Gangguan pendengaran terjadi karena kerusakan telinga bagian luar, tengah, dalam mau pun saraf pendengaran. Kondisi ini bisa muncul sejak bayi lahir ke dunia atau didapat saat dewasa. Salah satu penyebab yang hadir pada usia dewasa adalah kebisingan. Seperti apa gangguan pendengaran akibat bising?

Gangguan Pendengaran akibat Bising

Gangguan pendengaran akibat kebisingan penurunan pendengaran ketika seseorang terlalu sering terpapar suara keras atau terlalu keras dalam waktu yang singkat. Hal tersebut merusak merusak struktur sensitif di telinga bagian dalam.

Bagaimana proses terjadinya gangguan pendengaran akibat bising?

Berdasarkan catatan dari ratusan, bahkan ribuan proyek penelitia, kerusakan terjadi pada sel-sel rambut halus (sel sensorik) di telinga bagian dalam. Ketika getaran suara mencapai koklea, otomatis cairan di dalamnya bergetar dan menyebabkan rambut-rambut di dalamnya bergerak. Jika suara dalam batas aman, getaran akan membuat rambut bergerak normal.

Namun, saat suara lebih keras masuk, akan terjadi getaran yang lebih kuat. Hal tersebut menyebabkan rambut bergerak lebih banyak. Akibatnya, sel menekuk atau terlipat. Sehingga, sel-sel rambut kehilangan kepekaan terhadap getaran.

Jika sudah rusak, sel-sel rambut tidak dapat kembali seperti semula atau memulihkan diri. Akibatnya, terjadi gangguan pendengaran permanen. Jenis ini termasuk gangguan pendengaran sensorineural.

Suara Bising

Kebisingan merupakan bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu dan tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan. Definisi tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 718 Tahun 1987 tentang Kebisingan.

Menurut American Speech-Language-Hearing Association, suara yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran akibat bising adalah suara di atas 85 desibel (dB). Apabila, didengarkan lebih dari delapan jam setiap hari. Suara di atas 85 dB dinilai merusak pendengaran lebih cepat.

Baca Juga :   Gangguan Pendengaran karena Glue Ear? Ini yang Perlu Dilakukan

Selain suara, gangguan pendengaran dapat terjadi karena kebisingan impuls. Kebisingan impuls diukur dalam tekanan puncak dB atau dBP. Kondisi tersebut terjadi akibat satu hembusan keras atau ledakan yang berlangsung kurang dari satu detik. Dampak dari kebisingan impuls bukan cuma gangguan dengar biasa. Melainkan, langsung menyebabkan gangguan pendengaran permanen.

Tingkat suara bising penyebab gangguan pendengaran

Tingkat kebisingan desibel rata-rata untuk suara penyebab gangguan pendengaran akibat kebisingan sehari-hari di sekitar yang berbahaya adalah sebagai berikut.

Kebisingan impuls

Suara tersebut menyakitkan pendengaran dan tidak aman untuk jangka waktu berapa pun

  • kembang api setinggi tiga kaki, petasan, senapan: 150 dB
  • senjata api: 140 dB

Kebisingan stabil

Ini akan menyakitkan dan tidak aman untuk jangka waktu berapa pun

  • tukang bor: 130 dB
  • lepas landas pesawat jet, sirene, bor pneumatik: 120 dB

Terlalu keras

Ini berbahaya untuk pendengaran. Untuk mencegah kebisingan perlu memakai penyumbat telinga atau penutup telinga
output maksimum

  • beberapa pemutar MP3, konser rock, gergaji mesin: 112 dB
  • peniup daun, mesin pembersih salju: 106 dB
  • traktor, mendengarkan dengan earphone: 100 dB
  • pengering rambut, blender dapur, pengolah makanan: 94 dB

Sangat keras

Berbahaya untuk pendengaran perlu memakai penyumbat telinga atau penutup telinga

  • kereta bawah tanah, motor lewat, mesin pemotong kayu, besi: 91 dB

Berapa suara yang aman untuk mendengar?

World Health Organization (WHO) mengungkapkan tingkat volume suara yang aman untuk telinga berada di bawah 85 dB dengan durasi maksimal delapan jam. Sedangkan, National Institute on Deafness and Other Communication Disorders menilai suara yang aman untuk telinga ada atau di bawah 70 dB.

Suara di bawah 70 dB atau lebih rendah itu dapat didengar selama ingin. Artinya, meski pemaparan berlangsung lama, tidak mungkin menyebabkan gangguan pendengaran.

Baca Juga :   Gangguan Pendengaran pada Anak-anak Dapat Dicegah dengan Cara Ini

Suara lemah

Mendengarkan dengan aman untuk jangka waktu berapa pun seperti suara bisikan, perpustakaan sepi. Kisaran suaranya sebesar 30 dB.

Sedang

  • Percakapan grup, penyedot debu, jam alarm: 70 dB
  • Percakapan biasa, pencuci piring, pengering pakaian: 60 dB
  • Curah hujan sedang: 50 dB
  • Ruangan sepi: 40 dB

Menjaga telinga dari paparan suara bising

Untuk mendengarkan lebih aman potong durasi mendengarkan, setiap kenaikan 3 dB pada tingkat kebisingan di atas 85 dB. Sementara, jika suaranya mencapai 88 dB, durasi mendengarkannya hanya selama empat jam. Sedangkan, jika suaranya mencapai 91 dB, waktu mendengarkan aman turun menjadi dua jam saja.

Selain itu, untuk mengetahui kondisi pendengaran silakan tes pendengaran ke rumah sakit, penyedia layanan kesehatan atau hearing center. Jika memilih hearing center, Kasoem Hearing Center bisa menjadi pilihan.

Dengan pengalaman lebih dari 80 tahun dan satu-satunya yang tersertifikasi ISO 9001:2015, Kasoem Hearing Center memberi pelayanan one stop solution for all hearing problem

Layanan mulai dari pemeriksaan pendengaran dan keseimbangan oleh audilog profesional serta teknologi untuk memaksimalkan pendengaran, meliputi alat bantu dengar (hearing aid), alat bantu dengar konduksi tulang atau bone-anchored hearing aid (BAHA) sampai cochlear implant (implan koklea).

Segera buat janji temu untuk kunjungan menghubungi Kasoem Care atau datang langsung ke cabang terdekat di kota Anda!

Rate this post