Kotoran telinga yang menumpuk pada saluran telinga dapat menimbulkan beberapa masalah. Salah satu dampaknya adalah gangguan pendengaran. Lantas, bagaimana kotoran telinga menyebabkan gangguan pendengaran?

Serumen, sebutan lain kotoran telinga diproduksi oleh kelenjar kecil di liang telinga. Tugasnya menjebak dan mencegah debu, bakteri, kuman lainnya serta benda kecil masuk dan merusak telinga. Selain itu, serumen ini bertugas melindungi kulit halus liang telinga agar tidak teriritasi saat ada air masuk ke liang telinga.

Kotoran Telinga Mencegah Suara Masuk

Seperti dilansir dari MyMountSinai, pada beberapa orang, kelenjar menghasilkan lebih banyak serumen ketimbang yang bisa dikeluarkan dengan mudah dari telinga. Kotoran ekstra ini dapat mengeras di saluran telinga dan menyumbat telinga, menyebabkan impaksi.

Kotoran Telinga Menyebabkan Gangguan Pendengaran Konduktif

Jika terlalu banyak kotoran yang menumpuk, kotoran tersebut dapat terperangkap di tempatnya. Halangan tersebut akan mengganggu suara agar tidak masuk ke telinga, mencegah suara menyebar seperti yang diharapkan di telinga bagian dalam. Akhirnya, menyebabkan gangguan pendengaran konduktif.

Gangguan pendengaran konduktif membuat pendengaran penderitanya teredam. Dalam banyak kasus dapat sembuh seusai menjalani perawatan. Karena, sebagian besar kasus gangguan pendengaran konduktif bersifat sementara.

Maka dari itu, orang dengan gangguan pendengaran konduktif harus segera mendapat perawatan medis yang tepat. Perawatan utama untuk gangguan pendengaran konduktif, yaitu sebagai berikut.

  1. Perawatan medis
  2. Alat bantu dengar seperti alat bantu dengar atau implan pendengaran seperti alat konduksi tulang
  3. Operasi

Diagnosis Gangguan Pendengaran karena Penumpukan Kotoran

Pemeriksaan telinga sederhana dengan alat khusus, yang disebut otoskop akan menunjukkan apakah seseorang memiliki kotoran telinga. Jika, dokter atau perawat praktik menganggap masalah telinga lebih serius, mereka akan merujuk ke spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Baca Juga :   Deteksi Dini Gangguan Pendengaran, Coba Aplikasi hearWHO!

Bagaimana Mengatasi Gangguan Pendengaran?

Kotoran telinga biasanya keluar dengan sendirinya dan tidak memerlukan pengobatan. Namun, jika penumpukan menyebabkan gejala, ada beberapa hal sederhana yang dapat dilakukan.

Hal pertama yang harus dicoba adalah memasukkan tetes ke telinga untuk membantu melembutkan kotoran. Caranya:

  • tetes minyak almond atau zaitun di telinga dua kali sehari selama 2-3 hari
  • tetes kimia dari apotek. Ini terdiri dari bahan kimia ringan dan aman yang melembutkan kotoran telinga sehingga luruh
  • Jangan mencoba mengeluarkan kotoran telinga dengan jari, cotton bud, atau benda lain karena dapat mendorong kotoran telinga lebih jauh dan dapat merusak telinga

Tak boleh mengeluarkan kotoran telinga sendiri, karena hal tersebut berdampak pada hal  seperti berikut.

  1. Telinga mungkin terinfeksi
  2. Mengalami gangguan pendengaran di satu telinga
  3. Pernah menjalani operasi telinga atau gendang telinga tertusuk di masa lalu

Jika penumpukan kotoran telinga yang lebih besar atau telinga tersumbat, dokter atau perawat praktik mungkin akan mengeluarkan kotoran telinga, menggunakan air bersuhu tubuh untuk mengeluarkannya. Namun, jika telinga terinfeksi atau rusak, dokter tidak akan dapat menyuntikkan kotoran telinga sampai telinga sembuh.

Baca Juga : Kotoran Telinga Tak Boleh Menumpuk, Bisa Bikin Masalah Kesehatan

Mencegah Kotoran Telinga Menumpuk

Seurmen yang ke luar terlinga tidak dapat dicegah. Karena, kotoran telinga memiliki tugas penting, yakni menjaga telinga tetap sehat. Tetapi, kalau memiliki masalah dengan penumpukan kotoran telinga yang berkelanjutan, dapat mencoba menggunakan obat tetes pelembut secara teratur untuk membatasinya.

Temui dokter jika tanda-tanda penumpukan kotoran, seperti perasaan penuh di telinga, sakit telinga dan nyeri, atau gatal, mendengar suara dering (tinnitus), masalah pendengaran, yang mungkin bisa terus memburuk, pusing, kotoran atau bau yang keluar dari telinga. Serta:

  • telinga belum sembuh setelah lima hari
  • tidak bisa mendengar apapun
  • dan, memiliki kekhawatiran terkait penumpukan kotoran telinga.
Rate this post