Gangguan persepsi sensori pendengaran kemungkinan merujuk pada dua hal. Pertama, auditory processing disorder (APD) atau gangguan pemrosesan pendengaran. Kedua, sensory processing disorder (SPD) atau gangguan pemrosesan sensorik. Untuk mengetahui apa itu gangguan persepsi sensori pendengaran, artikel ini akan membahasnya.

Gangguan Persepsi Sensori Pendengaran

Gangguan persepsi sensori pendengaran atau auditory sensory perception disorders belum ditemukan penjelasan lengkapnya. Karena, berbagai sumber literatur tidak ada yang menjelaskan tentang gangguan persepsi sensori pendengaran. Hanya saja, istilah tersebut memiliki kemiripan dengan dua gangguan pemrosesan.

Pertama gangguan pemrosesan pendengaran atau auditory processing disorder. Kedua, gangguan pemrosesan sensorik atau sensory processing disorder.

Gangguan pemrosesan pendengaran

Auditory processing disorder atau gangguan pemrosesan pendengaran merupakan kondisi yang memengaruhi cara otak menafsirkan suara, bukan cara suara dibawa melalui telinga ke otak. UGreat Ormond Street Hospital menjelaskan bagaimana proses manusia mendengar dan terjadinya gangguan pemrosesan suara.

Proses mendengar

  • Gelombang suara masuk ke saluran telinga dan menyebabkan gendang telinga bergetar
  • Suara tersebut kemudian melewati telinga tengah melalui tiga tulang kecil pendengaran (tulang pendengaran) ke telinga bagian dalam, yang berisi cairan
  • Pergerakan cairan di koklea merangsang sel-sel rambut di dalamnya untuk memicu impuls saraf, yang dibawa ke otak oleh saraf pendengaran
  • Otak kemudian menafsirkan impuls saraf tersebut sebagai suara

Proses auditory processing disorder

Ketika seseorang mengidap APD, suara masuk ke liang telinga dan melewati telinga tengah dan dalam seperti biasa. Kemudian perjalanan ke otak melalui saraf pendengaran. Begitu suara sudah sampai di otak, ada masalah dalam menafsirkannya. Misalnya mengenali suara atau memahami ucapan.

Gangguan persepsi sensori pendengaran

Sementara itu, gangguan pemrosesan sensorik adalah suatu kondisi yang memengaruhi cara otak memproses informasi sensorik (stimuli). Informasi sensorik mencakup hal-hal yang terlihat, dengar, cium, rasakan atau sentuh.

Baca Juga :   Apakah Kurang Tidur Mengakibatkan Gangguan Pendengaran

Kondisi ini dapat memengaruhi semua indra atau hanya satu indra. Dalam catatan Pathways.org, indera manusia terdiri dari tujuh, yaitu sebagai berikut.

  1. Penglihatan (Visi)
  2. Pendengaran (Auditori)
  3. Penciuman (Penciuman)
  4. Rasa (Gustatory)
  5. Sentuhan (Taktil)
  6. Vestibular (Gerakan): indera pergerakan dan keseimbangan, yang memberi kita informasi tentang posisi kepala dan tubuh dalam ruang. kita tetap tegak saat duduk, berdiri, dan berjalan.
  7. Proprioception (Posisi Tubuh): perasaan kesadaran tubuh, yang memberi tahu kita di mana letak bagian-bagian tubuh kita relatif satu sama lain. Ini juga memberi informasi tentang seberapa besar tenaga yang digunakan, memungkinkan kita melakukan sesuatu seperti memecahkan telur tanpa menghancurkan telur di tangan.

Dalam catatan Family Doctor, gangguan pemrosesan sensorik ini menyebabkan berbagai hal. Bisa saja, anak bereaksi berlebihan terhadap suara, pakaian, dan tekstur makanan. Sedangkan, kemungkinan yang lain tidak bereaksi terhadap masukan sensorik atau kurang sensitif. Hal tesebut, karena setiap anak bereaksi terhadap informasi sensorik secara berbeda.

Permasalahan sensorik sangatlah kompleks karena sistem sensorik seorang anak dapat berupa campuran antara terlalu reaktif, kurang reaktif, atau aktif terlibat. Maka dari itu konsultasi dengan profesional ketika terjadi masalah.

Tanyakan langsung ke profesional mengenai gangguan persepsi sensori pendengaran

Artikel ini tidak bisa dijadikan rujukan untuk diagnosis masalah, termasuk jika ingin tahu apa itu gangguan persepsi sensori pendengaran. Maka dari itu, tanyakan ke dokter atau profesional kesehatan untuk mengetahuinya. Karena, belum ada penjelasan yang tepat mengenai istilah tersebut.

Kecuali, jika ingin menanyakan mengenai pendengaran, silakan kunjungi Kasoem Hearing Center. Satu-satunya hearing center di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015 ini menyediakan pemeriksaan pendengaran dan keseimbangan untuk anak-anak, dewasa hingga orang tua lanjut usia.

Baca Juga :   Waardenburg Syndrome Menyebabkan Gangguan Pendengaran?

Berfokus pada one stop solution for all hearing problem, Kasoem Hearing Center akan memberikan solusi sesuai kebutuhan masalah pendengaran, menyediakan alat bantu dengar, Bone Anchored hearing aid (BAHA), dan implan koklea (cochlear implant).

Kasoem Hearing Center juga menyediakan layanan Auditory Verbal therapy (AVT) bagi pasien anak. Sementara untuk dewasa, tersedia layanan terapi, yaitu auditory training.

Rate this post