Gangguan pendengaran sensorineural memiliki berbagai jenis. Salah satu jenis khusus adalah gangguan pendengaran lereng ski (ski slope hearing loss). Seperti apa itu dan apa penyebabnya?
Gangguan Pendengaran Lereng Ski
Gangguan pendengaran lereng ski jenis gangguan pendengaran yang sangat umum. Namun, banyak orang menderita gangguan pendengaran di lereng ski yang tidak melakukan pengobatan
Ini termasuk pada jenis gangguan pendengaran sensorineural, terjadi karena hilangnya atau kerusakan sel-sel rambut kecil di koklea di telinga bagian dalam. Padahal, sel-sel rambut kecil di koklea ini bertugas mengirimkan suara dari telinga bagian dalam melalui saraf pendengaran ke otak.
Akibat kondisi ini, suara tak dapat mengubah suara menjadi sinyal listrik. Saraf telinga (auditory nerve) pun tak dapat menerima sinyal dan membawanya ke otak untuk diterjemahkan sebagai suara. Dampak dari kondisi ini adalah terjadi ski slope hearing loss.
Bagaimana gangguan pendengaran lereng ski memengaruhi telinga?
Dalam catatan hear-it.org, gangguan pendengaran lereng ski membuat kesulitan mendengar suara berfrekuensi tinggi. Misalnya, saat mendengar suara anak-anak atau suara perempuan yang bernada tinggi. Jika menderita masalah dalam mendengarkan suara frekuensi tinggi, kurva pendengarannya terlihat seperti lereng ski dalam audiogram.
Penyebab
Penyebab kondisi ini hampir sama dengan gangguan pendengaran sensorineural pada umumnya. Adapun alasan mengapa orang mengalami ski slope hearing loss, yaitu sebagai berikut.
Kebisingan yang berlebihan di tempat kerja atau saat waktu senggang
Paparan suara keras dalam waktu lama, seperti konser dan lokasi konstruksi dapat merusak sel-sel rambut di telinga bagian dalam dan menyebabkan gangguan ini. Bahkan, suara keras yang sporadis, seperti ledakan, juga dapat menyebabkan gangguan pendengaran jenis ini. Ini disebut gangguan pendengaran frekuensi tinggi secara tiba-tiba.
Efek samping obat-obatan
Beberapa obat, seperti antibiotik tertentu dan obat kemoterapi, dapat menyebabkan gangguan dengar bersifat sementara atau permanen yang termasuk gangguan frekuensi tinggi.
Selain itu, kondisi dapat terjadi akibat komplikasi kelahiran, seperti kekurangan oksigen saat melahirkan serta turun-temurun dan berkembang selama beberapa tahun.
Apakah sama dengan gangguan pendengaran frekuensi tinggi?
Gangguan pendengaran frekuensi tinggi adalah kondisi ketika tidak dapat mendengar suara pada rentang frekuensi tinggi, yaitu 2.000 Hz atau lebih tinggi. Ciri-cirinya, meliputi hal seperti berikut.
- Orang dengan gangguan pendengaran frekuensi tinggi mungkin mengalami kesulitan memahami suara perempuan dan anak-anak
- Kesulitan mendengar kicauan burung
Suara bernada tinggi lainnya, misalnya suara trebel saat mendengarkan musik - Sulit untuk mendengar percakapan dalam kelompok yang lebih besar, di tempat yang bising atau di tempat dengan kebisingan latar belakang
- Mungkin kesulitan memahami ucapan normal karena kesulitan mendengar huruf konsonan, seperti F, H, S
Meskipun ada kesamaan, gangguan pendengaran lereng ski termasuk frekuensi jenis tertentu. Ini dapat terlihat dari audiogram hasil pemeriksaan pendengaran. Jadi, gangguan lereng ski adalah bagian dari gangguan frekuensi tinggi. Perbedaan terletak dari audiogram hasil tes pendengarn.
Periksa Pendengaran di Kasoem Hearing Center
Belum dapat memastikan bagaimana kemampuan dengar? Kunjungi Kasoem Hearing Center. Satu-satunya hearing center di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015 ini akan memberikan solusi sesuai kebutuhan masalah pendengaran.
Berfokus pada one stop solution for all hearing problem, Kasoem Hearing Center akan memberikan solusi sesuai kebutuhan masalah pendengaran. Anak-anak, dewasa serta orang tua lanjut usia dapat melakukan pemeriksaan pendengaran sesuai kebutuhan.
Selain itu, Kasoem Hearing Center menyediakan alat bantu pendengaran (ABD), Bone-Anchored Hearing Aid (BAHA), cochlear implant untuk solusi berbagai masalah pendengaran.
