Glue ear atau otitis media dengan efusi (OME) terjadi ketika telinga tengah (di belakang gendang telinga) terisi cairan lengket seperti lem. Ini sangat umum pada anak-anak usia usia prasekolah dan sebelum usia 10 tahun. Lantas apa penyebab glue ear pada anak?

Penyebab Glue Ear

Seperti dilansir dari ndcs.org.uk, berbagai hal dapat menyebabkan munculnya cairan lengket di dalam telinga. Penyebab glue ear antara lain, seperti:

  • pilek dan flu
  • alergi
  • perokok pasif

Tak hanya itu, anak-anak dengan langit-langit mulut sumbing atau dengan kondisi genetik seperti sindrom Down lebih mungkin terkena lem telinga. Sebab, tabung eustachius mereka seringkali lebih kecil yang tidak berfungsi dengan baik.

Faktor-faktor yang Memengaruhi Glue Ear

Glue ear tersebut dipengaruhi juga oleh faktor lain, di antaranya sebagai berikut.

Menyusui

Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak yang disusui sejak lahir cenderung tidak terkena lem telinga pada usia muda. Sebab, ASI memberikan nutrisi penting untuk membantu anak melawan infeksi dalam beberapa bulan pertama kehidupan. Menyusui juga meneruskan perlindungan alami ibu terhadap penyakit.

Mungkin itu terjadi karena saat memberi makan bayi (baik menyusui atau dengan botol) dalam posisi duduk daripada berbaring telentang. Ini membantu mencegah cairan memasuki tuba eustachius selama menyusui.

Lingkungan bebas rokok

Penelitian yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan menunjukkan bahwa semua anak lebih mungkin terkena infeksi telinga dan lem telinga jika sering berada di lingkungan berasap. Seorang anak kemungkinan besar akan mengalami telinga lem selama lingkungannya tetap berasap.

Baca Juga : Do and Don’t untuk Meredakan Gejala Vertigo

Orang tua harus berusaha membuat lingkungan anak bebas asap rokok misalnya rumah dan mobil. Jika tidak memungkinkan untuk membuat lingkungan sepenuhnya bebas asap rokok, maka merokok harus dibatasi di area yang tidak banyak digunakan oleh anak-anak. Penting untuk diingat bahwa membuka jendela saja tidak cukup, karena banyak partikel asap berbahaya akan tetap berada di udara.

Baca Juga :   Kebisingan Sebabkan Gangguan Pendengaran

Alergi

Penelitian menunjukkan bahwa alergi mungkin terkait dengan telinga lem yang persisten pada beberapa anak. Tanyakan kepada dokter untuk memeriksa alergi anak. Selain itu, alergi terhadap bulu, serbuk sari, tungau debu atau beberapa makanan dapat menyebabkan tuba eustachius membengkak dan hal ini dapat mencegah cairan mengalir dari telinga tengah.

Proses Glue Ear

Agar telinga berfungsi dengan baik, telinga tengah harus tetap penuh dengan udara. Udara bergerak melalui tabung eustachius yang mengalir dari telinga tengah ke bagian belakang tenggorokan.

Pada anak-anak tabung ini tidak vertikal dan lebar seperti yang akan terjadi ketika mereka bertambah besar dan akibatnya tidak berfungsi dengan baik. Jika tuba eustachius tersumbat, udara tidak dapat masuk ke telinga tengah.

Saat ini terjadi, sel-sel yang melapisi telinga tengah mulai memproduksi cairan. Ini adalah cairan encer yang bisa menjadi lebih kental saat mengisi telinga tengah.

Baca juga: Kotoran Telinga Menyebabkan Gangguan Pendengaran, kok Bisa?

Berdampak pada Gangguan Pendengaran

Dengan cairan yang menghalangi telinga tengah, suara menjadi lebih sulit untuk melewati telinga bagian dalam. Sehingga, membuat suara yang lebih pelan sulit untuk didengar. Baik di satu atau kedua telinga sekaligus.

Ketika glue ear memenuhi kedua telinganya, pendengaran anak bisa berkurang secara signifikan. Bukan tak mungkin, jika berlangsung waktu lama dapat mengalami masalah dengan perkembangan bicara dan bahasa mereka.

Gangguan pendengaran akibat telinga berisi cairan lengket seperti lem ini memang bersifat sementara. Biasanya hilang dalam waktu tiga bulan. Namun, tetap temui dokter untuk masalah tersebut. Apalagi, saat anak terkena selama lebih dari tiga bulan, mereka dapat dirujuk ke spesialis untuk tes pendengaran.

Baca Juga :   Penyakit Meniere, Gangguan Telinga Bagian Dalam

Tes Pendengaran di Kasoem Hearing Center

Butuh informasi lebih terkait skrining, pemeriksaan pendengaran hingga pemeriksaan keseimbangan oleh audiolog? Silakan kunjungi Kasoem Hearing Center. Satu-satunya hearing center di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015 ini menyediakan pemeriksaan pendengaran dan keseimbangan untuk anak-anak, dewasa hingga orang tua lanjut usia.

Berfokus pada one stop solution for all hearing problem, Kasoem Hearing Center akan memberikan solusi sesuai kebutuhan masalah pendengaran, menyediakan alat bantu dengar, Bone Anchored hearing aid (BAHA), dan implan koklea (cochlear implant).

Tidak berhenti di situ saja, Kasoem Hearing Center juga menyediakan layanan Auditory Verbal therapy bagi pasien anak. Sementara untuk dewasa, tersedia layanan terapi, yaitu auditory training.

Rate this post