. Sistem kekebalan tubuh yang lemah
  5. Eksim telinga atau kondisi kulit lain yang memengaruhi telinga
  6. Mengalami cedera telinga dan trauma

Jamur otitis eksterna tak dapat sembuh tanpa pengobatan. Jadi, temui dokter atau penyedia layanan kesehatan, seperti saat mengalami nyeri, gatal atau keputihan.

Jika merasakan gangguan pendengaran karena otomycosis, lakukan pemeriksaan di hearing center. Sebagai satu-satunya hearing center di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015, Kasoem Hearing Center menyediakan pelayanan masalah pendengaran hingga solusi untuk mengatasinya.

Berfokus pada one stop solution for all hearing problem, Kasoem Hearing Center melayani pemeriksaan pendengaran dan keseimbangan oleh audilog profesional untuk bayi dan anak-anak hingga orang tua lanjut usia (lansia).

Tak hanya itu, tersedia teknologi untuk gangguan dengar lain, meliputi alat bantu dengar (ABD), alat bantu dengar hantaran tulang atau Bone-Anchored Hearing Aid (BAHA) sampai cochlear implant (implan koklea). Hubungi Kasoem Care melalui 08118179910 untuk terhubung dengan layanan.

Rate this post