Sudden sensorineural hearing loss (SSHL) atau tuli mendadak merupakan kondisi ketika seseorang kehilangan pendengaran yang cepat dan tak ada penjelasannya. Biasanya, tuli mendadak terjadi pada satu telinga atau keduanya selama beberapa hari.

Orang yang terserang tuli mendadak kebanyakan tak menyadari kehilangan pendengaran. Apalagi, ketika tuli mendadak hanya menyerang pada satu telinga saja.

Dengan kondisi tersebut, mereka pun terkadang menunda pergi ke dokter untuk memeriksa pendengarannya. Karena, mereka mengira gangguan pendengaran akibat alergi, infeksi sinus, kotoran telinga yang menyumbat saluran telinga atau kondisi umum lain. Padahal, tuli mendadak merupakan kondisi darurat medis.

Tuli mendadak tanda darurat medis

Menurut National Institute on Deafness and Other Communication Disorder, gejala tuli mendadak harus dilihat sebagai keadaan darurat medis. Maka dari itu, ketika mengalami kehilangan pendengaran tiba-tiba, segeralah kunjungi dokter.

Sekitar setengah dari orang yang menderita tuli mendadak, memang bisa mendapatkan kembali sebagian pendengaran atau seluruhnya secara spontan. Mereka pun bisa kembali mendengar dalam kurun waktu satu hingga dua minggu sejak onset.

Tapi, menunda pemeriksaan untuk mendiagnosis tuli mendadak, mau pun pengobatan dapat menurunkan efektivitas pengobatan. Sehingga, perlu perawatan tepat waktu untuk meningkatkan kemungkinan pendengaran akan pulih setidaknya sebagian dari pendengaran.

Pengobatan apa yang diberikan untuk tuli mendadak?

Untuk menentukan pengobatan, dokter akan melakukan diagnosis terlebih dahulu terkait kondisi pendengaran. Salah satu tesnya adalah auditori nada murni (pure tone audiometry).

Lalu, dokter mungkin akan melakukan tes tambahan untuk mencoba menentukan penyebab yang mendasarinya. Tes-tes ini mungkin termasuk tes darah, pencitraan (biasanya pencitraan resonansi magnetik, atau MRI), dan tes keseimbangan. Setelah itu, barulah ditentukan perawatan yang tepat.

Baca Juga :   Infeksi Jamur pada Telinga, seperti Apakah Itu?

Pengobatan yang paling umum untuk tuli mendadak, terutama bila tak ada penyebab pasti adalah steroid. Steroid sendiri dapat mengobati banyak gangguan dan biasanya bekerja dengan mengurangi peradangan, pembengkakan, dan membantu tubuh melawan penyakit.

Sebelumnya, steroid berbentuk pil. Tapi, pada 2011, uji klinis dengan dukungan NIDCD menunjukkan injeksi steroid intratimpani (melalui gendang telinga) sama efektifnya dengan steroid oral.

Usai penelitian itu, dokter mulai meresepkan injeksi steroid intratimpani langsung ke telinga tengah. Sehingga, obat langsung mengalir ke telinga bagian dalam. Dengan begitu, orang yang tidak dapat menggunakan steroid oral atau ingin menghindari efek sampingnya dapat memilih opsi tersebut.

Baca Juga : Proses Mendengar Bunyi dan Penjelasan Bagaimana Telinga Bekerja

Alat bantu dengar untuk tuli mendadak

Sementara itu,  orang yang tuli mendadak dan sudah teridentifikasi penyebabnya mendapat perawatan berbeda. Misalnya, tuli mendadak karena infeksi, kemungkinan dokter akan meresepkan antibiotik.

Selain itu, dokter akan mengubah resep ketika penderita gangguan dengar mengonsumsi obat-obatan beracun bagi telinga. Sedangkan bagi penderita tuli mendadak yang memiliki autoimun, dokter akan meresepkan obat yang menekan sistem kekebalan tubuh.

Namun, saat tuli mendadak yang diderita sangat parah dan tidak dapat merespon obat, dokter akan merekomendasikan penggunakan alat bantu dengar (hearing aid devices). Alat bantu dengar adalah perangkat elektronik yang dikenakan di telinga untuk membantu memperkuat suara.

Dengan alat bantu dengar Kasoem, seseorang yang menderita gangguan pendengaran kemungkinan dapat mendengar lebih baik. Meski tidak mengembalikan pendengaran seperti semula.

Tak hanya alat bantu dengar, pada beberapa kasus, penderita tuli mendadak dapat menggunakan implan koklea (cochlear implant).  Jika alat bantu dengar berfungsi memperkuat suara, cochlear implant mengubah suara menjadi sinyal listrik.

Baca Juga :   Seberapa Penting Membersihkan Alat Bantu Dengar?

Sinyal-sinyal tersebut merangsang rambut-rambut kecil di telinga bagian dalam, yang kemudian dibawa oleh saraf pendengaran ke otak. Ketika sampai, otak menangkap suara-suara atau bahasa tersebut. Sehingga, orang yang menggunakan cochlear implant dapat mengenali suara mendengar dengan lebih baik. 

Rate this post