Gangguan pendengaran adalah penurunan atau kehilangan pendengaran karena kerusakan telinga bagian luar, tengah, dalam atau saraf pendengaran. Kondisi ini bisa terjadi pada satu atau dua telinga dari ringan sampai parah. Agar tidak menghambat perkembangan anak, orang tua perlu segera melakukan intervensi anak gangguan pendengaran. Apa saja itu?

Intervensi Anak Gangguan Pendengaran

Orang tua perlu mempersiapkan langkah yang tepat ketika anak dinyatakan gangguan pendengaran. Ini berguna agar anak tidak ketinggalan dalam berbagai hal, seperti anak dengan pendengaran normal. World Health Organization (WHO) pun menyusun intervensi apa saja yang perlu dilakukan orang tua untuk anak dengan gangguan pendengaran.

Teknologi pendengaran

Alat bantu dengar 

Alat bantu dengar adalah perangkat elektronik yang dikenakan di telinga. ABD memperkeras suara dari luar, sehingga memungkinkan orang dengan gangguan pendengaran dapat mendengar lebih baik. Caranya, memperbesar getaran suara yang sebelumnya pelan atau kecil.

Sehingga, suara dapat mencapai telinga bagian dalam dan terdeteksi sel-sel rambut. Sel-sel rambut yang bertahan dapat merasakan getaran tersebut dan mengubahnya menjadi sinyal suara. Dengan begitu, saraf pendengaran dapat meneruskan sinyal suara sampai ke otak. Otak pun dapat menerjemahkan sebagai suara. Namun, alat bantu dengar tak dapat mengembalikan pendengaran seperti orang dengan pendengaran normal. 

Alat bantu dengar hantaran tulang

Alat bantu dengar konduksi tulang atau bone anchored hearing aid (Baha) dapat menjadi solusi bagi orang dengan gangguan pendengaran konduktif . Sebab, sistem BAHA mentransmisikan suara melalui getaran ke tulang agar langsung sampai ke telinga bagian dalamAkhirnya merangsang serabut saraf telinga bagian dalam yang memungkinkan seseorang mendengar.

Cochlear implant

Cochlear implant atau implan koklea adalah perangkat elektronik kecil dan kompleks yang dapat membantu memberikan indera pendengaran kepada seseorang yang mengalami gangguan pendengaran berat (profoundly deaf/tuli) atau sangat sulit mendengar (severely hard-of-hearing).

Baca Juga :   Gangguan Pendengaran Gigitan Kue atau Cookie Bite Hearing Loss

Cara kerja implan koklea adalah mencoba menggantikan fungsi telinga bagian dalam (koklea) dengan mengubah suara menjadi energi listrik. Energi ini untuk merangsang saraf koklea (saraf pendengaran), mengirimkan sinyal “suara” ke otak.

Rehabitilasi pendengaran

Rehabilitasi yang dapat mencakup:

  • aural rehabilitasi
  • terapi bicara dan bahasa
  • Auditory Verbal therapy (AVT)
  • cued speech (isyarat gerakan tangan untuk melengkapi membaca ujaran)
  • total communication (menggabungkan semua sarana komunikasi; tanda-tanda formal, gerak tubuh alami, pengejaan jari, bahasa tubuh, mendengarkan, membaca gerak bibir, dan berbicara)

Mempelajari bahasa isyarat

Ini terutama untuk mereka yang memutuskan untuk tidak menggunakan teknologi pendengarn. Langkah ini dilakukan untuk memastikan anak bisa berkomunikasi dan mendapatkan pendidikan

Selain itu, keluarga, pengasuh, dan guru harus memberi dukungan terhadap anak yang menjalani rehabilitasi dan menggunakan alat bantu dengar (ABD) atau implan koklea. Bila perlu, mereka ikut terapi untuk memaksimalkan sisa-sisa pendengaran. 

Sebagai catatan, intervensi dini ini mengarah pada hasil yang lebih baik pada anak-anak. Misalnya, pada bayi yang didiagnosis gangguan pendengaran tiga bulan setelah kelahiran dan intervensi dilaksanakan pada usia enam bulan. Haslinya, bayi dapat mengembangkan kemampuan bicara dan bahasa seperti bayi seusianya yang memiliki pendengaran normal.

Rate this post