Orang dengan gangguan pendengaran perlu mendapatkan perawatan sesegera mungkin. Karena, gangguan dengar dapat memengaruhi kualitas hidupnya. Salah satu cara untuk membantu meningkatkan pendengaran bagi penderita adalah memakai alat bantu dengar. Lantas, kapan pakai alat bantu dengar?

Gangguan Pendengaran

Gangguan pendengaran merupakan kondisi yang menyebabkan telinga tak dapat mendengar sebaik orang dengan pendengaran normal. Hal tersebut, karena adanya kerusakan pada telinga bagian luar, tengah atau dalam, saraf pendengaran atau sistem pendengaran. Tergantung penyebab dan kerusakannya, kondisi ini bisa bersifat sementara dan permanen.  Adapun jenis-jenis gangguan pendengaran dan sifatnya antara lain sebagai berikut.

Jenis gangguan pendengaran

  1. Gangguan pendengaran sensorineural atau sensorineural hearing loss (SNHL) merupakan kondisi yang membuat seseorang kehilangan atau kemampuan dengar ketika telinga bagian dalam, koklea, dan saraf pendengaran yang menghubungkan telinga bagian dalam ke otak mengalami masalah atau rusak. Kondisi ini membuat penderitanya mengalami gangguan pendengaran bersifat permanen
  2. Gangguan pendengaran konduktif terjadi ketika suara dari telinga luar tak dapat melewati saluran telinga, gendang telinga atau telinga tengah dan tulang-tulang kecilnya (maleus, inkus, dan stapes). Tergantung penyebab masalah, bisa jadi sementara atau permanen.
  3. Gangguan pendengaran campuran adalah masalah pendengaran akibat gangguan dengar konduktif dan sensorineural. Artinya, ada kerusakan yang terjadi bersamaan pada telinga luar atau tengah dan telinga bagian dalam atau jalur saraf ke otak.

Derajat gangguan dengar

Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa seseorang menderita gangguan pendengaran permanen, perlu juga mengetahui derajat gangguan pendengaran. Menurut catatan American Speech-Language-Hearing Association (ASHA), derajat gangguan dengar dibagi menjadi sebagai berikut.

  1. Normal: memiliki kemampuan mendengar suara -10 sampai 15 desibel (dB)
  2. Sedikit: memiliki kemampuan mendengar suara 16 sampai 25
  3. Ringan: memiliki kemampuan mendengar suara 26 sampai 40
  4. Sedang: memiliki kemampuan mendengar suara 41 sampai 55
  5. Cukup Parah: memiliki kemampuan mendengar suara 56 sampai 70
  6. Parah: memiliki kemampuan mendengar suara 71 sampai 90 dB
  7. Amat sangat parah: memiliki kemampuan mendengar suara 91+dB
Baca Juga :   Mengenal Sistem Pendengaran Manusia

Setelah mengetahui kondisi pendengaran, dapat diketahui kapan memakai alat bantu dengar. Karena, sudah bisa langsung membuat cetakan telinga (earmold). Kemudian, melakukan fitting atau setting alat bantu dengar sesuai dengan hasil pemeriksaan. Lalu, dicek bagaimana respons saat pertama kali mendengar melalui telinganya dan apakah dia merasa nyaman menggunakan alat bantu dengar tersebut.

Manfaat Alat Bantu Dengar

Menurut Cleveland Clinic, alat bantu dengar tidak dapat memperbaiki pendengaran. Tapi, berfungsi untuk memperkuat suara dalam rentang nada tertentu, rentang di mana ada gangguan pendengaran. Kapan pakai alat bantu dengar menyesuaikan dengan lingkungan. Jika merasa kesulitan untuk mendengar dan memahami ucapan atau suara lingkungan seperti dering bel, nyanyian burung, percakapan dari meja terdekat di restoran atau kebisingan lalu lintas yang ramai, alat bantu dengar dapat bermanfaat dalam situasi tersebut.

Meski teknologi alat bantu dengar saat ini sangat baik, perangkat tersebut masih merupakan “alat bantu”. Sehingga, penting untuk menerapkan strategi komunikasi saat menggunakan hearing aid di lingkungan yang sulit mendengar.

Manfaat dari alat bantu dengar di setiap telinga antara lain:

  • Peningkatan kemampuan untuk memahami ucapan di kebisingan latar belakang
  • Lebih sedikit amplifikasi di setiap alat bantu dengar mengurangi kemungkinan umpan balik (alat bantu dengar bersiul)
  • Lebih sedikit upaya pendengaran sehingga tidak terlalu lelah di penghujung hari
  • Peningkatan kemampuan untuk menemukan sumber suara

Di mana tempat yang menyediakan alat bantu dengar?

Salah satu tempat yang menyediakan alat bantu dengar (ABD) adalah Kasoem Hearing Center. Sebagai satu-satunya hearing center di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015, Kasoem Hearing Center juga menyediakkan cochlear implant untuk solusi berbagai masalah pendengaran. Berfokus pada one stop solution for all hearing problem, Kasoem Hearing Center melayani pemeriksaan pendengaran dan keseimbangan untuk anak-anak, dewasa hingga orang tua lanjut usia.

Rate this post